Thursday, August 15, 2024

Bekerja Keras Dengan Beriman

 

Thema            : Bekerja Keras Dengan Beriman

Nats                : Luk. 5:1-11

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

1.      Arti Bekerja Keras dengan Beriman

a.       Bekerja keras yang diawali dengan mendengarkan Firman Tuhan (ay. 4)

“Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: Bertolaklah ke tempat yang  dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan”. Bahwa sebelum menebarkan jalanya, Simon mendengarkan Yesus berbicara di atas perahu.

b.      Bekerja keras dengan keyakinan akan pertolongan Tuhan (ay. 5).

“Simon menjawab: Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”. Simon yakin dengan perkataan Yesus, bahwa Yesus berkuasa menolongnya untuk memperoleh berkat.

 

2.      Prinsip Bekerja Keras dengan Beriman.

a.       Taat dengan perintah Tuhan (ay. 2 dan 5)

Beberapa kali Yesus memerintahkan Simon. Menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai (ay. 2), bertolaklah ke tempat yang dalam (ay. 4), tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan (ay. 4). Tak sekalipun Simon membantah perkataan Yesus, walaupun ia sudah sangat lelah dan tak mendapatkan hasil kerja kerasnya sepanjang malam.

b.      Yakin bahwa Tuhanlah sumber berkat (ay. 5)

“Simon menjawab: Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”. Simon sadar bahwa kerja kerasnya tidak membuat ia beroleh berkat. Sehingga tergenapilah yang dikatakan Salomo: Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya (Amsal 10:22).

c.       Menjadi berkat bagi orang lain (ay. 7)

“Lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam”. Simon memanggil Yakobus dan Yohanes untuk bersama menikmati berkat Tuhan yang melimpah. Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima (Kis. 20:35).

d.      Waspada dengan dosa (ay. 8).

“Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa”. Dunia selalu menawarkan banyak kenikmatan melalui pekerjaan kita. Jabatan Daniel akan tetap bahkan naik asal mau menyembah patung yang didirikan raja Nebukadnezar. Yusuf akan mendapatkan harta asal mau melayani keinginan isteri Potifar. Tetapi imanlah yang mengantarkan mereka kepada jabatan yang tinggi.

 

3.      Dampak Iman dalam Kerja Keras.

a.       Beroleh berkat yang melimpah (ay. 6)

“Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak”. Bahwa iman dan kerja keras menjadi satu paket yang harus berjalan berdampingan. Yeremia berkata: Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu (Yer. 29:7).

b.      Dipakai sebagai alat Tuhan menjangkau jiwa (ay. 10)

“mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia”. Apapun pekerjaan kita dan dimanapun kita bekerja, saat iman menjadi dasarnya, maka melalui pekerjaan itu kita akan menjadi alat Tuhan untuk memberitakan injil Kristus yang adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan manusia.

Thursday, August 8, 2024

Pelayanan Kasih

Thema            : Pelayanan Kasih

Nats                : 2 Kor. 8:1-7

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

1.      Arti Pelayanan Kasih.

a.       Pelayanan yang di dasari oleh anugerah Allah (ay. 1)

Bahwa jemaat Korintus di Makedonia tergerak hatinya melakukan pelayanan kasih kepada jemaat Yerusalem karena mereka telah menerima anugerah kasih karunia dari Allah.  

b.      Pelayanan yang timbul oleh karena cinta kepada Allah (ay. 5)

“Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah”. Jemaat Makedonia yang non Yahudi tergerak hatinya memberikan bantuan kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem karena mereka telah menyerahkan hidupnya kepada Allah. Bahwa apa yang mereka perbuat adalah bukti cinta kepada Allah.

 

2.      Prinsip Pelayanan Kasih.

a.       Bersukacita walau ada beban penderitaan (ay. 2)

Jemaat Makedonia memiliki banyak pergumulan, tetapi mereka tetap bersukacita. Bahkan meluap dengan sukacita. Apa yang telah mereka berikan kepada jemaat Yerusalem membuat mereka semangat dalam menjalani kehidupan. Mereka ingat pesan Tuhan Yesus: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima (Kis. 20:35).

b.      Kaya dalam kemurahan walau miskin dalam keuangan (ay. 2)

Prinsip jemaat Makedonia : “Jangan tunggu kaya untuk memberi kepada orang lain, sebab disaat kita memberi kepada orang lain, disaat itulah kita telah menjadi kaya”. Bahwa Yesus yang kaya rela jadi miskin, agar kita yang miskin menjadi kaya (ay. 9).

c.       Memberi sesuai bahkan melampaui kemampuan (ay. 3, 5)

Jemaat Makedonia sadar bahwa mereka telah menerima anugerah keselamatan yang tak ternilai harganya, maka cinta Tuhan yang besar itu mereka kembalikan kepada jemaat di Yerusalem.

d.      Memberi pelayanan dengan kerelaan (ay. 4)

Jemaat Makedonia mengambil bagian dalam pelayanan kasih kepada orang-orang kudus di Yerusalem dengan kerelaan sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Paulus berkata: Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2 Kor. 9:7)

 

3.      Dampak Pelayanan Kasih

a.       Dampak kepada jemaat yang melayani

Membuat jemaat menjadi kaya dalam segala sesuatu (ay. 7). Bahwa orang yang setia dalam pelayanan kasih akan kaya dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu dan dalam kasih.

b.      Dampak kepada jemaat yang menerima pelayanan

Menolong jemaat yang sedang dalam kekurangan secara ekonomi. Menolong jemaat yang sedang dalam pergumulan hidup. Mengingatkan jemaat bahwa ada saatnya ditolong orang lain dan ada waktunya kelak menolong orang lain, sehingga ada keseimbangan (ay. 14)

  

Friday, August 2, 2024

Godaan Dunia dalam Beriman

 

Thema            : Godaan Dunia dalam Beriman

Nats                : Luk. 4:1-13

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

1.      Tiga Godaan Dunia dalam Beriman

a.       Godaan Keinginan Daging

“Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar” (ay. 2). Secara manusia Yesus sangat lapar dan tentu sangat nafsu untuk makan. Dan iblis menggunakan kesempatan itu untuk mencobai/menggoda Yesus. “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti” (ay. 3). Orang yang mengalami godaan keinginan daging:

·         Yusuf digoda oleh isteri Potifar (Kej. 39: 7 dan 10)

·         Simson tergoda dengan wanita yang tak bersunat (Hak. 14:3). Ia menikahi 3 perempuan penyembah berhala.

·         Jemaat di Efesus (kaum wanita) yang selalu tergoda untuk berpenampilan menarik dan mewah (1 Tim. 2:9-10).

·         Pelayan Tuhan di Efesus (kaum bapak) yang tergoda dengan keinginan daging/minuman yang memabukkan (1 Tim. 3:2-3).

b.      Godaan Kekuasaan dan Harta Dunia

Iblis memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan dunia serta kemegahannya. “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku   dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu” (ay. 6-7). Orang yang mengalami godaan oleh harta kekayaan:

·         Yudas Iskariot digoda iblis untuk menjual Yesus seharga 30 keping perak (Luk. 22:6, Mat. 25:15).

·         Ananias dan Safira digoda iblis untuk menahan sebagian uang hasil penjualan tanah yang sudah di janjikan untuk pelayanan Petrus (Kis. 5:3).

c.       Godaan Kesombongan

“Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diriMu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk melindungi Engkau” (ay. 9-10). Iblis sedang menyanjung Yesus, bahwa Ia adalah Anak Allah yang Mahatinggi. Bahwa BapaNya berkuasa atas segalanya, BapaNya punya malaikat yang selalu mengawalnya kemana saja. Banyak orang menjadi sombong oleh karena ia anak orang hebat, mempunyai keluarga yang berkuasa. Pribadi yang tergoda kesombongan:

·         Putra Fajar “Lucifer” dibuang dari sorga karena keangkuhan dan kesombongannya hendak menyamai Yang Mahatinggi (Yes. 14:12-14).

·         Simson sombong karena kekuatan yang diberikan Tuhan kepadaNya dan yakin akan terlepas dari tangan orang Filistin (Hak. 16:20).

 

2.      Sikap menghadapi Godaan Dunia

a.       Menjadikan Firman Tuhan sebagai benteng.

Dari ketiga godaan yang ditawarkan Iblis semua ditangkis Yesus dengan berkata: Ada tertulis …. (ay. 4, 8 dan 12) sampai akhirnya iblis mundur dari padaNya (ay. 13). Rasul Paulus berkata: Ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat melakukan perlawanan. Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu firman Allah (Ef. 6:13 dan 17). Daud berkata: Dengan apakah seorang muda dapat mempertahankan kelakuannya bersih, dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Mu (Maz. 119:9).

b.      Senantiasa mengingat Allah yang membenci dosa.

Yusuf berkata: “ Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah? (Kej. 39:9). Yusuf digoda secara terus menerus oleh isteri Potifar (Kej. 3:10). Tetapi Yusuf senantiasa mengingat Allah yang membenci dosa sehingga ia bisa bertahan. Jika Allah Bapa kita membenci dosa, maka kita sebagai anakNya pun akan membenci dosa.

c.       Menjauhi sumber godaan.

“Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar” (Kej. 39:12). Simson dan Daud mendekati sumber godaan sehingga mereka hangus dalam nafsunya. Semua manusia punya tabiat dosa dan tak ada yang kebal dengan dosa, maka menjauhi dosa adalah sikap yang sangat tepat.