Thema : Mejadi Dewasa dan Mandiri
Nats : Efesus 4 : 13 – 15
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.
A. PENDAHULUAN
Setiap mahluk hidup
mengalami suatu proses hingga mencapai suatu kedewasaan. Demikian juga halnya pada manusia, setiap individu yang terlahir kedalam
dunia akan mengalami suatu pertumbuhan sampai ia dewasa. Dewasa dapat dipandang
dari 2 aspek yaitu dewasa secara jasmani dan rohani. Menjadi dewasa secara jasmani
merupakan hal yang sangat penting tetapi tentu tidak lebih penting dari dewasa
secara rohani. Sebab tubuh jasmani kita akan berakhir tetapi kerohanian/iman
kita akan menjadi bekal kita menuju kekekalan (2 Kor 4 : 16). Menjadi dewasa
secara jasmani tidak menjamin seseorang menjadi pribadi yang mandiri, tetapi
ketika seseorang dewasa secara rohani maka dapat dipastikan dia adalah pribadi
yang mandiri.
B. ISI
1. Arti
Dewasa
a. Secara
jasmani : suatu keadaan yang sudah berkembang secara biologis dan semua
organ-organ dalam tubuh sudah berfungsi.
b.
Secara usia : Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (21 tahun/menikah), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (16 tahun), Undang-Undang
No.23 Tahun 2006 (17 tahun/memiliki KTP).
c.
Secara Rohani : memiliki
pengetahuan yang benar tentang anak Allah (Ef 4 : 13)
2. Arti
mandiri
Menurut KBBI : mandiri artinya dalam keadaan dapat
berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain.
3. Pandangan
Alkitab tentang kedewasaan dan kemandirian.
Firman Tuhan tidak hanya berbicara perkara-perkara
rohani, artinya semua aspek kehidupan dapat kita pelajari dari Alkitab.
Kedewasaan menurut Firman Tuhan adalah:
a. Secara
jasmani : mengalami pertumbuhan menjadi semakin besar dan pengetahuan semakin
berkembang (Luk 2 : 52).
b. Secara
rohani seseorang dikatakan dewasa jika:
1. Telah
mencapai kesatuan iman (Ef. 4 : 13)
2. Memiliki
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah (Ef. 4 : 13)
3. Memiliki
tingkat pertumbuhan seperti Kristus (Ef. 4 : 13, 15)
4. Memiliki
pendirian yang teguh/tidak diombang-ambingkan (Ef. 4 : 14)
5. Berpegang
teguh pada kebenaran (Ef. 4 : 15)
c. Dampak
kedewasaan secara rohani dengan kemandirian.
Seseorang yang dewasa secara rohani maka akan
menjadi orang yang mandiri dan sebaliknya.
Contoh pribadi yang mandiri dan tidak mandiri:
1. Yusuf:
tidak pernah bergantung kepada siapapun terkecuali kepada Tuhan.
2. Daniel
: tidak mengandalkan siapapun terkecuali mengandalkan Tuhan.
3. Simson
: tidak ada kemandirian (mencari teman hidup).
C. KESIMPULAN
Tidak ada yang salah
jika kita memperhatikan pertumbuhan sehingga kita menjadi dewasa secara jasmani
tetapi sejalan dengan itu marilah kita lebih mengutamakan kedewasaan kita
secara rohani karena itu adalah hal yang terpenting di dalam kehidupan ini.
Tuhan Yesus memberkati.AMIN.
Donasi Untuk Pengembangan Pelayanan.
No. Rekening BNI : 0330445252 (Cabang Medan)
No. Rekening BNI : 0330445252 (Cabang Medan)
Nama : Bpk NELSON
No comments:
Post a Comment