Thema : Natal Adalah Janji Cinta
Nats : Kej. 12 : 3 dan Yer. 31 : 31
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A. PENDAHULUAN
Sebelum Allah datang mengunjungi manusia ke dalam dunia melalui Yesus Kristus, Allah telah mendahuluinya dengan sebuah janji. Janji itu Ia sampaikan kepada bapa orang beriman Abraham dengan berkata: “dan olehmu semua kaum di muka bumi ini akan mendapat berkat”. Jika manusia yang berjanji maka bisa jadi janji tinggallah janji, semudah mulut mengungkapkannya semudah itu juga mengingkarinya. Tetapi saat Allah berjanji maka janji itu pasti digenapi. Kapan digenapi? Waktunya Tuhan. Natal adalah satu dari sekian janji yang telah Tuhan genapi dan itu adalah sebuah janji cinta Tuhan kepada manusia yang selalu dihatiNya. Dan janji terakhirNya adalah bahwa Ia akan datang kembali menjemput kita sebagai pengantin wanita Tuhan untuk di bawa ke sutau tempat kebahagiaan selama-lamanya.
B. ISI
1. Makna Natal sebagai sebuah janji cinta
a. Allah berjanji kepada Abraham bahwa melalui keturunannya semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat (Kej. 12:3c, 22:18). Dan untuk membuktikan bahwa Dialah yang berjanji kepada Abraham maka Yesus berkata: “Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”. Mengapa harus Abraham bukan yang lain? Karena Ia telah berjanji kepada Abraham di masa lalu. Ribuan Tahun setelah janji itu tibalah harinya Allah menggenapinya. Matius menulis penggenapan janji itu dengan berkata: “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham”. Bahwa Yesus sebagai anak Abraham telah lahir dan menjadi berkat bagi seluruh umat manusia. Yesus mengunjungi Zakheus dan berkata: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham”. Bahwa setiap orang yang beriman seperti Abraham akan beroleh keselamatan melalui Yesus Kristus Tuhan.
b. Allah berjanji kepada Yeremia bahwa Ia akan hadir kepada umatNya melalui perjanjian baru (Yer. 31:31) sehingga semua orang bisa mengenalNya dan beroleh pengampunan (Yer. 31:34). Yohanes menegaskan pesan Yeremia bahwa lewat Firman yang menjadi manusia (Yoh. 1:14), maka semua orang bisa melihat dan mengenal Allah (Yoh. 1:18). Nikodemus yang adalah Rabi Yahudi diselamatkan melalui perjanjian baru di dalam Yesus. Bahwa Nikodemus beragama tanpa Yesus akan binasa tetapi saat ia dilahirkan kembali maka ia beroleh keselamatan (Yoh. 3:3). Saat firman menjadi manusia (Natal) maka janji cinta Tuhan telah tergenapi, bahwa begitu besar cinta Tuhan kepada umatNya (Yoh. 3:16).
2. Respon Terhadap Natal sebagai janji cinta.
Ketika sebuah janji digenapi seorang pria terhadap wanita yang dicintainya maka ada dua kemungkinan respon wanita tersebut:
a. Respon Negatif. Mengapa demikian? Karena ia sudah mencintai orang lain. Siapakah pribadi yang merespon negatif janji cinta Tuhan?
· Herodes : Ia iri karena lahir seorang Raja (Mat. 2:3), pura-pura senang (Mat. 2:8) dan marah (Mat. 2:16). Cintanya kepada jabatan sebagai raja dengan harta yang melimpah telah mengalahkan cinta Tuhan yang besar.
· Imam Kepala dan Ahli Taurat: Mereka acuh dan tidak mau tahu padahal sesungguhnya mereka tahu bahwa seluruh kitab para nabi bahkan tentang janji kedatangan Tuhan (Mat. 2:5-6). Cinta mereka kepada kedudukan sebagai Imam yang selalu dihormati telah mengalahkan cinta Tuhan yang besar.
b. Respon positif. Mengapa demikian? Karena ia sangat rindu dengan cinta yang sejati yang tidak dapat diperoleh melalui harta, jabatan, pendidikan, dll. Siapakah pribadi yang merespon positif janji cinta Tuhan?
· Orang Majus : Mereka rela berkorban waktu dan tenaga (Mat. 2:1-2), mempersiapkan kado (Mat. 2:11b), meninggalkan keyakinan lama (Mat. 2:2b, 11a). Untuk membalas cinta Tuhan yang besar mereka rela meninggalkan segala kemewahan dunia.
· Para Gembala: Mereka rela berkorban waktu dan tenaga (Luk. 2:15b-16), kembali bekerja dengan sukacita (Luk. 2:20).
· Maria : Ia siap menerima misi Allah untuk hadir ke dunia melalui kodratnya sebagai seorang wanita walaupun itu mustahil secara manusia (Luk. 1:37-38).
C. KESIMPULAN
Jika Allah telah menepati janji cintaNya marilah kita membalasnya dengan hidup setia kepadaNya. Memang ada kalanya kita lelah berjalan sebab kita memang lemah dan terbatas. Tuhan sengaja menciptakan ruang di antara jari tangan kita agar Ia bisa mengisi ruang itu dengan tanganNya yang kuat. Bahkan disaat kita tak mampu jangan pernah berkata, Tuhan Engkau kemana? Mengapa langkah-langkahmu terhilang dihadapanku, sadarlah bahwa itu adalah langkah-langkah kaki Tuhan yang sedang menggendongmu, sebab ia cinta padamu. Ia akan menggendongmu sampai kebahagiaan Kekal. Berbahagialah karena janji cinta Tuhan telah dan akan Ia genapi. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.