Thema : “Tak Perlu ke Gereja”
Nats : Amos 5:4-6
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Setujukah anda dengan pernyataan: “Mencari Tuhan tidak harus ke gereja, sebab Tuhan tidak dibatasi oleh
gedung gereja, sebab Tuhan ada dimana-mana”. Tuhan tidak dibatasi oleh
gedung gereja, ya. Tuhan ada dimana-mana, juga ya. Sebab Tuhan memang lintas
ruang dan waktu. Tapi, akankah kita setuju bahwa dengan demikian kita tidak
lagi perlu ke gereja untuk bertemu Tuhan? Terlebih dalam situasi pandemi yang
tak kunjung normal? Ditambah lagi dengan pesan tegas Amos sang nabi yang tak
mau disebut nabi yang melarang umat Tuhan untuk pergi ke “gereja”. Makin
komplitlah alasan kita untuk tidak hadir di gereja, bahkan mulut kita bisa jadi
berkata: Walaupun saya tak malas ke gereja, saya masih lebih baik dari
mereka-mereka yang setiap hari minggu beribadah. Apakah maksud Nabi Amoz
melarang umat Tuhan pergi ke “gereja”? Mari kita belajar.
B.
ISI
a.
Adakah Amos
melarang umat Tuhan ke gereja?
Secara tersurat tidak ada larangan “jangan ke gereja” dari nabi
Amos, tetapi secara tersirat nabi Amos menekankan larangan itu.
· Janganlah kamu pergi ke Betel
(ay. 5a). “Bet” artinya Bait dan “El” artinya Allah, sehingga Betel berarti
Bait Allah (gereja pada masa kini). Betel pertama di sebut dalam Kej. 12:8
dimana Abraham mendirikan kemahnya dan memanggil nama TUHAN. Bahkan di Betel
Yakub bermimpi melihat malaikat dan Tuhan (Kej. 28:12). Artinya bahwa Betel
adalah tempat yang bersejarah.
· Janganlah pergi ke Gilgal (ay.
5b). Gilgal artinya “Lingkaran Batu”. Gilgal banyak dibahas pada zaman Yosua. Setelah
bangsa Israel menyeberang Yordan mereka tiba di Gilgal dan mendirikan kemah di
sana dengan menegakkan 12 batu yang diambil dari Yordan sebagai peringatan
kepada anak cucu mereka bahwa Tuhan melakukan keajaiban besar dengan
mengeringkan sungai Yordan saat mereka menyeberang (Yos. 4:19-23). Artinya bahwa
Gilgal adalah tempat Tuhan menyatakan keajaibanNya.
· Jangan menyeberang ke Bersyeba
(ay. 5c). Bersyeba artinya “Sumber air kelimpahan”. Bersyeba pertama di bahas
dalam Kej. 21:14, Hagar dan Ismael yang diusir Abraham atas permintaan Sara,
mereka kehausan dan hampir mati di padang gurun Bersyeba tetapi Tuhan menunjukkan
kuasanNya dengan memperlihatkan sebuah sumur (Kej. 21:19). Artinya bahwa
Bersyeba adalah sumber air sebagaimana gereja yang adalah tempat Firman
diberitakan.
b.
Apa maksud
larangan Nabi Amos tersebut?
· Tiada guna ke gereja jika
perbuatan tetap jahat (Amos 4:4a). Bahwa seharusnya orang yang senantiasa
beribadah hidupnya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
· Tiada guna memberi persembahan
jika hati tetap jahat (4:4b-5). Tuhan Yesus juga berpesan, Tinggalkanlah
persembahanmu itu dan berdamailah dengan saudaramu (Mat. 5:24).
· Bahwa di gereja sering nama
manusia lebih tinggi dari nama Tuhan ( Amos 7:13). Raja Amazia menganggap
dirinyalah Tuhan yang kudus, dialah penguasa di Betel yang harus dihormati.
· Bahwa gereja sering dijadikan
ladang cari makan (Amos 7:12). Baik sebagai hamba Tuhan mungkin juga jemaat,
sering sekali menjadikan gereja/pelayanan sebagai tempat untuk mengisi
pundi-pundi.
c.
Sungguhkan
Nabi Amos melarang umat Tuhan ke gereja? No, Nabi Amos hanya ingin agar umat Tuhan
tahu untuk apa ia mencari Tuhan.
· Mencari Tuhan untuk hidup (Amos
5:4b dan 5a). Memakai helm bukan menghindari razia tetapi untuk keselamatan. Ke
gereja bukan sekedar kewajiban orang Kristen tetapi untuk menemukan kehidupan
yang sesungguhnya.
· Mencari Tuhan untuk ketentraman
yang sejati (Amos 6:1). Bergereja bukan sekedar status agar kelihatan orang
yang religius(beragama) tetapi untuk beroleh ketentraman(kedamaian) yang
sejati. Bahwa banyak orang beragama tetapi sedikit orang yang berTuhan terlebih
yang beriman.
C.
PENUTUP
“Mencari Tuhan tidak harus
ke gereja, sebab Tuhan tidak dibatasi oleh gedung gereja, sebab Tuhan ada
dimana-mana, tetapi orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan, ia akan hadir di
gereja pada waktunya, sebab ia tahu kapan waktu bertemu Tuhan dirumahNya”. Tuhan
Yesus memberkati.Amin.