Thema : Tugas
Seorang Suami
Nats : 1 Kor. 7:3
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Jatuh cinta itu mudah, bangun cinta itu
susah. Artinya banyak orang bahagia saat berpacaran tetapi merana saat
berkeluarga. Mengapa demikian? Karena seorang laki-laki
tahu bagaimana menjadi seorang pacar yang baik tetapi tak bisa menjadi suami
yang baik demikian juga seorang wanita. Saat berpacaran seorang laki-laki
secara umum menunjukkan tanggung jawabnya tetapi sering lupa dengan tanggung
jawabnya ketika sudah menjadi suami. Jika hal-hal demikian terjadi pada
keluarga yang tidak percaya Tuhan maka masih bisa dimaklumi tetapi jika terjadi
pada keluarga Kristen berarti ada hal yang perlu di perbaiki sehingga
perjalanan keluarga menjadi lebih baik hari lepas hari. Artinya seorang suami
Kristen harus memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya ditengah
keluarga. Bahwa masalah akan selalu ada tetapi saat seorang suami bijaksana
dalam melakukan kewajibannya maka perjalana keluargan akan tetap langgeng
sampai akhirnya kembali kepada Tuhan.
B.
ISI
1.
Tugas seorang suami : Memenuhi kewajibannya sebagai pemimpin keluarga.
a. Secara
Praktis.
·
Wajib bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga (Kej. 2: 17-19).
“Laki-laki dengan bersusah payah dan
dengan berpeluh untuk mencari makan”.
·
Wajib menerapkan hidup mandiri dalam keluarga (Kej. 2:24).
“Laki-laki harus keluar dari rumah orang
tuanya dan bersatu dengan isterinya”. Seorang suami harus menerapkan hidup
sederhana dalam keluarga (Ibr. 13:5a).
·
Wajib menerapkan keterbukaan dalam keluarga (1 Kor. 7:4)
“Tubuh suami milik isteri dan tubuh isteri
milik suami”. Artinya harus ada keterbukaan antara suami isteri. Saat Ishak dan
Ribka tidak saling terbuka khususnya dalam mendidik anak-anak (Esau dan Yakub)
maka terjadi kekacauan dalam rumah tangga (Kej. 27).
·
Wajib menerapkan disiplin kepada keluarga. Anak-anak harus di disiplin
(Ams. 23:13-14) dan isteri pun harus ditegur saat menyimpang (Ayub 2:10).
b. Secara
Teologis
·
Wajib mengajarkan Firman Tuhan kepada keluarga khususnya anak-anak (Ul.
6:7). Tuhan marah dan akan menghukum orang tua yang tak mengajarkan Firman
Tuhan kepada anak-anaknya (Mat. 18:6).
·
Wajib memantau kerohanian keluarga khususnya anak-anak. Sebagai seorang
bapa Yakub peduli dengan kerohanian anak-anaknya (Ayub 1:5).
·
Wajib memimpin seluruh anggota keluarga untuk beribadah kepada Tuhan
(Yos. 24:15). Yosua sebagai bapa di tengah keluarga menetapkan satu pilihan
iman yaitu beribadah kepada Tuhan.
2.
Tugas suami : Memenuhi
kewajibannya secara khusus kepada isteri.
a.
Menghormati isteri (1 Pet. 3:7)
b.
Mengasihi isteri (Ef. 5:28 dan 33)
c.
Rela berkorban bagi isteri (Ef. 5:25)
d.
Menjaga nama baik isteri (Mat. 1:19)
e.
Mengajakan pengetahuan kepada isteri (1 Kor. 14:35)
3.
Peran isteri dalam tugas suami. Seorang isteri adalah penolong (Kej.
2:18). Bahwa isteri harus menolong para suami dalam memimpin keluarga. Apakah
pertolongan seorang isteri kepada suami?
a. Memberi masukan
dan saran bagi suami (Kej. 21:12)
b. Berbuat baik
kepada suami (Ams. 31:12)
c. Bekerja membantu
perekonomian keluarga (Ams. 31:13-14)
d. Mengurus
rumah tangga dengan baik (Ams. 31:15)
e. Menyapa
suami dengan lemah lembut (Ams. 31:26)
f.
Mempercantik diri secara rohani (Ams. 31:30)
C.
KESIMPULAN
Ketika seorang lelaki memilih untuk
memiliki isteri maka dia harus siap menjadi seorang suami sesuai dengan
ketetapan Ilahi bahwa seorang laki-laki harus besatu dengan isterinya dan
keduanya menjadi satu daging. Bahwa kebahagian seorang suami adalah saat
melihat isterinya berbahagia sebaliknya duka seorang suami adalah saat
isterinya bersedih. Sepiring berdua jangan diubah menjadi dua piring sendiri.
Tetaplah berpacaran sampai akhir kehidupan. Tuhan Yesus memberkati.
No. Rekening BNI : 0330445252 (Cabang Medan)
No comments:
Post a Comment