Monday, January 7, 2019

Persiapan Menjalani Tahun Baru


Thema            : Persiapan Menjalani Tahun Baru
Nats    : Mat. 8: 23-27
Oleh    : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.


A.   PENDAHULUAN
Ada tiga masa dalam kehidupan: Masa lalu, suatu kenangan dan tidak akan pernah kembali serta menjadi suatu pengalaman hidup. Masa kini, kenyataan yang harus dijalani dan menjadi suatu pengalaman baru. Masa depan, suatu impian dan harapan yang harus direncanakan dan didoakan dan menjadi suatu tantangan hidup.
Menjalani hidup ditahun 2019 ini sama dengan sebuah kapal mengarungi lautan yang luas. Tidak ada suatu kepastian apa yang akan terjadi ditengah samudera yang luas. Demikian juga kita dalam menjalani “samudera” kehidupan ditahun yang baru ini. Segala kemungkinan bisa terjadi. Tidak ada sesuatu yang dapat kita pastikan. Tetapi bagi orang percaya ada sesuatu yang pasti yaitu Allah pasti menyertai kita, sebab dia adalah “IMMANUEL”. Dalam segala situasi (teduh, badai, hampir tenggelam) ia akan selalu hadir. Sebab Dia tidak pernah tidur. Namun orang percaya sering gagal dalam memahami cara kerjaNya.

B.   ISI
Bagaimanakah persiapan kita untuk menjalani tahun ini agar kita dapat sampai di tahun mendatang dengan sukacita? Bekerja lebih giat adalah sesuatu yang baik, merencanakan segala sesuatu dengan penuh perhitungan adalah juga sangat baik. Tetapi ada hal terutama dan tidak boleh kita nomor duakan atau nomor tigakan yaitu:
1.      Pastikan Yesus hadir dalam “perahu” hidup anda (ay. 23).
“Lalu Yesus naik ke dalam perahu....”. Artinya, jangan pernah memulai perjalanan hidup jika Yesus belum hadir di dalamnya. Kitab Yakobus mengatakan “Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan” (Yak. 4:13-17).

2.      Pastikan Yesus sebagai pemimpin/nakhoda dalam “perahu” hidup anda (ay. 23).
“..... dan murid-muridNya pun mengikutinya”.  Mengikuti berarti dari belakang, orang yang mengikuti berarti “pengikut”. Artinya, jangan menjadikan Yesus sebagai alternatif saat kita sudah tidak mampu lagi mengendalikan kehidupan ini (ay. 25). Saat teduh, saat badai dan saat hampir tenggelam Yesus tetap jadi pilihan utama. Ilustrasi: Supir cadangan.

3.      Pastikan anda mengenal Yesus sebagai nakhoda “perahu” hidup anda (ay. 27)
Seorang anak tidak akan pernah ragu kemanapun ayah/ibunya membawanya sebab ia mengenalnya dengan baik. Ketika kita mengenal Yesus dengan baik maka kita:
a.       Tidak akan merasa takut (ay. 26), Pak Bondan (pemain sirkus).
b.      Percaya dengan segenap hati (ay. 26) Ilustrasi: Seorang jemaat.

Ketika ketiga hal di atas sudah kita pastikan maka kita akan melihat keajaiban Tuhan dalam menolong perjalanan hidup kita, gelombang (masalah hidup) akan IA hardik sehingga situasi menjadi aman terkendali (ay. 26).

C.    KESIMPULAN
Menjadikan Yesus sebagai nakhoda dalam “perahu” kehidupan di tahun yang baru ini bukan salah satu pilihan tetapi satu-satunya pilihan jika kita ingin sampai di akhir tahun ini dengan aman terkendali. Tetapi perlu diingat, untuk merasakan manisnya durian terkadang tangan kita harus terkena duri bahkan berdarah, sebab sukacita seringkali di dahului oleh suatu penderitaan sebagaimana pelangi indah muncul setelah hujan badai. Tetapi saat Yesus hadir di dalam perahu kita maka ia yang akan mengambil alih semua masalah yang sedang terjadi sampai akhirnya masalah itu pergi dari hidup kita. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment