Thema : Memuliakan TUHAN
melalui Perayaan (Pehaga Dibata alu kerja rani)
Nats : Ul. 16:9-12
Memuliakan TUHAN adalah bagian hidup orang
percaya. Melalui banyak hal kita dapat memuliakan TUHAN. Musa mengajak orang
Israel untuk memuliakan TUHAN melalui perayaan. Salah satu perayaan itu adalah
saat memanen gandum dari ladang. Saat umat TUHAN menuai hasil panen gandum,
maka itu dirayakan di hadapan TUHAN. Dalam konteks hari ini, sebagai orang
percaya maka kita juga harus bersyukur dan memuliakan TUHAN saat kita beroleh
berkat yang datang dari TUHAN.
1.
Bagaimana cara kita memuliakan TUHAN?
a. Dengan
menghitung hari-hari yang kita jalani (ayat 9).
Bahwa setiap orang memiliki suatu
hari dimana ia akan beroleh berkat (gaji, hasil panen, ternak, dll), maka
sebelum hari itu tiba kita harus sudah berpikir untuk memuliakan TUHAN lewat
penghasilan kita (Amsal 3:9)
b. Dengan memberi
persembahan secara sukarela (ayat 10)
Bahwa berkat yang kita terima
datang dari TUHAN, maka wajarlah jika kita kembalikan sebagian ke rumah TUHAN
dan digunakan untuk pelayanan. Tetapi haruslah kita berikan dengan kerelaan (2
Korintus 9:7)
c. Dengan
senantiasa bersukaria (ayat 11)
Bahwa orang yang selalu
bersukacita akan memancarkan kemuliaan TUHAN. Bersukacita bukan hanya karena
yang terjadi sesuai dengan harapan. Nabi Habakuk berkata: “Sekalipun
ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan namun aku akan bersorak-sorak di
dalam TUHAN” (Hab. 3:17-18).
d. Dengan
senantiasa mengingat hari TUHAN (ayat 12).
Bahwa ada satu hari dimana TUHAN
membebaskan umatNya dari perbudakan Firaun di Mesir. Maka hari itu harus selalu
diingat dan dirayakan dengan memuliakan TUHAN. Bahwa Yesus telah membebaskan
kita dari perbudakan dosa. Ia telah bangkit dan menang atas maut maka kita
harus senantiasa menguduskan hari TUHAN (Keluaran 20:8)
2.
Hasil bagi orang yang memuliakan TUHAN.
a. Akan beroleh
berkat dari TUHAN.
“sesuai
dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN” (ayat 10).
Artinya, jika kita senantiasa memuliakan TUHAN maka semuanya akan TUHAN berikan
kepada kita (Matius 6:33)
b. TUHAN akan
tinggal/diam di rumah kita.
“Untuk
membuat namaNya diam disana” (ayat 11). Artinya, jika kita
senantiasa memuliakan TUHAN maka rumah tangga kita akan TUHAN sertai
senantiasa.
c. Tuhan
membebaskan kita dari perbudakan.
“Bahwa
engkaupun dahulu budak di Mesir” (ayat 12). Artinya, jika kita
terus berusaha memuliakan TUHAN maka segala ikatan dosa akan disingkirkan oleh
TUHAN dari kehidupan kita. Dengan demikian kita bukan lagi hamba dosa tetapi hamba
kebenaran (Roma 6:18).
Mari kita senantiasa memuliakan TUHAN dalam
setiap aspek kehidupan kita. Sebab jika kita tidak mau maka TUHAN akan meminta
batu-batu untuk memuliakan namaNya. Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment