Thursday, February 9, 2023

Menjadi Bapak Yang Bertanggungjawab

 

 

                                                Thema            : Menjadi Bapak Yang Bertanggungjawab

                                                Nats                : Kis. 16:23-34

                                                Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

A.      PENDAHULUAN

Sejak dunia diciptakan laki-laki diposisikan sebagai pemimpin yang harus bertanggungjawab baik dalam hal praktis maupun teologis. Terlebih saat seorang laki-laki memilih untuk membentuk sebuah keluarga, maka tanggungjawab itu semakin besar. Sebab ada isteri dan anak-anak yang harus menjadi tanggungannya. Banyak kaum bapak mengabaikan tanggungjawab baik secara praktis juga teologis. Sebagian besar bapak hanya bertanggungjawab secara praktis dan mengabaikan hal teologis. Hanya segelintir kaum bapak yang bertanggungjawab penuh, baik dalam hal praktis maupun teologis. Mari menjadi Yosua agar keluarga kita sampai di Tanah Perjanjian yang kaya dan penuh bahagia.

B.      ISI

1.      Apakah tanggung jawab seorang bapak secara praktis?

a.  Bekerja dengan sungguh-sungguh (ay. 23).

“Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Bahwa sebagai seorang bapak harus serius dalam bekerja agar terpenuhi kebutuhan jasmani keluarga.

b.  Bertanggung jawab dengan pekerjaan (ay. 24)

Sesuai dengan perintah, kepala penjara memasukkan mereka ….”. Artinya seorang bapak sebagai pekerja harus bekerja sesuai aturan yang ditetapkan agar dapat bertahan dalam pekerjaan demi penghidupan keluarga.

c.   Berani mengambil risiko (ay. 27)

ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, ……”. Artinya seorang bapak harus selalu siap dengan segala risiko yang terjadi ditengah pekerjaan sebagai konskuensi dari tanggungjawabnya sebagai pekerja. Jika harus kehilangan pekerjaan karena memegang prinsip yang benar maka harus siap, tetapi sebisa mungkin bijaklah dalam segala situasi.

 

2.      Apakah tanggung jawab seorang bapak secara teologis?

a.  Menjadikan keselamatan sebagai hal yang terutama (ay. 30).

Tuan-tuan, apakah yang kuperbuat supaya aku selamat?” . Setelah melihat kejadian dipenjara tersebut maka kepala penjara itu menyadari bahwa ia sangat butuh dengan keselamatan. Ia sadar bahwa dialah imam di tengah keluarga yang bertanggungjawab dengan kerohanian keluarga. Ayub selalu peduli dengan kerohanian anak-anaknya (Ayub 1:5)

b.  Mengarahkan keluarga untuk belajar firman Tuhan (ay. 31)

“Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya”. Kepala penjara mengajak semua anggota keluarganya belajar firman Tuhan. Dengan tegas Yosua berkata: “Aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan (Yos. 24:15)

c.   Memimpin keluarga untuk menerima baptisan (ay. 32)

“Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis”. Tentu baptisan yang dimaksud bukan hanya berbicara sakramen tapi lebih kepada hadirnya Roh Kudus di dalam hati semua anggota keluarga. “Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah”(ay.34). Telah menjadi percaya artinya telah menerima Roh Kudus di dalam hati (Kis. 1:5). Seorang Zakheus juga berusaha, berlari-lari bahkan memanjat pohon ara untuk berjumpa Yesus. Dan akhirnya menerima Yesus dirumahnya sehingga ia dan keluarganya beroleh keselamatan. Telah terjadi keselamatan di rumah ini, sebab orang ini juga keturunan Abraham (Luk. 19:9).

d.  Memimpin keluarga untuk menghargai hamba Tuhan.

Apakah sikap kepala penjara itu terhadap Paulus dan Silas? Tersungkur dihadapan Paulus dan Silas (ay. 29), membasuh bilur mereka (ay. 33), menghidangkan makanan (melayani) mereka (ay. 34) dan meminta maaf kepada mereka (ay. 39). Ketika janda Sarfat menghargai Elia dan membuatkan sepotong roti baginya maka dia diberkati. Tepung dan minyaknya tidak habis-habis (1 Raj. 17:16), anaknya yang sakit keras dan akhirnya mati hidup kembali karena doa Elia (1 Raj. 17:22).

C.      PENUTUP

Berkat memang datang dari Tuhan, tetapi sebagai seorang bapak kita harus membuka jalan berkat itu dengan menjadi pemimpin yang bertanggungjawab dalam hal praktis lewat kerja keras. Keselamatan memang anugerah Tuhan, tetapi sebagai bapak maka kita harus menjadi pemimpin yang bertanggungjawab secara teologis dengan menjadi imam yang membawa keluarga kepada Tuhan.

1 comment:

  1. Menjadi bapa yg bertanggung jawab adalah sebuah perjuangan seumur hidup.💪💪

    ReplyDelete