Thema :
Gagal Fokus
Nats :
Lukas 24 : 15 – 16
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Dalam menjalani
suatu proses sering kita mengalihkan pandangan kepada suatu masalah yang
akhirnya membuat fokus kita kepada tujuan yang ingin dicapai menjadi kabur. Tidak
bisa dipungkiri bahwa lidah kita lebih ingat rasa pahit dari pada manis. Bahwa secara
umum manusia cenderung memikirkan masalah yang sedang terjadi dari pada melihat
hal baik dibalik masalah tersebut. Seolah-olah dunia ini tempat hidup
selama-lamanya sehingga janji kehidupan yang akan datang menjadi kurang begitu
penting. Dua orang murid yang terlalu fokus kepada penderitaan yang dialami
Yesus mengakibatkan kehidupan yang dijanjikan Yesus terlupakan. Berjalan
bersama Yesus sejauh 7 mil (sekitar 11km) dipenuhi dengan cerita penderitaan
dan kematian Yesus dan melupakan janji kebangkitanNya. Mari fokus pada Yesus.
B.
ISI
1.
Arti gagal fokus
·
Secara praktis
gagal fokus berarti tidak memahami situasi yang sedang terjadi.
·
Secara
teologis gagal fokus adalah suatu situasi dimana hati, pikiran, perkataan dan
perbuatan tidak sejalan (ay. 15-16). Bahwa kedua murid itu sedang membahas
tentang Yesus tetapi saat Yesus hadir mereka tak mengenalinya.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita fokus
pada Yesus dalam hidup ini? Saat kita berkata Yesusku luar biasa. Benarkah kita
andalkan Dia dalam setiap masalah kita?
2.
Penyebab gagal
fokus.
Secara umum orang Kristen akan berkata Tuhan
Yesus baik. Pertanyaannya, sungguhkah itu pernyataan iman seseorang dalam
segala situasi? Saat masalah datang masih fokuskah kepada Tuhan? Banyak orang Kristen
gagal fokus dalam berTuhan karena:
·
Ada yang
menghalangi mata mereka (ay. 16). Masalah yang baru mereka alami, kehilangan
seorang yang mereka kagumi membuat mata mereka tertutup pada janji Tuhan. Mata
para murid juga terhalang angin ribut dan badai di danau Galilea sehingga
mereka tak mengenal Yesus (Luk. 8:25).
·
Harapan tak
sesuai kenyataan (ay. 21). Dalam pikiran kedua murid bahwa Yesus hadir didunia
menjadi raja seperti Daud yang gagah berani. Sehingga saat Yesus mati harapan
mereka menjadi sirna.
·
Perjalanan hidup
yang melelahkan (ay. 13). Berjalan sejauh 11 km itu melelahkan sehingga mereka
lebih fokus pada rasa lelahnya. Mungkin akan
berbeda ceritanya kalau mereka naik pedati atau keledai.
·
Kebutuhan yang
belum terpenuhi. Rasa lapar bisa membuat kita gagal fokus (ay. 30-31). Saat kita
mengkuatirkan kehidupan tentang makanan, minuman dan pakaian (Mat. 6:31) maka
kita disebut orang yang kurang percaya (Mat. 6:30) bahkan tidak mengenal Allah
(Mat. 6:32) yang artinya kita gagal fokus kepada Allah.
3.
Cara agar
tidak gagal Fokus.
·
Selalu bersukacita.
Kedua murid mukanya muram ketika Yesus berbicara (ay. 17). Masalah boleh ada
tapi sukacita jangan sampai padam. Wajah muram akan membuat masalah menang dan
kita semakin tak fokus pada Tuhan.
·
Jadikan
Tuhan sebagai teman bukan orang asing (ay. 18). Yesus sendiri memanggil kita sahabat
(Yoh. 15:14). Sebagai sahabat Ia telah memberikan hidupNya bagi kita maka kita
juga harus membalasnya dengan senantiasa fokus kepadaNya.
·
Mengutamakan
perkara rohani (ay. 30). Duduk dekat Yesus dan dengarkan Ia berbicara. Bahwa
roti tidak selalu berbicara makanan jasmani tetapi Firman yang hidup yang akan
memberikan pengertian. Yesus berkata: Maria telah memilih bagian yang terbaik,
yang tidak akan diambil dari padanya(Luk. 10:42).
C.
PENUTUP
Pastikan
kita mengenal Yesus yang sedang berjalan bersama kita. Lukas tak menulis siapa
nama murid yang bersama Kleopas menuju Emaus. Jangan-jangan itu adalah saya? Bahwa
saya selalu kegereja, bahwa saya juga melayani Tuhan, bahwa saya juga berdoa
dan memuji Tuhan tapi sungguhkah fokus hidup saya adalah Tuhan? Mari teliti dan
uji hati kita. Jika masa pandemi yang membatasi kehadiran kita digereja membuat
kita lebih enjoy karena hari minggu bebas melakukan ini dan itu maka
berhati-hatilah. Mungkin kita adalah temannya Kleopas saat ke Emaus. Tuhan
Yesus memberkati. Shalom.