Thema :
Kematian Kristus Memerdekakan Kita
Nats :
Roma 6:10
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A. PENDAHULUAN
Menjadi
orang merdeka adalah kerinduan setiap insan yang hidup. Sebuah ungkapan
berbunyi ”Seperti burung dalam sangkar”. Walaupun sangkarnya terbuat dari emas
maka ia akan tetap memilih hidup di alam bebas. Sebagai bangsa kita telah medeka
secara de yure sejak 17 Agustus 1945 namu secara de facto masih banyak rakyat
belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya khususnya dalam bidang ekonomi.
Hal yang sama juga terjadi secara rohani, bahwa secara de yure kematian dan
kebangkitan Kristus telah memerdekakan manusia dari dosa. Namun secara de facto
atau faktanya banyak manusia yang masih hidup di dalam dosa. Biarlah peristiwa
Paskah membuat kita semakin sadar tentang posisi kita di hadapan Tuhan. Yang belum
merdeka biarlah beroleh kemerdekaan melalui momen Paskah ini dan yang sudah
merdeka biarlah semakin bertanggung jawab mengisi kemerdekaannya dengan
senantiasa hidup sesuai firman Tuhan.
B. ISI
1.
Arti kematian
Kristus memerdekakan kita.
Ratusan bahkan mungkin ribuan para pahlawan
gugur di medan juang demi kemerdekaan bangsa ini. Bahwa kematian mereka tak pernah
sia-sia. Hari ini kita hidup tidak sebagai bangsa yang terjajah. Secara rohani,
kita memiliki satu pribadi yang rela mati agar kita merdeka. Apakah arti
kematian Kristus memerdekakan kita?
a.
Kematian
Kristus membebaskan kita dari belenggu dosa (ay. 2, 10).
Sejak
manusia pertama jatuh ke dalam dosa maka kita mewarisi karakter dosa dan
kematian Kristus di atas salib memutus belenggu dosa tersebut.
b.
Kematian
Kristus membuat kita menjadi manusia baru (ay. 6)
Bahwa setiap
orang yang menerima Yesus dalam hidupny,a maka manusia lamanya telah turut
disalibkan bersama Kristus, sehingga kuasa dosa tidak lagi menguasai tubuhnya.
c.
Kematian Kristus
memberi kita hidup (ay. 8).
Ada sebuah
lagu Batak Toba berbunyi :”Tudia ho dung mate ho”. Bahwa semua manusia yang hidup
telah ditetapkan untuk mati (Ibr. 9:27). Semua orang yang mati dalam Kristus
akan memiliki hidup. “Akulah kebangkitan dan hidup, ….. (Yoh. 11:25).
d.
Kematian Kristus
menjadikan kita sebagai hamba kebenaran (ay. 13 dan 18)
Bahwa setiap
orang yang telah mati bersama Kristus (mati bagi dosa) maka ia bebas melayani (dipakai)
oleh Tuhan sebagai senjata (alat) untuk menyatakan kebenaran.
2.
Cara beroleh
kemerdekaan melalui kematian Kristus.
a.
Dibaptis di
dalam Kristus (ay. 3). Dibaptis dalam hal ini bukanlah sebatas sakramen (seremonial)
tetapi lebih kepada beroleh hidup yang baru di dalam Kristus (ay. 4). Idealnya
memang orang yang dibaptis (selam, percik atau tuang) adalah mereka yang telah
lahir baru, tetapi pada kenyataannya banyak orang dibaptis hanya sekedar
seremonial.
b.
Hidup bagi
Allah (ay. 11). Kristus mati untuk dunia (seluruh manusia) tetapi yang beroleh
kemerdekaan adalah mereka yang mau hidup bagi Allah. Rasul Paulus berkata :”Karena
bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Fil. 1:21).
Bagaimanakah sikap pribadi yang hidup bagi Allah:
·
Tidak lagi
diperbudak dosa (ay. 6,12). Orang percaya masih bisa berbuat dosa (kesalahan)
tetapi ia tidak akan terus-menerus melakukan dosa.
·
Menyerahkan diri
untuk menjadi alat Tuhan (ay. 13). Hidup ini adalah kesempatan, kesempatan utuk
melayani Tuhan.
·
Menjaga kekudusan
hidup (ay. 23). Berusaha hidup kudus tidak berarti kita menjadi eksklusif
tetapi selalu berusaha hidup benar dan menjadikan firman Tuhan sebagai patron
(pegangan/teladan).
3.
Hasil akhir
dari kematian Kristus yang memerdekakan
kita.
“Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia
Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (ay. 23). Saat seseorang
medeka dalam Kristus selama hidupnya akan beroleh sorga saat meninggakan dunia.
C. KESIMPULAN
Jika ada
sebuah kematian yang bermakna maka itu hanyalah kematian Kristus Tuhan kita.
Sebab Ia mati bukan karena ajal tetapi karena suatu misi besar bahwa melalui
kematian dan kebangkitanNya maka dunia beroleh jalan menuju keabadian. Semua
pemimpin agama lahir termasuk Kristus, semua pemimpin agama mati termasuk
Kristus tetapi hanya satu pribadi yang bangkit dari kematian, itulah Kristus
Tuhan kita. Biarlah kematian dan kebangkitanNya sungguh-sungguh memerdekakan
kita. AMIN.
No comments:
Post a Comment