Thursday, April 28, 2022

Wanita Lebih Garang Dari Singa (Ibadah Kaum Bapak Yosua GKRI IMA)

 

Thema           : Waspadalah, wanita lebih garang dari singa !

Nats                : Hak. 14:5-6, 16:9

Oleh                : Pdt. Nelson Sebiring, M. Th.

 

A.      PENDAHULUAN

Semua orang akan berpikir seratus kali untuk melewati sebuah jalan jika disana ada seekor singa yang sering melintas. Mengapa? Karena singa adalah binatang buas yang sangat ganas dan berbahaya.  Adakah mahluk yang lebih ganas dari seekor singa? Ada. Mahluk itu disebut perempuan atau wanita. Pada dasarnya ia adalah mahluk yang lemah secara fisik tetapi oleh karena dosa maka ia menjelma menjadi pribadi yang sangat agresif dan bisa membuat seorang laki-laki tumbang bahkan tergeletak tak berdaya. Oleh karena itu sebelum kita sebagai kaum pria menjadi korban, mari kita kenali dan waspadai mahluk yang penuh dengan peasaan ini. Sebab jika tidak maka kita akan terkesan menjadi DKI (Dibawah Ketiak Isteri) atau menjadi anggota ISTI (Ikatan Suami Takut Isteri).

 

B.      ISI

1.      Benarkah wanita lebih garang dari singa?

Wanita lebih garang dari singa bukanlah sekedar ungkapan tetapi fakta yang terjadi di lapangan. Bahwa banyak lelaki yang tumbang oleh karena kegarangan seorang wanita. Misalnya:

a.       Adam tumbang karena Hawa (Kej. 3:6). Tuhan berfirman kepada Adam berkuasalah atas semua binatang dibumi (Kej. 1:28). Adam berkuasa dan menaklukan semua ciptaan termasuk singa. Namun Adam takluk ditangan seorang wanita.

b.      Abraham tumbang karena Sara (Kej. 16:1-2). Firman Tuhan tentang janji keturunan kepada Abraham (Kej. 15:5) diragukan oleh Abraham sehingga mengikuti tawaran Sara.

c.       Isak tumbang karena Ribka (Kej. 27). Isak yang ingin memberkati Esau, oleh Ribka semuanya itu ditukangi dan melakukan penipuan sehingga keluarga menjadi berantakan.

d.      Simson tumbang karena Delila (Hak. 16:9). Simson mampu mengalahkan seekor singa (Hak. 14:5-6). Simson mampu menangkap ratusan serigala (15:4). Namun Simson takluk ditangan seorang wanita.

e.       Daud tumbang karena Betsyeba (2 Sa. 11:2). Daud berhasil menaklukkan Goliat (1 Sam. 17-48-50). Namun ia takluk oleh seorang wanita.

f.        Ananias tumbang karena Safira (Kis. 5:2). “Dengan setahu isterinya….”, berarti bahwa Safira ikut mendorong bahkan mungkin sangat menyetujui agar uang yang seharunya diberikan kepada Tuhan akhirnya mereka gunakan. Bahkan saat Petrus bertanya tentang harga tanah itu dengan yakin Safira menjawab : “Betul sekian” (ay. 8). Padahal ia diberi kesempatan untuk bertobat.        

2.      Sikap seorang laki-laki terhadap wanita yang lebih garang dari singa.

Rasul Pertus berkata bahwa ada singa yang mengaum-aum di sekitar kita dan kita bisa ditelannya (1 Pet. 5:8). Sebelum kita jadi korban keganasannya maka kita harus:  

a.       Selalu waspada (sadar dan berjaga-jaga, 1 Pet. 5:8). Yusuf selalu waspada terhadap isteri Potifar yang terus mengincar.

b.      Lawan dengan iman yang teguh (1 Pet. 5:9). Ada perintah : Hai suami, kasihilah isterimu (Ef. 5:25). Apakah Ayub tidak tahu perintah mengasihi isteri sehingga ia berkata : “Engkau seperti perempuan gila (Ayub 1:9)? Ayub orang percaya (Ayub 1:1). Oleh karena ia percaya (beriman) maka ia melawan iblis yang sedang mempengaruhi isterinya. Mengasihi isteri bukan berarti tetap mengikutinya walaupun sudah menyimpang dari iman.

c.       Menasehati atau menegur isteri (Amsal 27:5). Ingatkan bahwa: Isteri sangat berperan dalam keselamatan suami (1 Kor. 7:16a), berpenampilan seperti wanita yang beribadah (1 Tim. 2:9-10).

d.      Terus mendoakannya (1 Tes. 5:17). Bahwa yang memiliki hati seorang wanita adalah Allah maka Ia yang mampu mengubahkan karakter singa tersebut. Pastilah Ayub terus mendoakan isterinya sehingga akhirnya mereka berdua dipulihkan oleh Tuhan (Ayub 42:10).

 

C.      KESIMPULAN

“Wanita lebih garang dari singa” bukanlah ungkapan kebencian tetapi lebih kepada ungkapan kewaspadaan. Bahwa dari sejak semula wanita menjadi jalan masuk dosa dan ketidakwaspadaan dari seorang laki-laki maka ia ikut menyetujui dosa tersebut sehingga semua yang diciptakan baik menjadi rusak. Maka jika hari ini Tuhan sudah menetapkan kita sebagai pemimpin biarlah kita memimpin isteri dan keluarga kita dengan segala kewaspadaan agar warisan dosa itu tidak terus berkembang. AMIN.   

No comments:

Post a Comment