Friday, November 18, 2016

Menjadi Dewasa dan Mandiri



Thema             : Mejadi Dewasa dan Mandiri
Nats                 : Efesus 4 : 13 – 15
Oleh                : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.

A.    PENDAHULUAN
Setiap mahluk hidup mengalami suatu proses hingga mencapai suatu kedewasaan. Demikian  juga halnya  pada manusia, setiap individu yang terlahir kedalam dunia akan mengalami suatu pertumbuhan sampai ia dewasa. Dewasa dapat dipandang dari 2 aspek yaitu dewasa secara jasmani dan rohani. Menjadi dewasa secara jasmani merupakan hal yang sangat penting tetapi tentu tidak lebih penting dari dewasa secara rohani. Sebab tubuh jasmani kita akan berakhir tetapi kerohanian/iman kita akan menjadi bekal kita menuju kekekalan (2 Kor 4 : 16). Menjadi dewasa secara jasmani tidak menjamin seseorang menjadi pribadi yang mandiri, tetapi ketika seseorang dewasa secara rohani maka dapat dipastikan dia adalah pribadi yang mandiri.

B.     ISI
1.      Arti Dewasa
a.       Secara jasmani : suatu keadaan yang sudah berkembang secara biologis dan semua organ-organ dalam tubuh sudah berfungsi.
b.      Secara usia : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (21 tahun/menikah), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (16 tahun), Undang-Undang No.23 Tahun 2006 (17 tahun/memiliki KTP).
c.       Secara Rohani : memiliki pengetahuan yang benar tentang anak Allah (Ef 4 : 13)

2.      Arti mandiri
Menurut KBBI : mandiri artinya dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain.

3.      Pandangan Alkitab tentang kedewasaan dan kemandirian.
Firman Tuhan tidak hanya berbicara perkara-perkara rohani, artinya semua aspek kehidupan dapat kita pelajari dari Alkitab. Kedewasaan menurut Firman Tuhan adalah:
a.       Secara jasmani : mengalami pertumbuhan menjadi semakin besar dan pengetahuan semakin berkembang (Luk 2 : 52).

b.      Secara rohani seseorang dikatakan dewasa jika:
1.      Telah mencapai kesatuan iman (Ef. 4 : 13)
2.      Memiliki pengetahuan yang benar tentang Anak Allah (Ef. 4 : 13)
3.      Memiliki tingkat pertumbuhan seperti Kristus (Ef. 4 : 13, 15)
4.      Memiliki pendirian yang teguh/tidak diombang-ambingkan (Ef. 4 : 14)
5.      Berpegang teguh pada kebenaran (Ef. 4 : 15)

c.       Dampak kedewasaan secara rohani dengan kemandirian.
Seseorang yang dewasa secara rohani maka akan menjadi orang yang mandiri dan sebaliknya.
Contoh pribadi yang mandiri dan tidak mandiri:
1.      Yusuf: tidak pernah bergantung kepada siapapun terkecuali kepada Tuhan.
2.      Daniel : tidak mengandalkan siapapun terkecuali mengandalkan Tuhan.
3.      Simson : tidak ada kemandirian (mencari teman hidup).

C.     KESIMPULAN
Tidak ada yang salah jika kita memperhatikan pertumbuhan sehingga kita menjadi dewasa secara jasmani tetapi sejalan dengan itu marilah kita lebih mengutamakan kedewasaan kita secara rohani karena itu adalah hal yang terpenting di dalam kehidupan ini. Tuhan Yesus memberkati.AMIN.
Donasi Untuk Pengembangan Pelayanan. 
No. Rekening BNI : 0330445252 (Cabang Medan)
Nama : Bpk NELSON