Friday, June 3, 2016

Yehezkiel



Thema   : Yehezkiel
Nats       : Yeh 2 : 1 – 8, 16-21
Oleh       : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.

A.   Pendahuluan
Yehezkiel yang namanya berarti "Allah menguatkan", berasal dari keluarga imam (Yeh 1:3) dan tinggal di Yerusalem sepanjang 25 tahun pertama hidupnya. Dia sedang dalam pendidikan untuk menjadi imam di Bait Suci ketika dibawa ke Babel/Babilonia pada tahun 597 SM. Sekitar lima tahun kemudian, pada umur 30 tahun (Yeh 1:1-3), Yehezkiel menerima panggilan sebagai nabi dan penugasan ilahinya, setelah itu ia melayani dengan setia selama sekurang-kurangnya 22 tahun (Yeh 29:17)

B.   Isi
1.      Masalah yang dihadapi Yehezkiel dalam panggilan/pelayanannya sebagai nabi
a.       Diutus kepada bangsa yang keras kepala dan tegar hati (Yeh 2 : 4)
b.      Orang Israel tidak mau mendengar perkataanya (Yeh 3: 7)
c.       Mendua hati dengan panggilannya (Yeh 3: 14, bnd Yak 1:8)
d.      Orang Israel melakukan persundalan dan persembahan berhala (Yeh 16 : 35, Yeh 8 : 10 – 11)
e.       Isterinya meninggal dunia (Yeh 24 : 16 – 17)
f.       Kemuliaan Tuhan meninggalkan Bait Suci (Yeh 10 : 18)
g.      Harus menentang para Imam/Gembala Israel yang mencari keuntungan sendiri dari jemaat (Yeh 34 : 2 – 4)

2.      Kemenangan yang dialami Yehezkiel
a.       Tuhan meneguhkan hati Yehezkiel dalam panggilannya (Yeh 2: 8 – 9)
b.      Tuhan memberi karunia penglihatan dan bernubuat kepada Yehezkiel
1.      Pasal 1 – 24 (Nubuatan-nubuatan melawan Israel)
2.      Pasal 25 – 32 (Nubuatan-nubuatan melawan Bangsa-bangsa)
3.      Pasal 33 – 48 (Nubuatan Pengharapan Israel)
4.      Pasal 40 – 48 (Penglihatan Tentang Zaman Baru)
c.       Tuhan melakukan pembaharuan dan membangkitkan kembali Israel (Yeh 36 : 25 – 28, Yeh 37 : 11 – 12)
d.      Kemuliaan Tuhan kembali memenuhi Bait Suci (Yeh 43 : 5 – 7)

3.      Pelajaran yang perlu di ingat dari Yehezkiel
a.       Allah lebih besar dari seluruh alam semesta. Allah mengatasi semua peristiwa alam yang dialami Yehezkiel selama pelayanannya.
b.      Anugerah Allah adalah jawaban atas kebutuhan manusia akan keselamatan (Yeh 11 : 19 – 20)
c.       Saksi-saksi Allah mempunyai tanggung jawab yang besar (Yeh 3 : 18)
d.      Setiap orang bertanggung jawab atas dosanya sendiri ( Yeh 18:2 – 4)
e.       Allah mampu untuk memberikan kehidupan yang baru (Yeh 37 : 3 dan 14)

C.   Kesimpulan
Jadi sebagai orang percaya kita harus tetap mengandalkan Allah sebagaimana Yehezkiel dalam pelayanannya yang penuh dengan tantangan dan misteri. Kita tahu bahwa kehidupan yang kita jalani tidak pasti, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan kita di hari-hari yang akan datang. Tetapi kita harus ingat bahwa untuk menjalani kehidupan yang tidak pasti ini ada Tuhan yang selalu pasti menyertai kehidupan kita selamanya, karena Dia adalah Allah yang Immanuel. AMIN.

No comments:

Post a Comment