Wednesday, February 10, 2016

Abraham



Thema   : Abraham
Nats       : Kej 12 : 1 – 6
Oleh       : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.

A.   Pendahuluan
Abraham adalah tokoh yang sangat sentral di dalam sejarah perkembangan 3 agama besar di dunia yaitu Yahudi (agama tertua, ada SM), Kristen ( tahun 37 M, Kis 11 : 26) dan Islam (tahun 700-an M). Yahudi mengaku sebagai keturunan fisik (paling sah) dari Abraham. Kristen juga mengatakan sebagai keturunan Abraham secara “Iman”. Bahkan umat muslim juga mengakui hal yang sama bahwa mereka adalah keturunan Abraham yang di sebut “Ibrahim As” dari jalur Ismael. Bahkan tidak jarang ke tiga agama ini mempertentangkan agama Abraham, dan mengklaim bahwa Abraham beragama yg sesuai dengan yang mereka yakini. Bagaimana dengan kita? Menjadi pentingkah apa yang menjadi agama Abraham? Apakah agama yang membuat Abraham saat ini berada di Sorga? Tidaklah menjadi penting apa yang menjadi agama Abraham, karena agama tidak akan pernah dapat mengantarkan orang kepada hidup yang kekal, tetapi hanya Iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu yang penting kita ketahui dari seorang Abraham adalah tentang Iman dan Ketaatannya kepada Tuhan.

B.   Isi
Ujian Iman yang di hadapi Abraham
1.      Perintah meninggalkan kampung halaman (Urkasdim) dan sanak saudaranya (12:1)
Sikap Abraham : Taat (12:4)
Hasil : Diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi seluruh kaum di muka bumi (12:3, Mat 1:1)
2.      Menanti janji keturunan (15:2 – 5)
Sikap Abraham:
a.       Percaya kepada janji Tuhan (15:6)
Hasil : Tuhan memberikan anak (21:1 – 3)
b.      Kurang tegas dengan isteri (16:2 dan 4) bnd  Ayub 2 : 9 – 10
Hasil :
1.      Hilang kedamaian di keluarga Abraham (Hagar dan Ismael di usir)
2.      Tejadi pertentangan antara keturunan Isak dan Ismael sampai hari ini (16:12)
3.       Mengorbankan anak satu-satunya (22:1 – 2)
Sikap Abraham: Taat (22:3, 9 – 10)
Hasil : Diberkati Tuhan sampai berlimpah-limpah dan menjadiakan keturunan Abraham menjadi berkat bagi semua bangsa di bumi (22:17 – 18)
Catatan : Tidak ada manusia yang sempurna walaupun sekelas Abraham, sehingga Abraham pun pernah melakuan kesalahan (kurang tegas terhadap isteri dan juga saat terjadi kelaparan di Kanaan dia pergi ke Mesir dan berbohong tentang isterinya). Akan tetapi Firman Tuhan mengatakan kasih menutupi segala sesuatu (1 Kor 13:7) dan Firman Tuhan juga mengatakan bahwa kita harus berpikir positif tentang orang lain (Fil 4:8)

C.   Kesimpulan
Jadi sebagai orang percaya kita harus meneladani Iman Abraham, tidak menjadi hal yang penting apakah kita kerturuna fisik dari Abraham atau bukan, keturunan melalui jalur Isak atau Ismael, tetapi menjadi hal yang sangat penting adalah iman kita adalah keturunan dari imannya Abraham yang pada akhirnya membawa kita ke tahta suci illahi itulah tempat ebahaggiaan selama-lamanya. AMIN.

Friday, February 5, 2016

Menyerahkan Masa Muda Untuk Tuhan



Thema        : Menyerahkan Masa Muda Untuk Tuhan
Nats            : Pengkotbah 12 : 1 – 13
Oleh           : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.

Pendahuluan:
Kitab pengkhotbah adalah kitab yang menyelidiki kehidupan dengan cara yang berbeda dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama. “Segala sesuatu adalah sia-sia.” Itulah kesimpulan Pengkhotbah setelah ia mengeksplorasi berbagai cara yang ditempuh manusia untuk memuaskan hatinya dan menemukan makna hidupnya di dunia ini. Perkataan Pengkhotbah itu terdapat pada awal dan akhir kitab Pengkhotbah, yaitu pada 1:2 dan 12:8. Selain itu, dalam kitab ini kata “sia-sia” dan “kesia-siaan” muncul berulang kali. Hal itu menunjukkan maksud utama penulisan kitab ini, di mana Pengkotbah hendak menekankan kesementaraan dan ketidakberartian segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Ayat Kunci 12:13 “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban setiap orang”

Karakteristik Kitab Pengkhotbah
1.      Kitab yang menganggap kefanaan hidup manusia. Kefanaan yang sanggup merenggut kebahagiaan manusia.
  1. Menyatakan kedaulatan dan pemeliharaan Allah. Hidup dan nasib manusia ditentukan sebelumnya oleh Allah yang mengatur segala peristiwa di bumi.
  2. Menyatakan bahwa prinsip yang dapat memberikan semangat dalam hidup adalah dengan mengambil jalan yang terbaik dalam tindakan dan tingkah laku.
ISI:
Mengapa Masa Muda Kita Serahkan Untuk Tuhan
A.    Karena masalah menanti kita setiap waktu, apa itu?
1.      Hari yang malang datang secara tiba-tiba (ay. 1)
2.      Hari-hari yang menakutkan datang ( ay. 5)

B.     Karena Kematian Menanti Kita Setiap Saat.
1.      Tubuh kita akan kembali menjadi tanah (ay. 7)
2.      Roh kembali kepada Allah (ay. 7)
Bagi yang percaya kepada Allah, tetapi yang tidak percaya akan di lemparkan ke neraka.
KESIMPULAN
Pengkhotbah mau supaya orang muda (atau yang merasa diri muda) tidak membuang masa mudanya tetapi menjalaninya dengan penuh nikmat dan sukacita dalam kesadaran akan dua hal: bahwa manusia harus bertanggung jawab kepada Allah, Pencipta dan Pemberi hidup, dan bahwa waktunya terbatas.Masa muda akan dijalani dengan lebih bermanfaat jika disadari bahwa masa muda itu terbatas. Kemerosotan dan kematian adalah satu “paket”. Orang seakan-akan memuji kematian sebagai hal yang melepaskan orang yang menderita karena sakit atau tua. Di dunia mendatang kita yakin bahwa makin lama makin baik—itulah dunia yang tidak lagi di bawah kesia-siaan, dunia yang di dalamnya segala usaha mencapai (atau bahkan melebihi?) tujuannya. Tetapi dalam dunia ini kita perlu memanfaatkan semangat dan kesehatan selama masih dikaruniakan Allah, karena waktu kita bisa terpotong oleh penyakit, kecelakaan atau kematian kapan saja.





Wednesday, February 3, 2016

Hati-hati Dalam Bergaul



Thema     : Hati-hati Dalam Bergaul
Nats        : 1 Korintus 15 : 33 – 34
By           : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.

1 Korintus 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
1 Korintus 15:34 Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.

1.      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bergaul
a.      Dengan Siapa Kita Bergaul?
Amsal13:20. Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
Amsal18:24. Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
Amsal17:17. Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
b.      Kemana Arah Pergaulan Kita?
Amsal 16:25. Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Amsal 2:13 dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap;
Amsal 2:20 Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar.
Amsal 4:14. Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.
Amsal 4:15 Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.
Amsal 22:6. Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
c.       Tujuan Dalam Bergaul?
Amsal 14:20. Juga oleh temannya orang miskin itu dibenci, tetapi sahabat orang kaya itu banyak.
 Amsal17:17. Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Amsal 19:6. Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi.
2.      Cara Menghindari Pergaulan Buruk
a.       Sadar dan berjaga-jaga (1 Korintus 15 : 34)
b.      Lawan keinginan- keinginan yang tidak baik (1 Petrus 5 : 9)
c.       Melakukan kegiatan bersifat rohani (berdoa, beribadah, bernyanyi rohani, membaca firman Tuhan)
d.      Melakukan kegiatan yang positif (Olahraga,dll)