Thema : Abraham
Nats : Kej 12 : 1 – 6
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.
A.
Pendahuluan
Abraham adalah tokoh yang sangat sentral
di dalam sejarah perkembangan 3 agama besar di dunia yaitu Yahudi (agama
tertua, ada SM), Kristen (
tahun 37 M, Kis 11 : 26) dan Islam (tahun
700-an M). Yahudi mengaku sebagai keturunan fisik (paling sah) dari Abraham.
Kristen juga mengatakan sebagai keturunan Abraham secara “Iman”. Bahkan umat
muslim juga mengakui hal yang sama bahwa mereka adalah keturunan Abraham yang
di sebut “Ibrahim As” dari jalur Ismael. Bahkan tidak jarang ke
tiga agama ini mempertentangkan agama Abraham, dan mengklaim bahwa Abraham
beragama yg sesuai dengan yang mereka yakini. Bagaimana dengan kita? Menjadi
pentingkah apa yang menjadi agama Abraham? Apakah agama yang membuat Abraham
saat ini berada di Sorga? Tidaklah menjadi penting apa yang menjadi agama
Abraham, karena agama tidak akan pernah dapat mengantarkan orang kepada hidup
yang kekal, tetapi hanya Iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu yang
penting kita ketahui dari seorang Abraham adalah tentang Iman dan Ketaatannya
kepada Tuhan.

B.
Isi
Ujian Iman yang di hadapi Abraham
1. Perintah
meninggalkan kampung halaman (Urkasdim) dan sanak saudaranya (12:1)
Sikap
Abraham : Taat (12:4)
Hasil
: Diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi seluruh kaum di muka bumi (12:3, Mat
1:1)
2. Menanti
janji keturunan (15:2 – 5)
Sikap
Abraham:
a. Percaya
kepada janji Tuhan (15:6)
Hasil
: Tuhan memberikan anak (21:1 – 3)
b. Kurang
tegas dengan isteri (16:2 dan 4) bnd
Ayub 2 : 9 – 10
Hasil
:
1. Hilang
kedamaian di keluarga Abraham (Hagar dan Ismael di usir)
2. Tejadi
pertentangan antara keturunan Isak dan Ismael sampai hari ini (16:12)
3. Mengorbankan anak satu-satunya (22:1 – 2)
Sikap
Abraham: Taat (22:3, 9 – 10)
Hasil
: Diberkati Tuhan sampai berlimpah-limpah dan menjadiakan keturunan Abraham
menjadi berkat bagi semua bangsa di bumi (22:17 – 18)
Catatan
: Tidak ada manusia yang sempurna walaupun sekelas Abraham, sehingga Abraham
pun pernah melakuan kesalahan (kurang tegas terhadap isteri dan juga saat
terjadi kelaparan di Kanaan dia pergi ke Mesir dan berbohong tentang
isterinya). Akan tetapi Firman Tuhan mengatakan kasih menutupi segala sesuatu (1
Kor 13:7) dan Firman Tuhan juga mengatakan bahwa kita harus berpikir positif
tentang orang lain (Fil 4:8)
C.
Kesimpulan
Jadi sebagai orang percaya kita harus
meneladani Iman Abraham, tidak menjadi hal yang penting apakah kita kerturuna
fisik dari Abraham atau bukan, keturunan melalui jalur Isak atau Ismael, tetapi
menjadi hal yang sangat penting adalah iman kita adalah keturunan dari imannya
Abraham yang pada akhirnya membawa kita ke tahta suci illahi itulah tempat
ebahaggiaan selama-lamanya. AMIN.