Thema : Pewartaan Kelahiran
Kristus
Nats : Mat. 1:18-25
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
1.
Apakah arti
Pewartaan?
Pewartaan adalah suatu perbuatan
mewartakan atau menyampaikan suatu berita. Pewartaan kelahiran Kristus berarti
suatu perbuatan mewartakan atau menyampaikan berita tentang kelahiran Kristus
ke dalam dunia.
2.
Apa dasar
pewartaan Kelahiran Kristus?
Dasarnya adalah firman Tuhan.
“Hal itu terjadi supaya genaplah yang di firmankan Tuhan oleh nabi” (ay. 22).
Bahwa jauh sebelum Kristus lahir beritanya sudah dikumandangkan di Perjanjian
Lama. Musa menubuatkan tentang keturunan seorang perempuan yang akan meremukkan
kepala ular (Kej. 3:15), juga menubuatkan tentang kelahiran Kristus yang
dikunjungi orang majus melalui petunjuk Bintang (Bil. 24:17). Yesaya
menubuatkan tentang kelahiran seorang putra (Yes. 9:6), juga menubuatkan
tentang seorang perempuan muda yang akan melahirkan Imnauel (Yes. 7:14). Mikha
menubuatkan Betlehem sebagai tempat lahir Kristus (Mikha 5:2). Hosea
menubuatkan tentang Kritus yang baru lahir harus menyingkir ke Mesir
menghindari kekejaman Herodes (Hos. 11:1). Daud menubuatkan tentang Kristus
yang menerima persembahan dari orang Majus (Maz. 72:10-11). Dan semua nubuatan
itu tergenapi melalui kelahiran Kristus dalam Perjanjian Baru.
3.
Mengapa
kelahiran Kristus diwartakan?
a.
Karena setiap
manusia membutuhkan seorang Juruselamat (ay. 21). Allah berfirman kepada Adam:
Jangan engkau makan ataupu raba buah itu, nanti kamu mati (Kej. 3:3). Bahwa
Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan semua keturunannya adalah orang berdosa.
Untuk itulah Allah menjadi manusia melalui peristiwa Natal. Maka esensi Natal
adalah pewartaan kelahiran Kristus.
b.
Karena setiap
manusia membutuhkan pribadi yang selalu menyertai (ay. 22). Allah berfirman
kepada Nabi Yesaya : “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai putih
rambutmu Aku menggendong kamu” (Yes. 46:4). Semua manusia (orang tua, saudara,
dll) terbatas menolong dan memperhatikan kita. Hanya satu pribadi yang selalu
hadir dalam hidup kita, Dialah Imanuel.
4.
Apa tantangan
dalam mewartakan Kelahiran Kristus?
a.
Tantangan
internal (ay. 18). Keluarga yang baru mau dibentuk oleh Yusuf langsung diterpa
oleh suatu ujian. Maria hamil ! Keluarga sering menjadi tantangan tersendiri
dalam melaksanakan tugas kita sebagai pewarta Injil Kristus, tapi kita takkan
pernah berhenti apalagi mundur.
b.
Tantangan
Eksternal (2:12). Orang majus yang mau pulang kenegerinya memberitakan injil
mendapat kecaman dari Raja Herodes.
5.
Bagaimana sikap
dalam mewartakan Kelahiran Kristus?
a.
Tulus hati
(ay. 19). Mewartakan kelahiran Kristus harus dengan hati. Karena Nomensen punya
hati maka ia meninggalkan Jerman dan pergi ke Tanah Batak, karena Bunda Teresa
punya hati maka ia meninggalkan Yoguslavia dan pergi ke Kalkuta, India. Paulus berkata ada orang mewartakan Injil
dengan hati yang dengki, karena suatu kepentingan pribadi, dengan tidak ikhlas
tetapi ada juga dengan maksud baik (Fil. 1:15-17).
b.
Jangan takut
(ay. 20). Takut ditolak, takut dibenci bahkan takut tersakiti menjadi alasan
banyak orang untuk untuk tidak bergerak mewartakan injil. Kristus sendiripun
ditolak, dibenci bahkan disakiti. Paulus berkata : Penderitaan ringan yang
sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal ….. (2 Kor. 4:17).
c.
Taat (ay.
24). Saat Abraham taat dengan panggilan Tuhan (Kej. 12:4) maka Tuhan berjanji
akan menjadikan Abraham bangsa yang besar dan oleh keturunanya semua kaum di
muka bumi akan mendapat berkat (Kej. 12:2-3). Dan Perjanjian Baru dimulai
dengan nama Abraham (Mat. 1:1).
No comments:
Post a Comment