Thema : Menyerahkan
Masa Muda Untuk Tuhan
Nats :
Pengkotbah 12 : 1 – 13
Oleh :
Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.
Pendahuluan:
Kitab
pengkhotbah adalah kitab yang menyelidiki kehidupan dengan cara yang berbeda
dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama. “Segala sesuatu adalah sia-sia.” Itulah
kesimpulan Pengkhotbah setelah ia mengeksplorasi berbagai cara yang ditempuh
manusia untuk memuaskan hatinya dan menemukan makna hidupnya di dunia ini.
Perkataan Pengkhotbah itu terdapat pada awal dan akhir kitab Pengkhotbah, yaitu
pada 1:2 dan 12:8. Selain itu, dalam kitab ini kata “sia-sia” dan “kesia-siaan”
muncul berulang kali. Hal itu menunjukkan maksud utama penulisan kitab ini, di
mana Pengkotbah hendak menekankan kesementaraan dan ketidakberartian segala
sesuatu yang ada di dunia ini.
Ayat Kunci
12:13 “Akhir kata dari segala yang
didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya,
karena ini adalah kewajiban setiap orang”
Karakteristik Kitab Pengkhotbah
1.
Kitab yang menganggap kefanaan hidup
manusia. Kefanaan yang sanggup merenggut kebahagiaan manusia.
- Menyatakan kedaulatan dan pemeliharaan Allah. Hidup dan nasib manusia ditentukan sebelumnya oleh Allah yang mengatur segala peristiwa di bumi.
- Menyatakan bahwa prinsip yang dapat memberikan semangat dalam hidup adalah dengan mengambil jalan yang terbaik dalam tindakan dan tingkah laku.
ISI:
Mengapa Masa Muda Kita Serahkan
Untuk Tuhan
A.
Karena masalah menanti kita setiap
waktu, apa itu?
1.
Hari yang malang datang secara
tiba-tiba (ay. 1)
2.
Hari-hari yang menakutkan datang (
ay. 5)
B.
Karena Kematian Menanti Kita Setiap
Saat.
1.
Tubuh kita akan kembali menjadi
tanah (ay. 7)
2.
Roh kembali kepada Allah (ay. 7)
Bagi yang percaya kepada Allah,
tetapi yang tidak percaya akan di lemparkan ke neraka.
KESIMPULAN
Pengkhotbah mau supaya orang muda (atau yang merasa diri
muda) tidak membuang masa mudanya tetapi menjalaninya dengan penuh nikmat dan
sukacita dalam kesadaran akan dua hal: bahwa manusia harus bertanggung jawab
kepada Allah, Pencipta dan Pemberi hidup, dan bahwa waktunya terbatas.Masa muda
akan dijalani dengan lebih bermanfaat jika disadari bahwa masa muda itu
terbatas. Kemerosotan dan kematian adalah satu “paket”. Orang seakan-akan
memuji kematian sebagai hal yang melepaskan orang yang menderita karena sakit atau
tua. Di dunia mendatang kita yakin bahwa makin lama makin baik—itulah dunia
yang tidak lagi di bawah kesia-siaan, dunia yang di dalamnya segala usaha
mencapai (atau bahkan melebihi?) tujuannya. Tetapi dalam dunia ini kita perlu
memanfaatkan semangat dan kesehatan selama masih dikaruniakan Allah, karena
waktu kita bisa terpotong oleh penyakit, kecelakaan atau kematian kapan saja.
No comments:
Post a Comment