Monday, May 19, 2025

Paksa Vs Rela

 

Paksa Vs Rela

 

Pada Waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus (Markus 15:21).


Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! (Lukas 23:27-28)

 

Sesuatu yang dilakukan dengan terpaksa tidak selalu negatif, sesuatu yang dilakukan dengan penuh kerelaan belum tentu baik.

 

1.    Arti terpaksa dalam KBBI:

Mengerjakan sesuatu yang diharuskan walaupun tidak mau.

 

2.    Arti Rela dalam KBBI:

Bersedia dengan ikhlas hati, dengan kehendak atau kemauan sendiri.

 

3.    Contoh Keterpaksaan yang mendatangkan kebaikan?

a.    Simon bersyukur dipaksa memikul salib Yesus (Markus 15:21). Dia bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Sang Juru Selamat. Dialah satu-satunya yang punya kesempatan memikul salib Yesus.

b.   Ester berkata: “Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati” (Ester 4:16). Mordekhai meminta kepada Ester untuk menghadap Raja Ahasyweros untuk memohon pertolongan bagi bangsanya (Est. 4:8). Sementara menghadap raja tanpa di panggil adalah suatu malapetaka (Est. 4:11).

c.   Musa dipaksa oleh Tuhan untuk kembali ke Mesir (Kel. 3). Pasca pembunuhan yang dilakukan oleh Musa di Mesir, ia melarikan diri dan bertemu Yitro dan akhirnya menikahi anaknya Zipora, Musa bahagia dengan keluarga barunya, tetapi Tuhan memanggil dia kembali ke Mesir untuk melanjutkan misi Tuhan.

 

4.    Contoh Kerelaan yang tidak bernilai bagi Tuhan

a.    Perempuan-perempuan yang menangisi Yesus mendapatkan teguran dari Tuhan (Luk. 23:28). Jika perasaan tidak sejalan dengan iman, maka itu tak bernilai di hadapan Tuhan.

b.   Paulus berkata kepada jemaat di Korintus: Sekalipun aku menyerahkan tubuhku untuk di bakar, jika tanpa kasih tiada artinya (1 Kor. 13:3).

 

5.    Menyikapi Keterpaksaan

a.    Sebagai alat uji untuk menyelidiki hati kita di hadapan Tuhan (Maz. 26:2)

b.   Sebagai alat ukur bahwa kita anak yang di kasihi Tuhan (Ibr. 12:6)

No comments:

Post a Comment