Saturday, July 5, 2025

Percaya Adalah Tindakan

 

Percaya Adalah Tindakan

Oleh: Pdt. Nelson Sembiring, M.Th.

 

·         Karena jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan (Rm. 10:9).

 

1.      Apakah maksud bahwa percaya adalah tindakan?

Orang yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya akan terlihat dari tindakan imannya. Sebab kalau hanya sekedar mengakui dan percaya, iblis pun pun melakukannya.

a.       Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Apakah Engkau datang ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya? (Mat. 8:29)

b.      Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar (Yak. 2:19)

Pertanyaannya “Apakah iblis/setan percaya dan menerima dalam hatinya?”. Mereka hanya sampai pada tingkat pengetahuan, mereka tahu bahwa Yesus itu adalah Tuhan yang berkuasa, tetapi tidak pernah menerima dan menjadikannya sebagai juru selamat. Jadi, jika ada orang yang hanya sekedar mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan tanpa tindakan iman, maka ia adalah golongan … Setidaknya ia sedang berada dalam pengaruh keinginan duniawi yang juga dikendalikan oleh iblis atau setan. Maka firman Tuhan menegaskan:

a.       Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar (Fil. 2:12). Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Filipi, buktikan imanmu dengan terus taat dan mengerjakan keselamatan itu.

b.      Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati (Yak. 2:26). Rasul Yakobus menegaskan kepada orang-orang Kristen Yahudi di perantauan, buktikan imanmu kepada Yesus dengan perbuatan atau tindakan nyata bukan sekedar kata.

 

2.      Contoh tindakan sebagai bukti orang percaya.

a.       Zakheus : Ada usaha untuk bertemu Yesus (Luk. 19:3-4). Menerima Yesus dengan sukacita (ay. 6). Perilakunya hidupnya berubah (ay. 8). Sehingga Yesus berkata telah terjadi keselamatan di rumah ini (ay. 9). Kita bandingkan dengan seorang pemuda kaya yang ingin beroleh keselamatan (Mat. 19:16). Tetapi saat ditantang untuk tindakan iman ia sedih dan tak jadi mengikut Yesus (ay. 21-22).

b.      Orang Majus : Ada usaha untuk bertemu dengan Yesus (Mat. 2:1-2). Datang untuk menyembah Yesus (ay. 2, 11a).  Bersukacita berjumpa denga Yesus (ay. 10). Memberi yang terbaik kepada Yesus (ay. 11b, Rm. 12:1). Jalan hidupnya berubah (ay. 12). Bandingkan dengan Imam Kepala dan Ahli Taurat. Mereka tahu tentang nubuat kelahiran Tuhan Yesus tetapi tidak peduli (ay. 4-6).

 

3.      Hasil akhir tindakan iman

Yesus berkata: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Mat. 7:21). Bahwa orang yang sekedar mengaku Yesus adalah Tuhan, tapi tidak melakukan kehendakNya tidak akan mendapat bagian dalam kekekalan. Dengan tegas Yesus berkata: “Aku tidak mengenal kamu !” (Mat. 7:23).

No comments:

Post a Comment