SUAP
(Kel 23 : 8)
Oleh : Pdt. Nelson
Sembiring, M. Th.
A. Pendahuluan
Suap adalah suatu usaha atau
tindakan yang dilakukan pihak tertentu melalui cara-cara yang tidak benar untuk
mencapai tujuan-tujuan yang dianggap lebih menguntungkan atau memudahkan. Suap sifatnya
selalu "menguntungkan’ pihak tertentu tetapi merugikan kepentingan orang
lain. Suap disebut dengan istilah "sogok" atau "uang
pelicin". Namun, suap tidak terbatas hanya pada uang, tetapi dapat
berbentuk mobil, tanah, perhiasan, rumah, makanan dan minuman, emas, batu
mulia, saham, dan lain sebagainya. Suap telah menjadi masalah yang serius dan
kompleks. Suap berakar dan bercabang di seluruh masyarakat, baik di organisasi yang berorientasi
keagamaan maupun sekuler. Dalam arti luas, suap mencakup praktik penyalahgunaan
kekuasaan dan pengaruh. Sungguh memprihatinkan bahwa suap juga terjadi di
masyarakat yang religius, hal ini terjadi karena ajaran agama yang keliru
dihayati. Suap adalah "penyakit" yang ditimbulkan oleh pemisahan
ajaran agama dari perilaku keseharian manusia. Memang, suap bisa saja dilakukan
semua orang, baik yang beragama maupun yang tidak beragama, tetapi
ajaran-ajaran agama dengan jelas mengajarkan moralitas yang baik, dengan jelas
pula mengharamkan praktik-praktik suap dan sejenisnya
B. Isi
1.
Pandangan
alkitab tentang suap
a.
Suap
membutakan mata orang (Kel 23:8)
b.
Suap
membuat kebenaran diputarbalikkan (Kel 23:8)
c.
Suap
membuat keadilan hilang (Ul 16:19, Ams 17:23)
d.
Suap
membuat hati rusak (Pkh 7:7)
e.
Suap
membuat orang melupakan Tuhan (Yeh 22:12)
f.
Suap
membuat orang menjadi pencuri dan pemberontak (Yes 1:23)
2.
Mengapa
orang melakukan suap
a.
Keinginan
menjadi kaya dan memperoleh keutungan yang besar (1 Sam 8:3)
Yoel dan Abia, anak-anak
Samuel, ".. tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima
suap dan memutarbalikkan keadilan"
b.
Kebiasaan
atau gaya hidup yang salah dalam sebuah masyarakat (Mikha 3:11; 7:3).
Hal ini dapat disebut sebagai "budaya
suap". Seseorang yang sejak lahir, balita, remaja dan dewasa bertumbuh
dalam situasi masyarakat yang mempraktekkan suap sebagai hal yang biasa tidak
lagi merasa bahwa suap adalah sesuatu yang tidak benar. Dengan kata lain, suap
tidaklah suatu dosa.
3.
Akibat
bagi orang yang terlibat suap
a.
Kehidupan
keluarganya akan kacau (Ams 15:27)
b.
Menjadi
orang yang terkutuk (Ul 27:25)
c.
Akan
menerima kebinasaan (Ayub 15:34)
4.
Sikap
Orang Kristen Dalam Menghadapi Suap
a.
Orang
Kristen harus memiliki prinsip iman. Seseorang yang hidup dalam Tuhan tidak
akan melakukan dan menerima suap, karena ia berkeyakinan bahwa sumber berkatNya
adalah Tuhan (Yesaya 45:6-7; Ulangan 8:18)
b.
Orang
Kristen harus takut kepada Tuhan. Takut akan Tuhan memberi keberanian pada kita
untuk menolak kebiasaan manusia yang salah. Takut akan Tuhan ini selalu
ditempatkan pada urutan pertama dalam Alkitab. Sebetulnya, ada lebih dari 300
contoh penggunaan kata takut akan Tuhan ini dalam Alkitab. Dalam Mazmur pasal
112 dan 128 kita menemukan kata "berbahagialah" yang dalam bahasa
asli Alkitab dan bahasa Inggris adalah "diberkatilah". Di dalam kedua
pasal tersebut ada berkat yang luar biasa bagi seorang yang takut akan Tuhan,
dan berkat itu akan diwariskan juga kepada anak dan cucu mereka.
c.
Orang
Kristen harus percaya bahwa Tuhan menyediakan dan mencukupi segala kebutuhannya
(Filipi 4:19; Mazmur 23:1)
C. Kesimpulan
Keadaan yang
terjadi selama ini menunjukkan bahwa praktik suap sepertinya sudah biasa dan
tampaknya mereka yang mempraktikan suap tidak dihukum tetapi justru sepertinya
aman dan semakin kaya saja. Tetapi sebagai orang Kristen tetaplah percaya kepada
Tuhan dan lakukanlah yang baik, Jangan iri hati kepada orang yang berhasil
tetapi melakukan kejahatan, Orang-orang yang melakukan kejahatan cepat atau
lambat akan dihukum. Ringkasnya, karena Tuhan tidak dapat disuap dan Ia
melarang suap, maka Ia tidak akan tinggal diam ketika orang-orang melakukan
praktik suap. Karena itu, orang yang terlibat suap/menyuap tidak akan pernah
menikmatinya dengan aman dan cepat atau lambat ia akan dihukum Tuhan.