Thema : Doa Orang Benar
Nats : Yak. 5:16
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Rasul Yakobus berkata : “Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan,
sangat besar kuasanya (Yak. 5:16b). Pernyataan ini menegaskan bahwa ada doa
orang tak benar, ada doa yang dipenuhi keraguan dan ada doa yang tidak
berkuasa. Banyak orang bisa merangkai kata yang indah saat berdoa tetapi ada
orang yang berdoa dengan kata-kata yang sangat sederhana. Apakah yang menjadi
standar doa yang benar? Indahnya kata-kata, panjangnya lantunan doa, pendoanya
rajin kegereja atau karena yang berdoa memiliki gelar gereja (Pendeta,
Penginjil, Penatua, dll). Mari belajar agar doa kita benar dihadapan Tuhan.
B.
ISI
1.
Siapakah dan bagaimanakah hidup orang benar?
Siapakah
orang benar?
Paulus berkata: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak” (Rm.
3:10). Bahkan lebih lanjut Paulus
berkata “Tidak ada seorang pun berakal budi” (Rm. 3:11). Dari ayat ini jelaslah
bahwa tidak ada manusia yang benar termasuk bayi yang baru lahir pun adalah manusia
berdosa. Jadi siapakah yang benar? Yoh 14: 6 “Kata Yesus
kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Bahwa hanya satu pribadi yang benar itulah Yesus Kristus. Melalui
Yesus Kristus kita dapat berubah menjadi pribadi yang dibenarkan. Bagaimana
kita dibenarkan?
· Kita dibenarkan oleh kasih
karunia (Rm. 3:24, Ef. 2:8)
· Kita dibenarkan dengan cuma-cuma (Rm.
3:24, Ef. 2:9)
· Kita dibenarkan karena iman (Rm.
5:1)
Bagaimanakah
hidup orang benar?
Tidak benar seseorang disebut orang benar jika dia hidup tidak
benar dan dia tidak benar-benar hidup. Apakah indikator hidup orang benar?
· Tidak berjalan menurut nasihat
orang fasik (Maz. 1:1)
· Tidak berdiri di jalan orang
berdosa (Maz. 1:1)
· Tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh (Maz. 1:1)
· Kesukaannya adalah taurat Tuhan
dan merenungkannya siang dan malam (Maz. 1:2)
· Hidupnya menghasilkan buah (Maz.
1:3) Apa buahnya? (Gal. 5:22-23)
2.
Tanda-tanda
doa orang benar.
· Doanya lahir dari iman atau penuh keyakinan (Yak. 5:15-16)
· Doanya tidak disertai rasa
bimbang tetapi fokus kepada Tuhan (Yak. 1:6-8)
· Doanya bukan untuk memuaskan
keinginan tetapi untuk kemuliaan Tuhan (Yak. 1:3)
· Doanya disertai dengan ucapan
syukur dan sukacita (Fil. 1:3-4)
· Doanya disertai dengan suatu
usaha (Yer. 29:7)
· Doanya disertai dengan penyerahan
hidup (Mat. 26:42)
3.
Kuasa doa
orang benar.
“Besar kuasanya” tidak selalu berbicara bahwa apa yang didoakan
akan dikabulkan oleh Tuhan. Tetapi melalui doa-doanya orang diberkati dan ada
satu kekuatan yang Tuhan beri untuk menjalani hidup walaupun banyak pergumulan
dan masalah.
· Elia berdoa menurunkan hujan
(Yak. 5:17, 1 Raj. 17:1). Elia berdoa sehingga anak janda Sarfat hidup kembali
(1 Raj. 17:22). Tetapi Elia sendiri selalu hidup dalam pelarian karena mendapat
ancaman bunuh dari Izebel, isteri raja Ahab (1 Raj. 19:2).
· Elisa berdoa dan penyakit kusta
Naaman panglima Aram sembuh (2 Raj. 5:10). Elisa berdoa dan anak perempuan
Sunem hidup kembali (2 Raj. 8:5). Bahkan mayat yang dicampakkan mengenai tulang
belulang Elisa hidup kembali (2 Raj. 13:21). Namun faktanya Elisa sendiri mati
oleh karena suatu penyakit (2 Raj. 13:14)
· Paulus berdoa sehingga Eutikus
yang sudah mati hidup kembali (Kis. 20:9-10). Paulus berdoa dalam penjara
sehingga terjadi gempa bumi yang hebat (Kis. 16:25-26). Tetapi saat Paulus berdoa
berulang kali untuk duri dalam dagingnya, ternyata Tuhan tidak menjawabnya
tetapi hanya memberi kekuatan kepadanya (2 Kor. 12:8-9)
C.
PENUTUP
Doa bukan berbicara hasil tetapi doa lebih kepada proses hidup
kita dihadapannya. Jika hasil yang membuat kita berdoa, mungkin besok kita
tidak akan berdoa lagi. Orang benar akan terus berdoa dengan penuh keyakinan
bahwa doa yang ia ucapkan bukan untuk mengubah Tuhan tetapi untuk mengubah
dirinya semakin berkenan dihadapan Tuhan. Mari berdoa dengan cara yang benar.
Amin.
No comments:
Post a Comment