Saturday, March 23, 2019

Keilahian Yesus


Thema             : Keilahian Yesus
Nats                 : Yoh. 1 : 1 – 3
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.

A.      PENDAHULUAN
Seorang penulis buku benama Sanihu Munir dalam bukunya yang berjudul “Islam Meluruskan Kristen mengatakan bahwa “Yesus diangkat (disahkan) menjadi Tuhan pada tahun 325 M di Konsili Nicea”. Dengan kata lain, bahwa menurut dia hasil konsili itulah yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan. Ini artinya bahwa Yesus bukan Tuhan. Ternyata jauh sebelum Konsili Nicea telah banyak tokoh dari berbagai aliran yang memperdebatkan tentang keilahian dan kemanusiaan Yesus. Walaupun akhirnya aliran-aliran tersebut dinyatakan sebagai bidat (ajaran sesat) namun sampai saat ini masih menyisakan segelintir ajaran yang menyimpang, misalnya saksi-saksi Yehua yang juga tidak mengakui keilahian Yesus. Di kalangan Kristen sendiri pun sebenarnya banyak yang gagal dalam memahami tentang keilahian Yesus, sehingga ada yang berkata bahwa Yesus ada setelah ia dilahirkan di Perjanjian Baru.  Bagaimana kita sebagai orang percaya di lingkungan GKRI memahami ini?
B.       ISI
1.      Beberapa bidat (ajaran sesat) berkaitan dengan keilahian dan kemanusiaan Yesus.
a.       Ebionisme: Mereka beranggapan bahwa Yesus dikandung baik secara biasa maupun luar biasa, Ia tetap manusia biasa. Mereka mengakui bahwa Yesus setelah dibaptis mempunyai kuasa ilahi di dalamNya, karena Roh Kudus memenuhiNya secara berkelimpahan. Mereka juga mengaku perbedaan Yesus dengan manusia biasa. Tetapi perbedaan itu bukan disebabkan Yesus itu Allah, tetapi karena hidupNya yang suci, karunia sorgawi yang dimilikiNya dan kepenuhan Roh Kudus
b.      Nazarenisme: Mereka mengaku Yesus sebagai Anak Allah, dilahirkan oleh anak dara Maria, mati dan dikuburkan, pada hari yang ketiga bangkit dari kematian; menerima pula Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan Allah, tetapi menolak sifat ilahi Yesus Kristus.
c.       Arianisme: Menolak Keallahan Kristus, dengan mengajuklan anggapan bahwa hanya ada satu Allah, sang Bapa. Kristus, ia mengklaim, tidak ilahi tidak juga manusiawi melainkan adalah makhluk ciptaan super. Arius menerima, seperti Perjanjian Baru bahwa alam semesta diciptakan melalui Kristus, tetapi ia percaya bahwa sebelumnya Allah telah menciptakan Kristus sendiri, dari tidak ada. Jadi untuk Arius Kristus bukan sekedar manusia—Ia ditinggikan diatas semua ciptaan lainnya, adalah ciptaan tertinggi Allah, semacam malaikat super. Namun tetap kristus adalah makhluk yang diciptakan Allah dari ketiadaan, bukan Allah sendiri.
d.      Gnostisisme: Mereka mengakui Yesus sebagai pernyataan dari wahyu Allah yang Mahatinggi, tetapi menolak Yesus sebagai KALAM ALLAH MENJADI MANUSIA. Karena pada anggapan mereka bahwa dunia materi ini jahat, sebab itu kehadiran Yesus dalam dunia hanya merupakan khayalan saja, bukan benar-benar menjadi manusia sejati.
e.       Docetisme: mengajarkan bahwa Yesus Kristus tampaknya atau kelihatannya saja sebagai manusia. Atau dengan kata lain, putra Allah hanyalah seolah-olah saja seperti manusia. Para Doketis berkeyakinan bahwa seorang penebus ilahi (yang berasal dari Allah) tidak dapat menderita.
f.       Apolinarianisme: dalam pengajarannya sangat menitik beratkan keilahian Yesus Kristus, sehingga mengabaikan sifat Kemanusiaan Yesus.
g.      Nestorianisme: Mengemukakan pendapat bahwa apabila Kristus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia pula, maka itu suatu keduaan bukan suatu keesaan. Sebagaimana Kalam mendiami hati segala orang saleh, demikian juga Kalam mendiami Yesus, tapi lebih sempurna. Kita menyembah Yesus Kristus, bukan karena Ia Allah, tetapi karena di dalam Dia, Allah berada.
h.      Eutikianisme: mengemukakan pendapat bahwa dua tabiat Yesus Kristus itu bercampur menjadi satu, sehingga menjadi tabiat yang ketiga (third nature). Di dalam tabiat yang bercampur ini, tabiat ilahi melampaui tabiat kemanusiaan.
i.        Adopsionisme: Menurut  pandangan ini, Yesus adalah manusia seperti kita yang di adopsi oleh Allah Bapa sebagai Anak-Nya, entah pada kelahiran, baptisan atau kebangkitanNya. Bentuk lebih halus dari Adopsionisme menganggap manusia Yesus dan sang Firman ilahi sebagai dua keberadaan terpisah, meski dari luar mereka tampak satu. Yesus adalah manusia yang dari awalnya didiami oleh sang Firman ilahi.
2.      Apakah Yesus pernah mengaku sebagai Tuhan?
Seorang penceramah Islam asal India bernama Zakir Naik berkata: “Jika ada Yesus mengaku sebagai Tuhan maka saya akan meninggalkan agama saya dan menjadi pengikut Kristus”. Adakah ayat Alkitab di mana Yesus mengaku sebagai Tuhan?
a.       Yoh. 13:13-14 : Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
b.      Yoh. 14:8-9: Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Jadi jelas, bahwa Yesus sendiri mengaku bahwa Dia adalah Tuhan. Apakah Zakir naik menjadi percaya dengan adanya ayat ini?? Ternyata dia tetap punya alasan untuk tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, sebab memang hatinya tertutup untuk kebenaran. Dan Yesus sendiri berkata: Biarkanlah lalang itu tumbuh bersama-sama dengan gandum sampai musim penuaian tiba.
3.      Bukti Keilahian Kristus
Alkitab mencatat banyak hal tentang keilahian dan kemanusiaan Yesus sehingga tiada keraguan bagi kita bahwa Yesus adalah Allah-Manusia yang sejati. Bukti keilahian Yesus antara lain:
a.       Yesus adalah Firman Allah yang tak lain adalah Allah sendiri (Yoh. 1:1).  Alqur’an juga mencatat: ”Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45). Hadits Anas Bin Malik hal. 72, “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah ”
b.      Yesus ada sebelum segala sesuatu dijadikan dan segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Yoh. 1:2, Kej. 1:3, Maz. 33:6). Bahkan Yesus sendiri berkata : Aku ada sebelum Abraham (Yoh. 8:58), Aku adalah Alfa dan Omega (Why. 22:13).
c.       Yesus berkuasa mengampuni dosa (Luk. 5:20, 24). Siapakah yang berkuasa mengampuni dosa selain Allah? Maka Yesus adalah Allah.
d.      Yesus tidak berdosa (2 Kor. 5:21, 1 Yoh. 3:5). Semua manusia tanpa terkecuali telah berdosa (Rm. 3:23), jadi jika ada pribadi yang tidak berdosa maka pribadi itu hanya Allah.
e.       Yesus lahir dari Bapa (Yoh. 8:42). Secara manusia Yesus keluar/lahir dari Maria (Natal) tetapi secara Ilahi Ia lahir dari Bapa, sehingga lewat Yesus kita mengenal Bapa (Yoh. 1:18).
f.       Yesus berkuasa di dunia dan di sorga (Mat. 28:18). Yang berkuasa atas langit (sorga) dan bumi hanya Allah. Jadi jelas Yesus adalah Allah. 
C.       KESIMPULAN
Yesus Tuhan dan Allah kami Engkau layak menerima pujian, hormat dan kuasa s’bab t'lah Kau ciptakan segalanya. Oleh kar’na kuasaMu semuanya itu telah ada. Dan diciptakan untuk kemuliaanMu, terpujilah Tuhan. Hooosana terpujilah Tuhan, terpujilah Tuhan Yesus, Hooosana terpujilah Tuhan, terpujilah Tuhan Yesus. Amin.