HIPNOTIS
Oleh: Pdt. Nelson Sembiring, M.
Th.
1.
Apakah
hipnotis? Dari mana asalnya?
Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti
terhadap pikiran manusia. Hipnotisme dilakukan pertama sekali oleh James
Braid seorang dokter ahli bedah Skotlandia (1795-1860).
2.
Bagaimanakah seseorang yang terhipnotis?
Berada dalam suatu keadaan di mana seseorang fokus atau
berkonsentrasi penuh, sehingga meningkatkan kemampuan menerima sugesti.
3.
Apakah hipnotis
selalu buruk?
a.
Jika
seseorang terhipnotis untuk melakukan hal negatif yang merugikan maka itu
adalah sesuatu yang tidak baik. Misalnya: Seseorang terpengaruh untuk
menyerahkan hartanya dengan suatu iming-iming dia akan memperoleh sesuatu yang
lebih besar.
b.
Jika seseorang
terhipnotis untuk melakukan yang benar berdasarkan firman Tuhan maka itu adalah
sesuatu yang baik. Musa berkata: Haruslah
engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu …. (Ul. 6:7). Seorang guru akan
berusaha menghipnotis siswanya untuk mengikuti apa yang diajarkannya. Dalam hal
positif maka hipnotis lebih tepat diartikan sebagai dorongan atau motivasi.
4.
Adakah kuasa
dibalik hipnotis yang negatif?
Ada dua kuasa di balik hipnotis.
a.
Manusia.
Manusia dengan kepintarannya khususnya dalam bidang psikologi akan
mampu memberi sugesti yang kuat bagi seseorang untuk melakukan apa yang dikehendakinya. Simson terhipnotis oleh kecantikan seorang Delila sehingga memberitahukan
rahasia kekuatannya (Hak. 16:17).
b.
Iblis
Iblis dengan kelicikannya memberi sugesti kepada Hawa di taman
Eden. Hawa terhipnotis oleh iblis. Bahwa ia akan menjadi seperti Allah saat
memakan buah pengetahuan (Kej. 3:5).
5.
Bagaimana
menghindari hipnotis?
a. Secara praktis:
Selalu waspada saat berada ditempat umum, jangan melihat penampilan luar, hindari
berbicara panjang lebar dengan orang asing, bersikap tenang saat disapa
(ditepuk).
b.
Secara
teologis: Berdoa agar jangan jatuh kedalam pencobaan (Mat. 26:41), sadar dan
berjaga-jaga (1 Pet. 5:8).
No comments:
Post a Comment