Thema : Hidup Kudus
Nats : 1 Pet. 1:13-25
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Manusia
diciptakan dalam kekudusan, sehingga dikatakan semua amat baik. Artinya,
manusia itu merupakan gambar Allah ditengah dunia ini (Kej. 1:27). Tetapi nafsu
ingin menyamai Allah (Kej. 3:4) membuat hati manusia menjadi jahat dan lebih
mendengar suara iblis dari pada perintah Allah. Rusaklah citra Allah dalam diri
manusia sehingga semua yang amat baik (kudus) menjadi ternoda oleh dosa manusia.
Namun demikian Allah memulihkan manusia yang telah rusak itu dengan jalan
menjadi kutuk di atas salib sehingga manusia kembali kepada posisi yang benar.
Sebagai manusia yg telah dikembalikan pada jalur yang benar maka menjaga
kekudusan hidup selama di dunia adalah suatu kewajiban. Untuk melaksanakan
kewajiban itu dibutuhkan suatu perjuangan yang sungguh-sungguh. Mari terus
berjuang menjaga hidup kudus sebagai pribadi yag telah ditebus oleh Tuhan
Yesus.
B.
ISI
1.
Arti Hidup
Kudus
a.
Kudus
Dalam bahasa Ibrani kudus disebut
Qadosh
yang artinya “terpisah” atau “tidak bercampur dengan yang lain”.
b.
Hidup kudus
berarti:
·
Hidup
sebagai umat (bangsa) yang di pisahkan dari bangsa lain (Im. 10:26). Tuhan
menetapkan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan.
·
Hidup
sebagai pribadi yang telah dipanggil oleh Yesus keluar dari kegelapan kepada
terang (ay. 15).
·
Hidup
sebagai pribadi yang telah dilahirkan kembali oleh firman Allah yang hidup dan
kekal (ay. 24).
2.
Bagaimana
proses menjadi pribadi yang kudus?
a.
Kudus dalam
arti telah dipisahkan dari maut
·
Allah
menetapkan Yesus sebagai jalan keselamatan bagi dunia (Kej. 3:15, 1 Pet. 1:20).
Ketika manusia rusak maka Allah merancang keselamatan bagi dunia ini.
·
Allah
menebus manusia melalui darah Kristus yang tercurah di Golgota (ay. 18-19).
·
Manusia yang
percaya (beriman) akan beroleh keselamatan (ay. 21)
Melalui proses ini manusia
terpisah (qadosh) dari kematian kekal (maut).
b.
Kudus dalam
arti sebagai suatu perjuangan hidup benar
di hadapan Allah.
Walaupun kit atelah menjadi
pribadi yang telepas dari maut oleh darah Kristus, namun dalam menjalani hidup
kita masih cenderung melakukan hal yang tidak pantas sebagai orang percaya.
Bagaimana agar kita bisa hidup kudus?
·
Waspada (ay.
15). Sebagai manusia yang mewarisi karakter dosa kita masih mungkin jatuh ke
dalam dosa sehingga kita harus senantiasa sadar dan berjaga-jaga (1 Pet. 5:8).
·
Taat (ay.
14). Kapan seseorang menjadi pribadi yang taat? Saat kita selalu rindu dengan
Firman Allah sebagai makanan rohani kita (1 Pet.2:2, Maz. 119:9).
·
Tidak
menuruti hawa nafsu (ay. 14). Bagaimana caranya? Mau dipimpin oleh Roh (Gal.
5:16-17).
·
Takut akan
Tuhan (ay. 17). Seorang anak yang takut (menghargai) bapanya akan berusaha
melakukan kesalahan sekecil mungkin, demikianlah kita dihadapan Tuhan.
·
Menghargai
pengorbanan Yesus (ay. 18-19). Yesus memberikan keselamatan dengan sangat murah
bahkan gratis tapi bukan murahan, taruhanya darah yang tertumpah. Ia
mengratiskan karena tahu bahwa kita takkan mampu membayarnya. Jadi hargailah
kesempatan yang diberikanNya, jika akhirnya pun kita jatuh pergilah dan jangan
berbuat dosa lagi.
3.
Hasil Hidup
Kudus.
Ketika seseorang memilih hidup
kudus maka ia akan beroleh keselamatan (2: 2) dan menjadi milik/kepunyaan Allah
(2:9-10). Selain itu Tuhan akan mendengar setiap doa dan seruan kita selama
hidup di dunia (3:12).
C.
PENUTUP
Hidup kudus bukan ungkapan semata
tetapi nyata di dalam perbuatan kita dalam menjalani hari-hari hidup. Karakter
dosa akan selalu mengintip dan merongrong saat kita berusaha hidup kudus, jika
ingin roh menang atas daging maka peliharalah roh melebihi daging maka kita
akan menang. AMIN.