Saturday, October 22, 2016

Mengerjakan Keselamatan



Thema            : Mengerjakan Keselamatan
Nats                : Fil 2 : 12 – 18
Oleh                : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.

A.    Pendahuluan
Ada 2 pandangan tentang keselamatan yaitu Pandangan menurut Aliran Calvinisme dan Arianisme. Salah satu prinsip yang sangat kontroversi dari kedua aliran ini adalah tentang keselamatan yaitu:
1.      Calvin berpendapat: Pemeliharaan kekal. Kaum pilihan Allah tidak mungkin kehilangan keselamatan. Tuhan memberi jaminan dalam keselamatan: Satu kali diselamatkan, tetap diselamatkan.
2.      Orang yang sudah diselamatkan masih ada kemungkinan jatuh ke dalam dosa dan binasa (kehilangan keselamatan).
Manakah pandangan yang benar?
Tentu manusia bebas untuk menafsirkan kitab suci, tetapi apa yang kita tafsirkan tidaklah boleh menyimpang dari Firman Tuhan. Jika kita mengacu kepada Ef 1:13, 2: 8 – 9, Rm 8 : 39 maka tentu apa yang dikatakan Arianisme tidak benar.

B.     ISI
Jika memang benar keselamatan tidak dapat hilang bagaimana dengan orang yang awalnya hidup “didalam” Tuhan pada akhirnya meninggalkan Tuhan? Jawaban yang paling realistis adalah orang tersebut tidak pernah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya. Apakah setelah menerima keselamatan kita tidak perlu lagi berjuang?
Kita harus tetap berjuang karena keselamatan yang telah kita terima tak ternilai harganya.
1.      Arti mengerjakan keselamatan
Kita bisa membedakan pernyataan “Kerjakanlah agar kamu selamat” dengan “Kerjakanlah Keselamatanmu”.
a.       Kerjakanlah agar kamu selamat artinya: Kita berusaha untuk memperoleh keselamatan dengan jalan mengerjakan banyak hal (berbuat baik, rajin beribadah, dll)
Tentu hal ini bertentangan dengan Ef. 2: 8 – 9 (Keselamatan bukan hasil usaha kita melainkan anugerah dari Allah).

b.      Kerjakanlah keselamatanmu artinya: Sebagai orang yang telah menerima keselamatan maka baik hidup atau mati kita persembahkan untuk kemuliaan Tuhan (Rm. 14 : 8 – 9, Fil. 1 : 21). Jadi, kita melakukan segala sesuatu (berbuat baik, rajin beribadah, dll) bukan supaya selamat, tetapi karena kita telah menerima keselamatan maka kita melakukan semua itu. 

2.      Bagaiman cara mengerjakan Keselamatan?
a.       Senantiasa taat (ay.12)
b.      Dengan takut dan gentar (ay.12)
·         Takut dalam arti negatif adalah perasaan tidak nyaman (ngeri), misalnya: Saul (1 Sam 17:11).
Salahkah jika ada rasa takut di dalam hati kita? Tentu tidak sebab rasa takut di dalam hati kita akan membuat kita tidak bergantung kepada diri kita tetapi bergantung kepada Tuhan dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepadaNya. Sebab Kristus sendiri pernah mengalaminya (Luk 22:44)
·         Takut dalam arti positif adalah rasa hormat (segan) oleh karena kita menggunakan akal pikiran dengan baik (Ams 1:7)
c.       Mengandalkan Allah (ay.13, bdg Yoh1:12). Artinya dengan kekuatan sediri kita tidak akan pernah mampu melakukan segala sesuatu yang baik di hadapan Tuhan, semua karena kerelaanNya.
d.      Mengejakan segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan (ay.14)
e.       Tetap berpegang kepada Firman Tuhan (ay.16)
f.       Tetap bersukacita (ay.18)


C.    Kesimpulan
Sebagai orang yang telah menerima keselamatan marilah kita terus mengerjakan keselamatan kita itu dengan senantiasa hidup seperti yang Tuhan kehendaki. Marilah kita terus berlomba-lomba dalam melakukan yang terbaik menjelang hari Tuhan yang semakin dekat. Walaupun tubuh jasmani kita semakin merosot tetapi biarlah tubuh rohani kita semakin di baharui hari lepas hari, sebab itulah yang akan menjadi bekal bagi kita untuk menghadap takhtaKristus. Tuhan Yesus memberkati kita. AMIN.

2 comments:

  1. Kalau tidak mengerjakan keselamatan sewprti taat dab, bagaimana kesellamatan yang telah kita terima?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keselamatan memang harus dikerjakan saudaraku (taat, berbuat baik, dll) sebagai bukti kita sudah diselamatkan.

      Delete