Thema : Yehezkiel
Nats : Yeh 2 : 1 – 8, 16-21
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.
A.
Pendahuluan
Yehezkiel yang namanya berarti
"Allah menguatkan", berasal dari keluarga imam (Yeh 1:3)
dan tinggal di Yerusalem sepanjang 25 tahun pertama hidupnya. Dia sedang dalam
pendidikan untuk menjadi imam di Bait Suci ketika dibawa ke Babel/Babilonia
pada tahun 597 SM. Sekitar lima tahun kemudian, pada umur 30 tahun (Yeh 1:1-3),
Yehezkiel menerima panggilan sebagai nabi dan penugasan ilahinya, setelah itu
ia melayani dengan setia selama sekurang-kurangnya 22 tahun (Yeh 29:17)
B.
Isi
1. Masalah
yang dihadapi Yehezkiel dalam panggilan/pelayanannya sebagai nabi
a. Diutus
kepada bangsa yang keras kepala dan tegar hati (Yeh 2 : 4)
b. Orang
Israel tidak mau mendengar perkataanya (Yeh 3: 7)
c. Mendua
hati dengan panggilannya (Yeh 3: 14, bnd Yak 1:8)
d. Orang
Israel melakukan persundalan dan persembahan berhala (Yeh 16 : 35, Yeh 8 : 10 –
11)
e. Isterinya
meninggal dunia (Yeh 24 : 16 – 17)
f. Kemuliaan
Tuhan meninggalkan Bait Suci (Yeh 10 : 18)
g. Harus
menentang para Imam/Gembala Israel yang mencari keuntungan sendiri dari jemaat
(Yeh 34 : 2 – 4)
2. Kemenangan
yang dialami Yehezkiel
a. Tuhan
meneguhkan hati Yehezkiel dalam panggilannya (Yeh 2: 8 – 9)
b. Tuhan
memberi karunia penglihatan dan bernubuat kepada Yehezkiel
1. Pasal
1 – 24 (Nubuatan-nubuatan melawan Israel)
2. Pasal
25 – 32 (Nubuatan-nubuatan melawan Bangsa-bangsa)
3. Pasal
33 – 48 (Nubuatan Pengharapan Israel)
4. Pasal
40 – 48 (Penglihatan Tentang Zaman Baru)
c. Tuhan
melakukan pembaharuan dan membangkitkan kembali Israel (Yeh 36 : 25 – 28, Yeh
37 : 11 – 12)
d. Kemuliaan
Tuhan kembali memenuhi Bait Suci (Yeh 43 : 5 – 7)
3. Pelajaran
yang perlu di ingat dari Yehezkiel
a. Allah lebih besar dari seluruh alam semesta.
Allah mengatasi semua peristiwa alam yang dialami Yehezkiel selama
pelayanannya.
b. Anugerah Allah adalah jawaban atas kebutuhan
manusia akan keselamatan (Yeh 11 : 19 – 20)
c. Saksi-saksi Allah mempunyai tanggung jawab
yang besar (Yeh 3 : 18)
d. Setiap orang bertanggung jawab atas dosanya
sendiri ( Yeh 18:2 – 4)
e. Allah mampu untuk memberikan kehidupan yang
baru (Yeh 37 : 3 dan 14)
C.
Kesimpulan
Jadi sebagai orang percaya kita harus
tetap mengandalkan Allah sebagaimana Yehezkiel dalam pelayanannya yang penuh
dengan tantangan dan misteri. Kita tahu bahwa kehidupan yang kita jalani tidak
pasti, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan kita di
hari-hari yang akan datang. Tetapi kita harus ingat bahwa untuk menjalani
kehidupan yang tidak pasti ini ada Tuhan yang selalu pasti menyertai kehidupan
kita selamanya, karena Dia adalah Allah yang Immanuel. AMIN.
No comments:
Post a Comment