Friday, December 5, 2025

Mari Fokus

 

Seorang pemuda mendatangi Pendeta dan berkata:

- Pak Pendeta, aku tidak akan pergi ke gereja lagi!

 Sang Pendeta itu menjawab:

- Ada apa dengan kamu?

Pemuda itu menjawab:

- Saya melihat beberapa yang terus sibuk dengan ponselnya saat ibadah, ada yang keluar dari gereja saat firman Tuhan diberitakan, ada yang enggan bersalaman saat datang dan pulang  ibadah, ada yang tidur terlelap sepanjang ibadah, bahkan ada  yang menceritakan kejelekan temannya sesaat setelah selesai ibadah, belum lagi di rumah setelah pulang ibadah. Jadi, melihat itu semua saya jadi enggan datang ke gereja untuk beribadah.  

Imam itu berkata kepadanya:

- Oke, tapi pertama-tama saya ingin Anda membantu saya: ambil segelas penuh air dan berjalan tiga putaran mengelilingi gereja tanpa menumpahkan setetes air pun ke lantai. Setelah itu Anda bisa meninggalkan gereja.

Dan pemuda itu berpikir: terlalu mudah!

Dan dia melakukan tiga putaran seperti yang diminta pendeta. Ketika dia selesai dia berkata:

- Sudah siap, pak Pendeta

Dan Pendeta itu menjawab:

- Ketika kamu tadi berjalan, apakah kamu melihat orang-orang bermain posel disekitarmu?

Jawab pemuda itu:

- Tidak

Adakah Anda medengar orang-orang menceritakan kejelekan orang lain?

Jawab pemuda itu:

- Tidak

Apakah Anda melihat seseorang yang sedang tertidur di dalam gereja?

Jawab pemuda itu:

- Tidak

Tahukah kamu alasannya? Karena Anda fokus pada gelas agar airnya tidak ada yang tertumpah. Hal yang sama juga terjadi dalam hidup kita. Ketika fokus kita adalah Tuhan Yesus Kristus, maka kita tidak akan punya waktu untuk melihat kesalahan orang.

Siapa yang meninggalkan gereja karena orang, itu karena dia tidak pernah datang untuk Yesus.
Pemuda itu mengangguk. Kemudian ia berkata: Bagaimana kalau hal itu terus-menerus berulang terjadi dihadapan kita pak pendeta?

Pendeta:
Kalaupun akhirnya kita melihat ada yang salah dalam diri seseorang oleh karena dia terus berulang-ulang melakukannya, maka doakan dan sampaikan dengan baik, jika ia terima, puji Tuhan kita mendapatkannya kembali, jika pun tidak maka biarlah Tuhan yang berperkara atas hidupnya, sebab Tuhan bisa menumbuhkan tunas dari kayu mati sekalipun dan kita tidak punya hak untuk membakar kayu mati itu. Tuhan Yesus memberkati.

 

Wednesday, November 19, 2025

Berbuat Baiklah Oleh KarenaNya

 

Apakah alasan kita berbuat baik kepada orang lain? Apakah yang mendasari perbuatan baik kita itu? Suatu hari seorang ibu berkata kepada temannya: “Kelewat kali memang si Era itu ya, setiap ada acaranya aku hadir, bahkan selalu memberi kado/amplop, setiap ada acara ibadah di rumahnya aku hadir, saat ia sakit juga kujenguk. Tapi ketika aku buat acara, jangankan kado/amplop, hadir pun dia tidak". 
Betapa ruginya ibu ini, telah berkorban tenaga, waktu dan harta bagi orang lain dan akhirnya menyakiti dirinya sendiri.

Jika alasan kita berbuat baik agar suatu ketika dia membalas dengan perbuatan baik, jika perbuatan baik kita di dasari oleh harapan suatu hari nanti dia akan bayar dengan perbuatan baik, maka kita akan kecewa suatu hari nanti. 
Dan sesungguhnya kita bukan orang baik, tetapi sedang berpura-pura baik saja.

Oleh karena itu, dasar kita berbuat baik harus jelas, karena Tuhan Yesus baik bagiku. Maka, apapun yang kita perbuat, itu bukan untuk manusia, tetapi untuk DIA yang sungguh baik. Jika kita berbuat baik oleh karena Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesuslah yang akan membalasnya kepada kita dengan caraNya yang tidak kita duga. Jangan pernah jemu berbuat baik, walau kadang perbuatan itu tidak dibalas bahkan diabaikan orang lain, sebab ada yang sedang menghitung perbuatan baik kita dan akan mengembalikannya pada waktu dan dengan caraNya yang akan membuat kita terkagum-kagum.