Thema : Keilahian Yesus
Nats : Yoh. 1 : 1 – 3
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd.,
M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Seorang penulis buku benama Sanihu Munir
dalam bukunya yang berjudul “Islam Meluruskan Kristen mengatakan bahwa “Yesus
diangkat (disahkan) menjadi Tuhan pada tahun 325 M di Konsili Nicea”. Dengan
kata lain, bahwa menurut dia hasil konsili itulah yang menjadikan Yesus sebagai
Tuhan. Ini artinya bahwa Yesus bukan Tuhan. Ternyata jauh sebelum Konsili Nicea
telah banyak tokoh dari berbagai aliran yang memperdebatkan tentang keilahian
dan kemanusiaan Yesus. Walaupun akhirnya aliran-aliran tersebut dinyatakan
sebagai bidat (ajaran sesat) namun sampai saat ini masih menyisakan segelintir
ajaran yang menyimpang, misalnya saksi-saksi Yehua yang juga tidak mengakui
keilahian Yesus. Di kalangan Kristen sendiri pun sebenarnya banyak yang gagal
dalam memahami tentang keilahian Yesus, sehingga ada yang berkata bahwa Yesus
ada setelah ia dilahirkan di Perjanjian Baru.
Bagaimana kita sebagai orang percaya di lingkungan GKRI memahami ini?
B.
ISI
1.
Beberapa
bidat (ajaran sesat) berkaitan dengan keilahian dan kemanusiaan Yesus.
a.
Ebionisme:
Mereka beranggapan bahwa Yesus dikandung baik secara biasa maupun luar biasa,
Ia tetap manusia biasa. Mereka mengakui bahwa Yesus setelah dibaptis mempunyai
kuasa ilahi di dalamNya, karena Roh Kudus memenuhiNya secara berkelimpahan.
Mereka juga mengaku perbedaan Yesus dengan manusia biasa. Tetapi perbedaan itu
bukan disebabkan Yesus itu Allah, tetapi karena hidupNya yang suci, karunia
sorgawi yang dimilikiNya dan kepenuhan Roh Kudus
b.
Nazarenisme:
Mereka mengaku Yesus sebagai Anak Allah, dilahirkan oleh anak dara Maria, mati
dan dikuburkan, pada hari yang ketiga bangkit dari kematian; menerima pula
Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan Allah, tetapi menolak sifat ilahi Yesus
Kristus.
c.
Arianisme:
Menolak Keallahan Kristus, dengan mengajuklan anggapan bahwa hanya ada satu
Allah, sang Bapa. Kristus, ia mengklaim, tidak ilahi tidak juga manusiawi
melainkan adalah makhluk ciptaan super. Arius menerima, seperti Perjanjian Baru
bahwa alam semesta diciptakan melalui Kristus, tetapi ia percaya bahwa
sebelumnya Allah telah menciptakan Kristus sendiri, dari tidak ada. Jadi untuk
Arius Kristus bukan sekedar manusia—Ia ditinggikan diatas semua ciptaan
lainnya, adalah ciptaan tertinggi Allah, semacam malaikat super. Namun tetap
kristus adalah makhluk yang diciptakan Allah dari ketiadaan, bukan Allah
sendiri.
d.
Gnostisisme:
Mereka mengakui Yesus sebagai pernyataan dari wahyu Allah yang Mahatinggi,
tetapi menolak Yesus sebagai KALAM ALLAH MENJADI MANUSIA. Karena pada anggapan
mereka bahwa dunia materi ini jahat, sebab itu kehadiran Yesus dalam dunia
hanya merupakan khayalan saja, bukan benar-benar menjadi manusia sejati.
e.
Docetisme:
mengajarkan bahwa Yesus Kristus
tampaknya atau kelihatannya saja sebagai manusia. Atau dengan kata lain, putra
Allah hanyalah seolah-olah saja seperti manusia. Para Doketis berkeyakinan bahwa
seorang penebus ilahi (yang berasal dari Allah) tidak dapat menderita.
f.
Apolinarianisme:
dalam pengajarannya sangat menitik beratkan keilahian Yesus Kristus, sehingga
mengabaikan sifat Kemanusiaan Yesus.
g.
Nestorianisme:
Mengemukakan pendapat bahwa apabila Kristus sungguh-sungguh Allah dan
sungguh-sungguh manusia pula, maka itu suatu keduaan bukan suatu keesaan.
Sebagaimana Kalam mendiami hati segala orang saleh, demikian juga Kalam
mendiami Yesus, tapi lebih sempurna. Kita menyembah Yesus Kristus, bukan karena
Ia Allah, tetapi karena di dalam Dia, Allah berada.
h.
Eutikianisme:
mengemukakan pendapat bahwa dua tabiat Yesus Kristus itu bercampur menjadi
satu, sehingga menjadi tabiat yang ketiga (third nature). Di dalam tabiat yang
bercampur ini, tabiat ilahi melampaui tabiat kemanusiaan.
i.
Adopsionisme:
Menurut pandangan ini, Yesus adalah
manusia seperti kita yang di adopsi oleh Allah Bapa sebagai Anak-Nya, entah
pada kelahiran, baptisan atau kebangkitanNya. Bentuk lebih halus dari
Adopsionisme menganggap manusia Yesus dan sang Firman ilahi sebagai dua
keberadaan terpisah, meski dari luar mereka tampak satu. Yesus adalah manusia
yang dari awalnya didiami oleh sang Firman ilahi.
2.
Apakah
Yesus pernah mengaku sebagai Tuhan?
Seorang penceramah Islam asal India bernama
Zakir Naik berkata: “Jika ada Yesus mengaku sebagai Tuhan maka saya akan
meninggalkan agama saya dan menjadi pengikut Kristus”. Adakah ayat Alkitab di
mana Yesus mengaku sebagai Tuhan?
a.
Yoh.
13:13-14 : Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang
Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan
dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
b.
Yoh.
14:8-9: Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada
kami, itu sudah cukup bagi kami."Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian
lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?
Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:
Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Jadi jelas,
bahwa Yesus sendiri mengaku bahwa Dia adalah Tuhan. Apakah Zakir naik menjadi
percaya dengan adanya ayat ini?? Ternyata dia tetap punya alasan untuk tidak
percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, sebab memang hatinya tertutup untuk
kebenaran. Dan Yesus sendiri berkata: Biarkanlah lalang itu tumbuh bersama-sama
dengan gandum sampai musim penuaian tiba.
3.
Bukti
Keilahian Kristus
Alkitab mencatat banyak hal tentang
keilahian dan kemanusiaan Yesus sehingga tiada keraguan bagi kita bahwa Yesus
adalah Allah-Manusia yang sejati. Bukti keilahian Yesus antara lain:
a.
Yesus
adalah Firman Allah yang tak lain adalah Allah sendiri (Yoh. 1:1). Alqur’an juga mencatat: ”Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai
Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang)
daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan
di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs
3:45). Hadits Anas Bin Malik hal. 72, “Isa
itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah ”
b.
Yesus
ada sebelum segala sesuatu dijadikan dan segala sesuatu dijadikan oleh Dia
(Yoh. 1:2, Kej. 1:3, Maz. 33:6). Bahkan Yesus sendiri berkata : Aku ada sebelum
Abraham (Yoh. 8:58), Aku adalah Alfa dan Omega (Why. 22:13).
c.
Yesus
berkuasa mengampuni dosa (Luk. 5:20, 24). Siapakah yang berkuasa mengampuni
dosa selain Allah? Maka Yesus adalah Allah.
d.
Yesus
tidak berdosa (2 Kor. 5:21, 1 Yoh. 3:5). Semua manusia tanpa terkecuali telah
berdosa (Rm. 3:23), jadi jika ada pribadi yang tidak berdosa maka pribadi itu
hanya Allah.
e.
Yesus
lahir dari Bapa (Yoh. 8:42). Secara manusia Yesus keluar/lahir dari Maria
(Natal) tetapi secara Ilahi Ia lahir dari Bapa, sehingga lewat Yesus kita
mengenal Bapa (Yoh. 1:18).
f.
Yesus
berkuasa di dunia dan di sorga (Mat. 28:18). Yang berkuasa atas langit (sorga)
dan bumi hanya Allah. Jadi jelas Yesus adalah Allah.
C.
KESIMPULAN
Yesus Tuhan dan Allah kami Engkau layak
menerima pujian, hormat dan kuasa s’bab t'lah Kau ciptakan segalanya. Oleh kar’na
kuasaMu semuanya itu telah ada. Dan diciptakan untuk kemuliaanMu, terpujilah
Tuhan. Hooosana terpujilah Tuhan, terpujilah Tuhan Yesus, Hooosana terpujilah
Tuhan, terpujilah Tuhan Yesus. Amin.