Thema : Setia
Nats : Amsal 19:22
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Sebuah lirik lagu berbunyi: “Setia-setialah, setialah sampai mati”.
Lagu ini sedang mengarahkan kita kepada satu sikap hidup yaitu: Setialah !
Banyak orang yang memulai sesuatu dengan baik tetapi tidak mengakhirinya dengan
baik. Baik dalam perkara praktis maupun teologis. Seorang pemuda mengawali
perkuliahan dengan baik tetapi tidak menyelesaikannya. Sebuah keluarga diawali
dengan begitu baik tetapi ditengah jalan ada tantangan sehingga komitmen
bergeser. Seorang hamba Tuhan memulai pelayanan dengan semangat tetapi ditengah
jalan komitmennya berubah, sehingga berpindah haluan. Seorang jemaat bersaksi dengan semangat bahwa
ia akan setia, tetapi masalah hidup membuat ia mengabaikan janjinya. Mari
belajar setia sebab DIA, Tuhan kita adalah setia bahkan setia sampai mati di atas
salib.
B.
ISI
1.
Arti setia
a.
Setia adalah
suatu sifat yang baik (ay. 22). Mengapa baik? Karena semua orang suka dengan
seseorang yang setia. Bahkan iblis pun suka dengan orang yang setia mengikuti
keinginannya. Jadi ketika seseorang setia melakukan kehendak iblis maka sikap
setianya itu baik, tetapi ketika seseorang setia kepada hal yang tidak benar maka
akan berakibat buruk.
b.
Setia adalah
kesaksian hidup seseorang (Ams. 14:5 dan 25). Bahwa orang yang setia akan
menjadi saksi bagi orang lain. Akan menjadi jalan seseorang beroleh
keselamatan. Bahkan seseorang yang setia akan menjadi penyejuk bagi orang lain
(Ams. 25:13)
2.
Dalam hal
apakah kita setia?
Berpegang pada perintah Tuhan
(ay. 16). Apa perintah Tuhan? Tuhan ingin kita menuruti firmanNya (1 Yoh. 2:5)
dan tidak mengikuti dunia ini (1 Yoh. 2:15)
3.
Ciri-ciri
orang setia kepada Tuhan.
a.
Bersih kelakuannya
(ay. 1). Ayub dikatakan seorang yang saleh, jujur, takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan (Ayub 1:1).
b.
Berakal budi
(ay. 11). Semua orang memiliki akal (pikiran) tetapi sedikit yang berakal budi.
Bukti seseorang berakal budi: sabar/tidak tergesa-gesa (ay. 2 & 11), tidak cepat marah (ay. 3b & 19), menerima
teguran dan insaf (ay. 25). Yusuf tidak marah saat saudara-saudaranya menjualnya.
Daud menyadari dosanya saat ditegur oleh Natan.
c.
Suka
bekerja/tidak malas (ay. 15 & 24). Sejak dunia diciptakan Tuhan meminta
manusia untuk bekerja. Adam diperintahkan untuk mengolah dan mengusahakan Taman
Eden. Artinya orang yang sungguh mengenal Tuhan akan menjadi seorang yang suka
bekerja keras.
4.
Hasil orang
yang setia kepada Tuhan.
a.
Mendapat
kebahagiaan (ay. 8). Artinyaa saat hidup didunia ini kita akan beroleh sukacita.
Bukan karena tidak ada masalah tetapi menyadari bahwa Tuhanlah yang
merancangkan kehidupan kita (ay. 21).
b.
Beroleh masa
depan yang baik (ay. 20). Ketika seorang setia kepada Tuhan maka jerih lelahnya
akan diperhitungkan Tuhan di masa depan untuk dia dan keturunannya.
c.
Beroleh
hidup yang kekal (ay. 16). Bahwa orang yang setia sampai akhir kehidupannya
akan beroleh mahkota kehidupan (Why. 2:10).
C.
KESIMPULAN
Menjadi pribadi yang setia adalah
proses. Jangan pernah membenci pukulan dan benturan jika itu membuat kita menjadi
setia kepada Tuhan sehingga beroleh kehidupan. Jika hari ini kita belum sungguh
setia, berjuanglah terus menjadi pribadi yang setia. Jika hari ini kita sudah
setia, tularkanlah kesetiaan itu kepada orang lain, setidaknya tularkanlah
kepada orang-orang terdekat kita agar ia beroleh selamat di dunia dan akhirat.
Tuhan Yesus memberkati.
Banyak orang yg terpanggil terapi sedikit yg setia sampai akhir. Mari setia, sebab Dia Tuhan kita setia.
ReplyDelete