Thema : Mengerjakan Keselamatan
Nats : Fil 2 : 12 – 18
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.
A. Pendahuluan
Ada 2 pandangan
tentang keselamatan yaitu Pandangan menurut Aliran Calvinisme dan Arianisme. Salah
satu prinsip yang sangat kontroversi dari kedua aliran ini adalah tentang
keselamatan yaitu:
1.
Calvin berpendapat: Pemeliharaan kekal.
Kaum pilihan Allah tidak mungkin kehilangan keselamatan. Tuhan memberi jaminan
dalam keselamatan: Satu kali diselamatkan, tetap diselamatkan.
2.
Orang yang sudah
diselamatkan masih ada kemungkinan jatuh ke dalam dosa dan binasa (kehilangan
keselamatan).
Manakah pandangan yang benar?
Tentu manusia bebas untuk menafsirkan kitab
suci, tetapi apa yang kita tafsirkan tidaklah boleh menyimpang dari Firman
Tuhan. Jika kita mengacu kepada Ef 1:13, 2: 8 – 9, Rm 8 : 39 maka tentu apa
yang dikatakan Arianisme tidak benar.
B. ISI
Jika memang
benar keselamatan tidak dapat hilang bagaimana dengan orang yang awalnya hidup
“didalam”
Tuhan pada akhirnya meninggalkan Tuhan? Jawaban yang paling realistis adalah
orang tersebut tidak pernah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
dalam hidupnya. Apakah setelah menerima keselamatan kita tidak perlu lagi
berjuang?
Kita harus tetap
berjuang karena keselamatan yang telah kita terima tak ternilai harganya.
1.
Arti
mengerjakan keselamatan
Kita bisa membedakan pernyataan “Kerjakanlah
agar kamu selamat” dengan “Kerjakanlah Keselamatanmu”.
a.
Kerjakanlah
agar kamu selamat artinya: Kita berusaha untuk memperoleh keselamatan dengan
jalan mengerjakan banyak hal (berbuat baik, rajin beribadah, dll)
Tentu hal ini bertentangan dengan Ef. 2:
8 – 9 (Keselamatan bukan hasil usaha kita melainkan anugerah dari Allah).
b.
Kerjakanlah
keselamatanmu artinya: Sebagai orang yang telah menerima keselamatan maka baik
hidup atau mati kita persembahkan untuk kemuliaan Tuhan (Rm. 14 : 8 – 9, Fil. 1
: 21). Jadi, kita melakukan segala sesuatu (berbuat baik, rajin beribadah, dll)
bukan supaya selamat, tetapi karena kita telah menerima keselamatan maka kita
melakukan semua itu.
2.
Bagaiman
cara mengerjakan Keselamatan?
a.
Senantiasa
taat (ay.12)
b.
Dengan
takut dan gentar (ay.12)
·
Takut
dalam arti negatif adalah perasaan tidak nyaman (ngeri), misalnya: Saul (1 Sam
17:11).
Salahkah jika ada rasa takut di dalam
hati kita? Tentu tidak sebab rasa takut di dalam hati kita akan membuat kita
tidak bergantung kepada diri kita tetapi bergantung kepada Tuhan dan
menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepadaNya. Sebab Kristus sendiri pernah
mengalaminya (Luk 22:44)
·
Takut
dalam arti positif adalah rasa hormat (segan) oleh karena kita menggunakan akal
pikiran dengan baik (Ams 1:7)
c.
Mengandalkan
Allah (ay.13, bdg Yoh1:12). Artinya dengan kekuatan sediri kita tidak akan
pernah mampu melakukan segala sesuatu yang baik di hadapan Tuhan, semua karena
kerelaanNya.
d.
Mengejakan
segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan (ay.14)
e.
Tetap
berpegang kepada Firman Tuhan (ay.16)
f.
Tetap
bersukacita (ay.18)
C. Kesimpulan
Sebagai orang yang
telah menerima keselamatan marilah kita terus mengerjakan keselamatan kita itu
dengan senantiasa hidup seperti yang Tuhan kehendaki. Marilah kita terus
berlomba-lomba dalam melakukan yang terbaik menjelang hari Tuhan yang semakin
dekat. Walaupun tubuh jasmani kita semakin merosot tetapi biarlah tubuh rohani
kita semakin di baharui hari lepas hari, sebab itulah yang akan menjadi bekal
bagi kita untuk menghadap takhtaKristus. Tuhan Yesus memberkati kita. AMIN.