Tuesday, July 21, 2020

Bileam si Tukang Tenung


Thema            : Bileam si Tukang Tenung
Nats                : Bil. 23:23
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.        PENDAHULUAN
Tidak jarang kita mendengar ada orang yang mengalami suatu gangguan penyakit yang secara medis tidak terdeteksi apa yang menyebabkan ia sakit bahkan cek medis tidak bisa menyimpulkan penyakit yang dialami orang tersebut. Sehingga alternatif lain ditempuh oleh orang tersebut untuk beroleh kesembuhan. Dan akhirnya oleh “orang pintar” ia divonis mengalami gannguan oleh karena di santet (ditenung tau diguna-gunai). Jika hal ini terjadi pada orang yang belum percaya maka tidak ada hal yang diherankan. Tetapi sebaliknya jika hal ini menimpa orang yang mengaku sebagai orang percaya maka ada hal yang perlu diselidiki, mengapa itu bisa terjadi. Kita tahu bahwa dibalik santet/tenung/guna-guna ada satu kuasa yang bekerja yaitu kuasa Ibils yang memakai perantara manusia. Bileam adalah salah seorang pelaku tenung yang dicatat dalam Alkitab.
B.        ISI
1.      Bileam dan pekerjaannya
a.       Bileam adalah anak dari Beor dan tinggal di Petor dipinggir sungai Efrat (22:5). Petor adalah suatu daerah di Aram-Mesopotamia yang merupakan kampung halaman Abraham dan Ayahnya Terah. Ada kemungkinan Abraham dan Bileam memiliki hubungan keluarga. Tetapi yang pasti Bileam bukan orang Israel.
b.      Pekerjaan Bileam adalah tukang tenung (22:7). Dia akan menenung, mengutuk/menyerapah seseorang dengan suatu bayaran (22:16-17). Bileam adalah Nabi palsu (2 Pet. 2:15-16).
2.      Keyakinan Bileam
a.       Berdasarkan asal usulnya, sebagaimana Abraham maka Bileam pastilah bukan orang beragama Yudaisme, Kristen apalagi Islam. Agama Abraham dan keluarganya di Ur-Kasdim daerah Aram-Mesopotamia adalah agama Samawi (agama yang turun dari langit). Maka Bileam kemungkinan memilki keyakinan sama dengan Abraham.
b.      Berdasarkan karakter hidupnya maka Bileam bukanlah orang yang percaya sebagaimana Abraham. Mengapa? Bileam tergiur dengan uang/upah menenung (Bil. 22:16-17, 2 Pet. 2:15-16, Yud. 1:11, Why. 2:14)
c.       Berdasarkan pengakuan Bileam seolah-olah ia adalah orang percaya (Bil. 23:6, 24:13). Apakah pengakuan itu serta merta menunjukkan bahwa Bileam orang percaya? No, Bileam sadar diri bahwa Ia takkan pernah bisa melawan Allah untuk mengutuk/menyerapah bangsa Israel. Ia tahu kalau Allah itu Mahakuasa, sebagaimana iblis mengakui Yesus (Mrk. 5:6-7).  Dan sampai akhir hidupnya Bileam tetap tidak bertobat, ia mati dibunuh orang Israel atas perintah Tuhan kepada Musa (Bil. 31:7-8).
3.      Hasil Tenungan Bileam
Berulang kali Balak Raja Moab meminta Bileam untuk mengutuk/menyerapah/menenung bangsa Israel. Sebenarnya Bileam ingin melakukannya demi uang tetapi ia sadar tak mungkin melakukannya sebab Tuhan ada di pihak Israel. Sehingga terbuktilah firman Tuhan yang berkata:
a.       Jika Allah di pihak kita .... (Rm. 8:31)
b.      Roh yang ada di dalam kamu lebih besar dari .... (1 Yoh. 4:4)
c.       Tuhan Allahmu mengubah kutuk menjadi berkat ... (Ul. 23:5).
Artinya, bahwa orang yang sungguh-sungguh percaya takkan pernah bisa disantet atau ditenung/diguna-gunai. Jadi bagaimana jika ada orang yang mengaku percaya tetapi kena santet? Ada 2 kemungkinan. Pertama, dia sesungguhnya belum orang percaya. Kedua, dia memang orang percaya tetapi lebih bergantung pada diri sendiri sehingga ada celah untuk kuasa iblis mengambil bagian dan Tuhan mengizinkan itu terjadi sebagai disiplin baginya untuk menyatakan kuasanya.
Ketika Bileam tak mampu menenung bangsa Israel maka ia mencari celah (kelemahan) bangsa Israel yaitu nafsu (berzinah, makanan haram, meyembah allah lain, Bil. 25:1-3). Artinya, bahwa musuh terbesar bukan tukang tenung tetapi diri sendiri.
C.        PENUTUP
Orang percaya takkan mengerjakan apa yang dikerjakan Bileam, orang percaya takkan terkena tenung Bileam. Orang percaya takkan mengikut jalan hidup Bileam. Jika ada orang yang terkena tenung Bileam dan hidup menurut jalan Bileam maka ia bukan orang percaya. Dan ingat tenung yang paling mengerikan bukanlah datang dari Bileam tapi dari nafsu yang ada dalam diri orang percaya.

No comments:

Post a Comment