Percaya Adalah Tindakan
Oleh: Pdt. Nelson Sembiring, M.Th.
·
Karena jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu,
bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan
diselamatkan (Rm. 10:9).
1.
Apakah maksud bahwa percaya adalah tindakan?
Orang yang
mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya akan terlihat dari tindakan
imannya. Sebab kalau hanya sekedar mengakui dan percaya, iblis pun pun
melakukannya.
a.
Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Apakah
Engkau datang ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya? (Mat. 8:29)
b. Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi
setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar (Yak. 2:19)
Pertanyaannya “Apakah iblis/setan percaya dan menerima dalam hatinya?”.
Mereka hanya sampai pada tingkat pengetahuan, mereka tahu bahwa Yesus itu adalah
Tuhan yang berkuasa, tetapi tidak pernah menerima dan menjadikannya sebagai
juru selamat. Jadi, jika ada orang yang hanya sekedar mengaku bahwa Yesus
adalah Tuhan tanpa tindakan iman, maka ia adalah golongan … Setidaknya ia
sedang berada dalam pengaruh keinginan duniawi yang juga dikendalikan oleh
iblis atau setan. Maka firman Tuhan menegaskan:
a. Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar (Fil. 2:12). Rasul
Paulus menegaskan kepada jemaat di Filipi, buktikan imanmu dengan terus taat
dan mengerjakan keselamatan itu.
b.
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian
jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati (Yak. 2:26). Rasul Yakobus
menegaskan kepada orang-orang Kristen Yahudi di perantauan, buktikan imanmu
kepada Yesus dengan perbuatan atau tindakan nyata bukan sekedar kata.
2.
Contoh tindakan sebagai bukti orang percaya.
a.
Zakheus : Ada usaha untuk bertemu Yesus (Luk.
19:3-4). Menerima Yesus dengan sukacita (ay. 6). Perilakunya hidupnya berubah
(ay. 8). Sehingga Yesus berkata telah terjadi keselamatan di rumah ini (ay. 9).
Kita bandingkan dengan seorang pemuda kaya yang ingin beroleh keselamatan (Mat.
19:16). Tetapi saat ditantang untuk tindakan iman ia sedih dan tak jadi
mengikut Yesus (ay. 21-22).
b.
Orang Majus : Ada usaha untuk bertemu dengan
Yesus (Mat. 2:1-2). Datang untuk menyembah Yesus (ay. 2, 11a). Bersukacita berjumpa denga Yesus (ay. 10). Memberi
yang terbaik kepada Yesus (ay. 11b, Rm. 12:1). Jalan hidupnya berubah (ay. 12).
Bandingkan dengan Imam Kepala dan Ahli Taurat. Mereka tahu tentang nubuat
kelahiran Tuhan Yesus tetapi tidak peduli (ay. 4-6).
3.
Hasil akhir tindakan iman
Yesus berkata: “Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Mat.
7:21). Bahwa orang yang sekedar mengaku Yesus adalah Tuhan, tapi tidak
melakukan kehendakNya tidak akan mendapat bagian dalam kekekalan. Dengan tegas
Yesus berkata: “Aku tidak mengenal kamu !” (Mat. 7:23).