Thema : Pemeliharaan Tuhan
Nats : 1 Raj. 17:4
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Disaat harapan jauh dari
kenyataan disanalah sesungguhnya ujian iman sedang berlangsung. Disaat situasi
sulit dan terjepit sesungguhnya disanalah Tuhan akan perlihatkan perkara yang
ajaib. Namun, ketidaksabaran dalam menanti cara kerja Tuhan sering sekali
menjadi halangan seseorang menerima berkat yang seharusnya menjadi bagiannya.
Matius berkata: Jika burung di udara yang tak bernilai pun Tuhan pelihara, jika
bunga bakung di ladang yang hari ini ada dan besok sudah tiada pun Tuhan
dandani, tidakkah Ia lebih lagi memelihara hidupmu hai kamu yang kurang
percaya? Pemeliharaan Tuhan adalah suatu kepastian walaupun memang caranya
sering tidak terjangkau oleh akal kita. Bagaimanakah agar kita melihat
pemeliharaan Tuhan nyata dalam hidup kita? Mari belajar dari Elia.
B.
ISI
1.
Elia dan
pergumulannya
a.
Elia berseberangan
dengan Raja (18:18).
Bukan perkara mudah untuk menegur
atau mengingatkan raja Ahab yang sedang berkuasa atas Israel. Terlebih pengaruh
besar isteri Ahab yaitu Izebel (putri raja Sidon) yang mempengaruhinya untuk
menyembah Baal (16:32)
b.
Elia harus
melawan ratusan nabi Baal (18:22).
Tidak mudah bagi Elia untuk
berbicara kepada rakyat Israel tentang Tuhan sendirian disaat ratusan nabi Baal
juga mempengaruhi rakyat. Banyak orang masih memiliki prinsip bahwa yang benar
adalah saat banyak orang yang mengikutinya. Sebagai umat Tuhan orang Israel seharusnya membiasakan yang benar bukan membenarkan
yang biasa dilakukan. Karena raja pun ikut menyembah Baal maka seolah-olah
itulah yang benar.
c.
Elia harus
lari dan bersembunyi dari kejaran Raja Ahab (17:3)
Hidup dalam
pelarian/persembunyian adalah suatu kehidupan yang sangat tidak nyaman. Makan enak
dan tidur nyenyak adalah harapan setiap insan tetapi saat kenyataan tidak
sepadan pastilah jiwa tertekan namun demikian kehidupan harus terus berjalan.
d.
Elia
mendapat ancaman akan dibunuh (19:2).
Elia kembali hidup dalam pelarian
ketika nyawanya terancam. Bahkan ia sempat putus asa dan ingin mati (19:4).
Bahwa orang percaya pun memiliki batas kemampuan untuk menahan penderitaan
hidup sehingga bisa jadi ingin segera kembali kepada Tuhan.
2.
Pemeliharaan
Tuhan dalam hidup Elia.
Firman Tuhan berkata bahwa “pencobaan-pencobaan
yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melampaui kekuatan kita (1
Kor. 10:13). Bahwa Tuhan tahu kemampuan Elia, bahkan saat Elia tak sanggup pun
Tuhan sendiri yang sediakan jalan keluarnya. Bagaimanakah pemeliharaan Tuhan
bagi Elia:
a.
Pemeliharaan
secara jasmani
·
Kebutuhan Elia
terpenuhi. Setiap pagi dan petang burung gagak mengantar roti dan daging selama
ia bersembunyi dipinggir sungai Kerit (17:6). Seorang janda miskin di Sarfat
memberi ia makan dan tempat tinggal (17:15). Malaikat Tuhan menyediakan makanan
baginya saat pelarian ke gunung Horeb (19:6).
·
Nyawa Elia
terpelihara. Dua kali dalam pelarian karena ancaman bunuh dari Ahab dan Izebel
ternyata Tuhan memelihara nyawa Elia. Ketika berhadapan dengan ratusan nabi
Baal nyawa Elia dijaga oleh Tuhan (19:1).
b.
Pemeliharaan
secara rohani.
Elia naik ke sorga tanpa
mengalami kematian (2 Raj. 2:11). Sesuatu yang sangat istimewa dan hanya
dialami 2 pribadi sepanjang sejarah umat manusia yaitu Henokh dan Elia.
3.
Rahasia pemeliharaan
Tuhan atas Elia.
Tuhan memelihara Elia bukan
semata-mata karena kuasaNya, tetapi juga karena sikap hidup Elia yaitu:
a.
Selalu mendengar
fiman Tuhan (17:2)
b.
Selalu memperkatakan
firman Tuhan (1:14).
c.
Selalu melakukan
firman Tuhan (17:5)
Sehingga nyatalah
yang disampaikan Yohanes dalam Wahyu 1:3
bahwa orang yang berbahagia adalah ia yang membaca, mendengar dan menuruti
segala yang tertulis didalamnya (kitab suci.)
C.
PENUTUP
Sebagai orang pecaya pernah putus
asa adalah manusiawi selalu putus asa adalah manusia duniawi yang akan menuai
kebinasaan. Artinya bahwa tidak benar seorang yang percaya selalu berputus asa,
jika ada maka sesungguhnya dia bukan orang percaya. Bahwa masalah akan selalu
ada itu sesuatu yang normal tetapi bagi orang percaya bukan apa masalahnya tetapi
bagaimana cara mengelola masalah itu sehingga semakin bertumbuh dalam iman dan
pengharapan kepada Tuhan. Ingat bahwa Tuhan yang mengizinkan masalah itu hadir
dan dia juga yang akan menyelesaikannya bagi kita asal kita mengikuti cara
kerjaNya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
No comments:
Post a Comment