Thema : Bersandar Pada Tuhan
Nats :
Fil. 4:13
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Mengapakah
setiap tempat duduk pada alat trasportasi memiliki tempat bersandar? Bahkan
untuk transpotasi jarak jauh disetting tempat duduk dengan sandaran yang
senyaman mungkin, bisa di setel posisinya. Semua itu dilakukan agar dalam
menempuh sebuah perjalanan penumpang merasakan suatu kenyamanan. Walaupun
perjalanan cukup melelahkan dengan adanya sandaran maka perjalanan masih bisa
dinikmati. Demikianlah sesungguhnya hidup di dunia ini. Jika untuk perjalanan
dalam hitungan jam pun kita butuh tempat bersandar, tidakkah seharusnya untuk
perjalanan hidup yang bisa mencapai tiga per empat abad ini kita seharusnya
memiliki tempat bersandar yangkokoh? Banyak orang bersandar kepada kekuatannya,
hartanya dan pengertiannya sendiri. Jika itu terjadi pada orang yang tidak
percaya maka sesuatu yang wajar, toh memang dia tidak butuh Tuhan. Tetapi jika
itu terjadi pada diri orang percaya, tidakkah ia sadar bahwa itu akan membuat
hidupnya semakin tak menentu. Bagi orang percaya bersandar pada Tuhan bukan
pilihan terakhir dikala tak sanggup lagi tetapi pilihan utama baik dikala
situasi aman maupun kelam. Segala sesutu indah pada waktunya, ini bukan bahasa
putus asa tetapi bahasa pengharapan akan masa depan bersama Tuhan. Bersama
Tuhan kita bisa.
B.
ISI
1.
Arti
bersandar pada Tuhan
a.
Berserah diri
dalam segala situasi (Fil. 4:11-12).
Ungkapan “segala
keadaan dan segala hal” menunjukkan bahwa tiada keadaan yang tidak disyukuri
rasul Paulus dalam perjalanan hidupnya. Sehingga hampir disemua surat yang ia
tulis selalu ada ungkapan :”Aku bersyukur kepada Allah”. Bersyukur dikala
kekurangan/kelaparan terlebih saat kelimpahan, bersyukur saat dipenjara
terlebih saat di hadapan jemaat, bersyukur dikala ancaman datang terlebih
disaat aman. Banyak orang Kristen mengeluh saat situasi kelam padahal ia lupa
bersyukur saat situasi aman.
b.
Berserah
diri sepenuhnya kepada Tuhan (Fil 4:13).
Ungkapan “segala
perkara” menunjukkan bahwa tidak ada hal yang tidak diserahkan oleh rasul
Paulus kepada Tuhan dikala ia menjalani hidupnya. Banyak orang percaya yang
setengah hati dalam berserah diri kepada Tuhan, artinya memang ia menyebut nama
Tuhan tetapi lebih cenderung mengandalkan kekuatannya. Sehingga akibatnya
selalu hidup dalam kekuatiran.
2.
Sikap hidup
orang yang bersandar pada Tuhan.
a.
Senantiasa
bersukacita (Fil. 4:10).
Rasul Paulus
dipenjara dikota Filipi (Fil. 1:3) tetapi tema utama surat Filipi adalah suka
cita (Fil. 4:4). Jadi sukacita bukan karena tetapi walaupun. Walaupu dipenjara
Paulus tetap bersukacita.
b.
Senantiasa
hidup sederhana (Fi. 4:11).
“Bahagia adalah kombinasi rasa
cukup dan ucapan syukur”.
c.
Tidak
mencari keuntungan sendiri (Fil. 4:17).
Sebagai hamba Tuhan rasul Paulus
layak mendapatkan penghidupan dari pelayanan yang ia kerjakan. Ia layak
menerima setiap pemberian jemaat. Tetapi pengharapannya bukanlah jemaat tetapi
Tuhan, keuntungannya bukalah berkat jasmani semata tetapi keselamatan yang
sudah ia terima dari Tuhan.
d.
Senantiasa
memuliakan Allah (Fil. 4:20).
Banyak orang
tak bersandar kepada Tuhan sukses luar
biasa secara dunia dan sebaliknya tidak jarang orang yang bersandar pada Tuhan
kehidupannya secara ukuran dunia tegolong biasa-biasa saja. Tapi Tuhan selalu
memakai orang yang biasa dengan caranya yang luar biasa untuk kemuliaan namaNya.
3.
Hasil hidup
orang yang bersandar pada Tuhan.
a.
Selalu ada
kekutaatan dalam menjalani hidup (Fil. 4:13).
Poin utama
bagi orang yang bersandar dan mengandalkan Tuhan bukan terpenuhiNya segala
keinginan tetapi ada kesanggupan dalam menghadapi segala beban hidup.
b.
Tuhan
memenuhi segala keperluan kita (Fil. 4:19).
Tuhan takkan
memberikan apa yang kita inginkan tapi akan mencukupkan apa yang kita perlukan.
Dialah yang paling tahu apa yang kita perlukan. Sebab kita sering gagal
membedakan keinginan dan kebutuhan.
C.
PENUTUP
Bersandar
kepada Tuhan bukan salah satu pilihan tetapi satu-satunya pilihan untuk
mengarungi lautan kehidupan yang senantiasa bergelombang. Bersandar pada Tuhan
bukan bermuara pada terpenuhinya semua keinginan tetapi ketika muncul sebuah
kekuatan untuk terus bertahan dalam masa-masa kelam kehidupan. Mari pastikan
sandaran anda agar sampai pada tujuan akhir kehidupan dengan aman. AMIN.
No comments:
Post a Comment