Saturday, June 4, 2022

Metode PI Yesus Saat Ditolak Orang Yahudi

 

Thema            : Metode PI Yesus Saat Ditolak Orang Yahudi

Nats                : Yohanes 10 : 22–39

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

A.   PENDAHULUAN

Tidak semua orang memiliki respon yang baik dengan apa yang kita katakan kepada orang lain. Ade Armando menjadi korban pemukulan saat ia gencar memberitakan tentang cara beragama yang menggunakan logika dalam konteks Bhineka Tunggal Ika. Dalam konteks pemberitaan Injil pun demikian, bahwa saat injil kita beritakan akan beragam respon orang yang mendengarnya. Mungkin ada yang pura-pura tidak dengar, ada yang langsung meninggalkan, bahkan ada yang menolaknya baik secara halus maupun terang-terangan. Apakah itu menjadi alasan kita untuk berhenti memberitakannya? Tentu tidak. Yesus sendiri tidak jarang ditolak saat memberitakan Injil, tetapi Dia tetap memberitakannya. Mari belajar dari Yesus bagaimana menyikapi penolakan orang lain atas Injil yang kita beritakan.

 

B.   ISI

1.      Cara Yesus menginjili orang Yahudi yang menolak berita injil.

a.       Berjalan mendekati orang Yahudi (ay. 23). Yesus tahu bahwa orang Yahudi hidup dalam kebimbangan menunggu kedatangan Mesias. Banyak orang hidup dalam kebimbangan maka mari kita berjalan menyampaikan berita keselamatan.

b.      Membangun komunikasi dengan orang Yahudi (ay. 24-25). Walaupun berulang kali ditolak tetapi  Yesus tetap membangun komunikasi dengan orang Yahudi.

c.       Menghidari orang Yahudi setelah injil disampaikan (ay. 39-40). Setelah injil diberitakan dan Yesus ingin dilempari (ay. 31 dan 39) maka Ia menghindar. Bahwa ada kalanya kita juga tidak memaksakan secara terus menerus agar orang lain menerima pemberitaan kita. Yesus pun menyuruh para rasul keluar dan mengebaskan debu kaki ditempat dimana injil ditolak (Mrk 6:11). 

2.       Sikap Yesus atas penolakan orang Yahudi terhadap berita Injil.

a.       Tidak memaksakan kehendak (ay. 25-26). Yesus tidak memaksa orang Yahudi untuk percaya dengan berita Injil. Bagi Yesus penolakan orang Yahudi terhadap berita Injil semakin memperjelas bahwa mereka bukan domba. Yesus pernah berkata : Biarkan keduanya (lalang dan gandum) tumbuh bersama sampai waktu menuai (Mat. 13:30).

b.      Tetap tenang (ay. 32). Yesus meminta alasan kepada orang Yahudi mengapa mereka ingin melempariNya dengan batu. Bahwa saat orang menolak berita Injil yang kita sampaikan jangan membuat kita menjadi galau. Bila perlu tanyakan mengapa mereka tidak mau menerima.

3.      Hasil Pemberitaan Injil bagi orang Yahudi

Secara umum orang Yahudi menolak berita Injil. Tetapi lewat pemberitaan yang dimulai oleh Yesus akhirnya ada orang Yahudi yang menjadi percaya. Siapa mereka?

a.        Nikodemus (Yoh. 3:1). Dia awalnya tidak mengerti tentang keselamatan yang disampaikan Yesus (Yoh. 3:4) tetapi setelah Yesus menjelaskan maka ia menjadi percaya. Bahkan ikut menguburkan mayat Yesus (Yoh. 19:39-40).

b.      Kornelius (Kis. 10:22). Seorang perwira Yahudi yang takut akan Alah,tulus hati dan sangat baik.

c.       Akwila (Kis. 18:2). Seorang Yahudi yang menjadi rekan Paulus melayani jemaat di Korintus (Rm. 16:3).

Ini membuktikan bahwa pemberitaan yang kita lakukan takkan pernah kembali dengan sia-sia.

 

C.   PENUTUP

Jangan kecewa jika ada yang tidak mengiraukan bahkan menolak berita injil yang kita sampaikan. Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk mengubah hati orang menjadi percaya sebab itu adalah pekerjaanNya. Tuhan hanya menyuruh kita memberitakannya. Dan saat kita memberitakan injil maka itu sebagai bukti bahwa kita orang percaya yang bertumbuh. Mari mulai dari orang-orang terdekat kita.

No comments:

Post a Comment