Thema : Metode PI Yesus Saat Ditolak Orang Yahudi
Nats : Yohanes 10 : 22–39
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Tidak semua orang memiliki respon yang baik dengan apa yang kita
katakan kepada orang lain. Ade Armando menjadi korban pemukulan saat ia gencar
memberitakan tentang cara beragama yang menggunakan logika dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika. Dalam konteks pemberitaan Injil pun demikian, bahwa saat
injil kita beritakan akan beragam respon orang yang mendengarnya. Mungkin ada
yang pura-pura tidak dengar, ada yang langsung meninggalkan, bahkan ada yang
menolaknya baik secara halus maupun terang-terangan. Apakah itu menjadi alasan
kita untuk berhenti memberitakannya? Tentu tidak. Yesus sendiri tidak jarang
ditolak saat memberitakan Injil, tetapi Dia tetap memberitakannya. Mari belajar
dari Yesus bagaimana menyikapi penolakan orang lain atas Injil yang kita
beritakan.
B.
ISI
1.
Cara Yesus
menginjili orang Yahudi yang menolak berita injil.
a.
Berjalan
mendekati orang Yahudi (ay. 23). Yesus tahu bahwa orang Yahudi hidup dalam
kebimbangan menunggu kedatangan Mesias. Banyak orang hidup dalam kebimbangan maka
mari kita berjalan menyampaikan berita keselamatan.
b.
Membangun
komunikasi dengan orang Yahudi (ay. 24-25). Walaupun berulang kali ditolak
tetapi Yesus tetap membangun komunikasi
dengan orang Yahudi.
c.
Menghidari
orang Yahudi setelah injil disampaikan (ay. 39-40). Setelah injil diberitakan
dan Yesus ingin dilempari (ay. 31 dan 39) maka Ia menghindar. Bahwa ada kalanya
kita juga tidak memaksakan secara terus menerus agar orang lain menerima
pemberitaan kita. Yesus pun menyuruh para rasul keluar dan mengebaskan debu
kaki ditempat dimana injil ditolak (Mrk 6:11).
2.
Sikap Yesus atas penolakan orang Yahudi
terhadap berita Injil.
a.
Tidak memaksakan
kehendak (ay. 25-26). Yesus tidak memaksa orang Yahudi untuk percaya dengan
berita Injil. Bagi Yesus penolakan orang Yahudi terhadap berita Injil semakin
memperjelas bahwa mereka bukan domba. Yesus pernah berkata : Biarkan keduanya
(lalang dan gandum) tumbuh bersama sampai waktu menuai (Mat. 13:30).
b.
Tetap tenang
(ay. 32). Yesus meminta alasan kepada orang Yahudi mengapa mereka ingin
melempariNya dengan batu. Bahwa saat orang menolak berita Injil yang kita
sampaikan jangan membuat kita menjadi galau. Bila perlu tanyakan mengapa mereka
tidak mau menerima.
3.
Hasil Pemberitaan
Injil bagi orang Yahudi
Secara umum orang Yahudi menolak berita Injil. Tetapi lewat
pemberitaan yang dimulai oleh Yesus akhirnya ada orang Yahudi yang menjadi
percaya. Siapa mereka?
a.
Nikodemus (Yoh. 3:1). Dia awalnya tidak
mengerti tentang keselamatan yang disampaikan Yesus (Yoh. 3:4) tetapi setelah Yesus
menjelaskan maka ia menjadi percaya. Bahkan ikut menguburkan mayat Yesus (Yoh.
19:39-40).
b.
Kornelius
(Kis. 10:22). Seorang perwira Yahudi yang takut akan Alah,tulus hati dan sangat
baik.
c.
Akwila (Kis.
18:2). Seorang Yahudi yang menjadi rekan Paulus melayani jemaat di Korintus (Rm.
16:3).
Ini membuktikan bahwa pemberitaan
yang kita lakukan takkan pernah kembali dengan sia-sia.
C.
PENUTUP
Jangan kecewa jika ada yang tidak mengiraukan bahkan menolak
berita injil yang kita sampaikan. Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk
mengubah hati orang menjadi percaya sebab itu adalah pekerjaanNya. Tuhan hanya
menyuruh kita memberitakannya. Dan saat kita memberitakan injil maka itu
sebagai bukti bahwa kita orang percaya yang bertumbuh. Mari mulai dari
orang-orang terdekat kita.
No comments:
Post a Comment