Sunday, January 29, 2023

Setia

 

Thema            : Setia

Nats                : Amsal 19:22

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.

 

 

A.        PENDAHULUAN

Sebuah lirik lagu berbunyi: “Setia-setialah, setialah sampai mati”. Lagu ini sedang mengarahkan kita kepada satu sikap hidup yaitu: Setialah ! Banyak orang yang memulai sesuatu dengan baik tetapi tidak mengakhirinya dengan baik. Baik dalam perkara praktis maupun teologis. Seorang pemuda mengawali perkuliahan dengan baik tetapi tidak menyelesaikannya. Sebuah keluarga diawali dengan begitu baik tetapi ditengah jalan ada tantangan sehingga komitmen bergeser. Seorang hamba Tuhan memulai pelayanan dengan semangat tetapi ditengah jalan komitmennya berubah, sehingga berpindah haluan.  Seorang jemaat bersaksi dengan semangat bahwa ia akan setia, tetapi masalah hidup membuat ia mengabaikan janjinya. Mari belajar setia sebab DIA, Tuhan kita adalah setia bahkan setia sampai mati di atas salib.

B.        ISI

1.      Arti setia

a.       Setia adalah suatu sifat yang baik (ay. 22). Mengapa baik? Karena semua orang suka dengan seseorang yang setia. Bahkan iblis pun suka dengan orang yang setia mengikuti keinginannya. Jadi ketika seseorang setia melakukan kehendak iblis maka sikap setianya itu baik, tetapi ketika seseorang setia kepada hal yang tidak benar maka akan berakibat buruk.

b.      Setia adalah kesaksian hidup seseorang (Ams. 14:5 dan 25). Bahwa orang yang setia akan menjadi saksi bagi orang lain. Akan menjadi jalan seseorang beroleh keselamatan. Bahkan seseorang yang setia akan menjadi penyejuk bagi orang lain (Ams. 25:13)  

 

2.      Dalam hal apakah kita setia?

Berpegang pada perintah Tuhan (ay. 16). Apa perintah Tuhan? Tuhan ingin kita menuruti firmanNya (1 Yoh. 2:5) dan tidak mengikuti dunia ini (1 Yoh. 2:15)

 

3.      Ciri-ciri orang setia kepada Tuhan.

a.       Bersih kelakuannya (ay. 1). Ayub dikatakan seorang yang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayub 1:1).

b.      Berakal budi (ay. 11). Semua orang memiliki akal (pikiran) tetapi sedikit yang berakal budi. Bukti seseorang berakal budi: sabar/tidak tergesa-gesa (ay. 2 & 11),  tidak cepat marah (ay. 3b & 19), menerima teguran dan insaf (ay. 25). Yusuf tidak marah saat saudara-saudaranya menjualnya. Daud menyadari dosanya saat ditegur oleh Natan.

c.       Suka bekerja/tidak malas (ay. 15 & 24). Sejak dunia diciptakan Tuhan meminta manusia untuk bekerja. Adam diperintahkan untuk mengolah dan mengusahakan Taman Eden. Artinya orang yang sungguh mengenal Tuhan akan menjadi seorang yang suka bekerja keras.

 

4.      Hasil orang yang setia kepada Tuhan.

a.       Mendapat kebahagiaan (ay. 8). Artinyaa saat hidup didunia ini kita akan beroleh sukacita. Bukan karena tidak ada masalah tetapi menyadari bahwa Tuhanlah yang merancangkan kehidupan kita (ay. 21).

b.      Beroleh masa depan yang baik (ay. 20). Ketika seorang setia kepada Tuhan maka jerih lelahnya akan diperhitungkan Tuhan di masa depan untuk dia dan keturunannya.

c.       Beroleh hidup yang kekal (ay. 16). Bahwa orang yang setia sampai akhir kehidupannya akan beroleh mahkota kehidupan (Why. 2:10).

 

C.        KESIMPULAN

Menjadi pribadi yang setia adalah proses. Jangan pernah membenci pukulan dan benturan jika itu membuat kita menjadi setia kepada Tuhan sehingga beroleh kehidupan. Jika hari ini kita belum sungguh setia, berjuanglah terus menjadi pribadi yang setia. Jika hari ini kita sudah setia, tularkanlah kesetiaan itu kepada orang lain, setidaknya tularkanlah kepada orang-orang terdekat kita agar ia beroleh selamat di dunia dan akhirat. Tuhan Yesus memberkati.

1 comment:

  1. Banyak orang yg terpanggil terapi sedikit yg setia sampai akhir. Mari setia, sebab Dia Tuhan kita setia.

    ReplyDelete