Thema : Pertumbuhan Gereja
Nats : Kis. 2:41-47
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S.
Pd., M. Th.
A. PENDAHULUAN
Dari zaman para rasul sampai hari ini gereja (orang percaya) mengalami
pertumbuhan. Gereja sebagai organisasi terus bertumbuh baik secara kuantitas
maupun kualitas. Sebuah website (https://www.wartaekonomi.co.id/read10828/inilah-fakta-pertumbuhan-rumah-ibadah-di-indonesia) merilis pertumbuhan gereja di Indonesia (Gereja Katolik bertambah 153% dari 4.934 menjadi 12.473, Gereja Protestan
bertambah 131% dari 18.977 menjadi 43.909, sementara islam sebagai agama
terbesar pun mesjid hanya bertambah 64% dari 392.044 menjadi 643.843). Data ini
menunjukkan bahwa dalam skala nasional gereja mengalami pertumbuhan yang
relatif tinggi. Jika kita melihat dalam konteks GKRI khususnya GKRI Injili Misi
Agape juga mengalami pertumbuhan secara kualitas dan kuantitas. Secara
kuantitas kita bisa melihat, di tahun 1997 GKRI IMA berdiri di Medan dan dalam
rentang 2 dekade (20-an tahun sudah berdiri 4 gereja lokal dan 3 Pos PI).
Memang pertumbuhannya tidak secepat gereja-gereja besar lain tetapi sebagai
gereja yang tergolong baru (kepemimpinan generasi 1 ke 2) maka GKRI khususnya
IMA sudah memperlihatkan eksistensinya sebagai organisai yang mengalami progres
ke arah yang lebih maju. Bagaimanakah proses pertumbuhan gereja hari lepas
hari? Apakah yang harus dilakukan sehingga terus bertumbuh? Mari belajar!!
B. ISI
1. Arti
pertumbuhan gereja
Peter wongso mengataan: ”Pertumbuhan gereja adalah “perkembangan dan perluasan tubuh Kristus baik
dalam kuantitas maupun kualitas, dalam bentuk yang nampak maupun isinya yang
tidak tampak.” Gereja sebagai organisme yaitu kumpulan dari orang-orang
percaya, diibaratkan seperti tanaman yang membutuhkan pertumbuhan melalui
sari-sari makanan yang diperoleh dari air dan mineral dari dalam tanah yang
cukup.
2. Pertumbuhan
gereja secara kuantitas
a. Artinya, bahwa gereja baik sebagai tubuh
Kristus maupun sebagai organisasi dari waktu ke waktu mengalami peningkatan
jumlah jiwa (ay. 41 dan 47). GKRI IMA di mulai dari 1-2 keluarga, selanjutnya
bertambah menjadi belasan orang dan hari ini sudah mencapai ±70 jiwa (Padang Bulan
Medan), jika dihitung total dengan yang di daerah maka sudah mencapai 500-an
jiwa. Jika digabung GKRI seluruh Sumatera bahkan Indonesia maka jumlahnya akan
mencapai puluhan bahkan ratusan ribu.
b. Bagaimana
agar bertumbuh secara kuantitas? Sebagaimana seorang marketing memperoleh
konsumen demikianlah juga orang percaya harus mencari jiwa. Caranya:
·
Pergi memberitakan Injil (Mat. 28:19)
·
Memuridkan orang yang diinjili (Mat. 28:19)
·
Mengajar para murid (Mat. 28:19)
·
Menjadi berkat bagi orang lain/disukai orang
lain (Kis. 2: 47b)
3. Pertumbuhan
gereja secara kualitas.
a. Artinya,
bahwa gereja sebagi tubuh Kristus (orang percaya) dari waktu ke waktu harus
mengalami peningkatan kerohanian. Rasul Paulus berkata: ”Sebab itu kami tidak tawar hati,
tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah
kami dibaharui dari sehari ke sehari (2 Kor. 4:16). Dari tahun 1997 sampai hari
ini saya tidak pernah dapati asbak rokok di keluarga hamba Tuhan GKRI IMA, ini
artinya bahwa sungguh ingin memberi teladan kepada jemaat agar menyadari tubuh
ini sebagai bait Allah yang harus dijaga kekudusannya. Beberapa jemaat yg
awalnya perokok pun bisa berubah, ini bukti praktis pertumbuhan gereja secara
kualitas.
b. Bagaimana
agar bertumbuh secara kualitas? Tidak ada pribadi yang berubah 1800
setelah ia menjadi orang percaya semua adalah proses selama hidup. Rasul Paulus
berkata: “aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa
yang di hadapanku (Fil. 3:13). Caranya:
·
Memberi diri dibaptis (ay. 41), baik baptis
air sebagai lambang terlebih baptis Roh Kudus sebagai bukti kita menjadi orang
percaya (Yoh. 1:5)
·
Bertekun dalam persekutuan dan pengajaran
(ay. 42a). GKRI membuat ibadah komsel sebagai sarana pemuridan dan pengajaran
terhadap jemaat.
·
Bertekun dalam doa (ay. 42b). Baik berdoa
secara bersama-sama (ibadah doa puasa) ataupun secara pribadi di rumah
masing-masing.
·
Selalu hadir di Bait Allah (ay. 46a). Mencari
Tuhan tidak harus pergi ke gereja tetapi orang yang sungguh mencari Tuhan akan
hadir di gereja pada waktunya.
·
Melakukan perjamuan kasih/berbagi sesama
jemaat (ay. 45 dan 46b).
·
Selalu memuji Allah (ay. 47a). Gantilah lagu
“Anak Medan” dengan “Anak Raja”.
C. PENUTUP
Kuantitas
dan kualitas adalah dua sisi yang berdampingan dalam pertumbuhan gereja,
kuantitas yang baik harus disertai kualitas yang baik pula jika tidak maka
semua hanya tinggal seremoni belaka. Kualitas yang baik akan mendorong
kuantitas semakin meningkat. Bicara cepat atau lambat adalah sesuatu yang
relatif, tetapi yang pasti Tuhan akan bekerja saat kita sungguh-sungguh
dihadapanNya. Ingat bahwa yang menambah jumlah orang percaya adalah Tuhan (ay.
47). Bahwa memberitakan Injil adalah tugas kita tetapi yang membuat seseorang
percaya adalah pekerjaan Roh Kudus sehingga bagi kita sendiri tidak ada ruang untuk
berbangga hati saat orang percaya oleh pemberitaan kita, sebab semua hanya
untuk kemuliaanNya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
No comments:
Post a Comment