Thema : Hawa Nafsu
Nats : Yak. 1:14 – 15
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.,
M. Th©
A.
PENDAHULUAN
Setiap manusia memiliki keinginan di
dalam hidupnya. Tentu itu merupakan hal yang positif, sebab jika seseorang
hidup tanpa keinginan maka ia sama dengan benda mati. Namun tidak jarang
keinginan seseorang menyebabkan suatu masalah sebab untuk mencapai keinginan
itu ia melakukan segala cara atau apa yang ia inginkan tersebut bertentangan
dengan nilai-nilai kebenaran. Sejak dicptakan manusia sudah memiliki keinginan
tetapi akhirnya keinginan yang tidak terkendali (hawa nafsu) itulah yang
mengantarkan manusia ke dalam kejatuhan. Setelah kejatuhan tersebut maka
keinginan manusia selalu ditunggangi oleh iblis sehingga keinginan yang awalnya
baik menjadi melenceng atau keingginan yang baik dicapai dengan cara yang tidak
baik. Bagaimana kita menyikapinya?
B.
ISI
1.
Arti
nafsu dan hawa nafsu menurut KBBI:
·
Nafsu
adalah keinginan hati yang kuat. Dari pengertian ini tidak ada sesuatu yang
salah dengan nafsu pada manusia. Misalnya keinginan hati yang kuat untuk:
menggapai pendidikan yang tinggi, mendidik anak-anak agar memiliki disiplin,
belajar semakin mengenal Tuhan, dll.
·
Hawa
nafsu adalah dorongan hati yang kuat untuk berbuat kurang baik. Dari pengertian
ini mulai terlihat hal negatif yaitu isi dari nafsu itu sendiri. Apakah ada
hubungan HAWA NAFSU dengan NAFSU HAWA ingin menjadi sama dengan Tuhan???
2.
Pandangan
Alkitab tentang hawa nafsu.
·
Hawa
nafsu adalah keinginan daging (Gal. 5:19). Keinginan daging adalah maut (Rm.
8:6).
·
Hawa
nafsu mendatangkan murka Allah (Kol. 3:5). Artinya bahwa orang-orang yang
dipenuhi hawa nafsu tidak berkenan dihadapan Allah dan disebut sebagai
orang-orang durhaka.
·
Hawa
nafsu berasal dari setan atau iblis (Yak. 3:15). Iblis adalah malaikat Tuhan
yang sangat berambisi (bernafsu) untuk menyamai Allah sehingga ia dilemparkan
dari surga (Yes. 14:12-15). Selanjutnya ia memanfaatkan keluguan Hawa untuk
melanjutkan misinya di dunia (Kej. 3).
·
Hawa
nafsu adalah kebodohan (1 Ptr. 1:4). Kebodohan yang dimaksudkan bukanlah
sebatas itelektual (IQ) yang dimiliki seseorang. Sebab banyak sekali
orang-orang pintar yang hancur karena tidak mampu mengendalikan nafsunya.
Tetapi lebih dari intelektual yaitu spiritual (SQ) dan emosional (EQ).
3.
Siapakah
tokoh yang terjerat hawa nafsu dan bagaimanakah akibatnya?
·
Daud
mengambil Betsyeba isteri Uria (2 Sam. 11: 2-4) dan melakukan pembunuhan
berencana terhadap Uria (11:15). Daud mohon ampun kepada Tuhan (Maz. 51:3-4). Akibatnya,
anak yang dikandung Betsyeba mati (2 Sam. 12:14) dan Keturunan Daud saling
bunuh (12:10): Amnon menodai Tamar, Absalom membunuh Amnon, Absalom memberontak
dan ingin membunuh Daud sendiri.
·
Isteri
Lot menjadi tiang garam (Kej. 19: 17-26). Mengapa isteri Lot menoleh ke
belakang? Tidak ada ayat yang menjelaskan hal tersebut. Tetapi jika dilihat
dari latar belakang Lot memilih Daerah Sodom adalah karena melihat daerah
tersebut memiliki asset yang sangat baik (Kej. 13:10) maka dapat simpulkan
bahwa ia melihat ke belakang karena teringat dengan semua (harta) yang ia
tinggalkan. Paulus juga mengatakan :aku melupakan apa yang telah di belakangku (harta, jabatan,
ketenaran) dan mengarahkan ….(Fil. 3:13)
·
Simson
menikahi wanita-wanita yang tidak mengenal Tuhan (Hak. 14:1,3, 16:1, 4).
Akibatnya, Simson mati dengan cara yang sangat tragis (16:21).
·
Yudas
Iskariot (Luk. 22:3). Hanya karena uang 30 keping perak (Mat. 27:3) ia menjual
imannya. Hal seperti itu banyak terjadi saat ini, untuk memperoleh kekayaan
banyak orang mempertaruhkan dan mengingkari imannya. Akibatnya: Yudas
mengakhiri hidupnya dengan tragis (gantung diri, Mat. 27:5).
·
Ananias
dan Safira (Kis. 5:3). Menahan sebagian uang hasil penjualan tanah yang telah
dijanjikan untuk persembahan kepada Tuhan. Akibatnya: Ananias dan Safira mati
tiba-tiba (ay. 5 dan10).
4.
Sikap
kita sebagai orang percaya.
·
Sadar
dan berjaga-jaga (1 Pet. 5:8). Jangan beri kesempatan bagi iblis untuk
mengambil ruang dalam hati kita, Hawa telah gagal saat ia memberi kesempatan
kepada Iblis.
·
Lawan
dengan iman (1 Pet. 5:9). Jangan lawan iblis dengan argumentasi (pikiran) kita,
Hawa telah gagal saat beradu argumentasi dengan Iblis. Cukup katakan: Ada
tertulis….
C.
KESIMPULAN
Jangan biarkan keinginan-keinginan kita
ditunggangi oleh iblis, sebab ia tahu kelemahan kita. Marilah sadar dan berjaga-jaga
senantiasa agar ia tidak mengambil kesempatan dalam hidup kita. Mari kita lawan
dia dengan iman yang teguh sehingga kita senantiasa menang bersama Tuhan.