Sunday, April 16, 2023

Memahami Orang Lain

 

Thema            : Memahami Orang Lain

Nats                : Roma 15:7

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

A.        PENDAHULUAN

Ada satu kelemahan yang sering terjadi disekitar orang percaya. Tidak mampu menerima orang apa adanya. Artinya, sering sekali orang percaya menjadi terganggu hatinya ketika orang disekitarnya tidak seperti yang ia harapkan. Hal ini kerap terjadi di lingkungan keluarga, dalam bertetangga di masyarakat, di sekitar pekerjaan, bahkan sampai di lingkungan gereja. Sebagai orang percaya seharusnya kita memiliki sikap yang benar dalam memahami orang lain. Tak mungkin kita mengubah hati orang lain agar sesuai dengan harapan kita, tetapi hati kita adalah milik kita dan kita dapat mengelolanya agar tidak menjadi terganggu. Terlebih hati kita adalah hati orang percaya, pasti ada Roh Kudus yang menuntun sehingga kita bisa memahami orang lain. Jika orang yang diluar Tuhan pun bisa sabar menghadapi orang disekitarnya, maka menjadi miris kita melihat orang percaya tak sabar memahami orang lain. Mari belajar memahami orang lain dalam segala situasi.

B.        ISI

1.      Arti memahami orang lain.

·      Memahami orang lain berarti bisa menerima setiap orang dengan segala keberadaannya (Rm. 15:7). Filemon menerima kembali Onesimus yang telah merugikannya (Fil. 1:17-18).

·      Memahami orang lain berarti memiliki kesadaran bahwa setiap orang memiliki kelemahan (Rm. 15:1). Bahwa saat kita tidak bisa menerima orang lain dengan segala keunikannya, maka tanpa disadari kita sedang menunjukkan kelemahan sendiri.

2.      Contoh kasus memahami orang lain.

·      Di lingkungan keluarga. Yusuf mampu memahami saudara-saudaranya yang telah melakukan kejahatan terhadapnya (Kej. 50:20). Seorang bapa menerima kembali anaknya yang telah berbuat dosa terhadap Tuhan dan dirinya (Luk. 15:20). Ayub menerima isterinya walaupun telah mengutukinya dan menyuruhnya mengutuki Allah (Ayub 2:9, 42:13-14).

·      Di lingkungan masyarakat. Salomo berkata “lebih baik tetangga dekat dari pada saudara yang jauh”. (Amsal 27:10). Bagaimana seorang ibu yang mau mengalah kepada tetangganya yang menculik anaknya (1 Raj. 3:26).

·      Di lingkungan pekerjaan. Sadrak, Mesakh dan Abednego menerima perlakuan para pegawai bahkan Raja Nebukadnezar yang memperlakukan mereka semena-mena (Daniel 3:16-17). Filemon menerima kembali Onesimus yang telah mencuri sesuatu saat bekerja di rumahnya (Fil. 1:15-18).

·      Di lingkungan Gereja.Euodia dan Sinthike menjadi saling menerima (sehati sepikir) dalam melayani Tuhan (memberitakan Injil) setelah dinasihati oleh Paulus dan ditolong oleh Sunsugos (Fil. 4:2-3).

3.      Bagaimanakah cara agar bisa memahami orang lain?

·      Menyadari bahwa kita pun memiliki kelemahan (Rm. 15:1). Yesus berkata: Mengapa engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui (Mat. 7:3).

·      Memokuskan hati kepada Tuhan (Rm. 15:6). Bahwa fokus hidup kita bukanlah manusia yang ada di sekitar kita tetapi Tuhan. Jangan karena sibuk memikirkan orang lain maka fokus kita kepada Tuhan menjadi bergeser.

·      Meneladani Kristus yang telah menerima kita apa adanya (Rm. 15:7). Jika Yesus yang sempurna bisa menerima kita, mengapa kita yang tidak sempurna tak mampu menerima orang lain?

·      Mendengar dan mengikuti nasihat hamba Tuhan (Fil. 4:2, Fil. 1:17). Euodia dan Sintikhe mendengar nasihat Rasul Paulus dan Sunsugos sehingga mereka bisa saling memahami. Filemon mendengar nasihat Rasul Paulus sehingga menerima kembali Onesimus bukan sebagai budak (pekerja) tetapi sebagai saudara. Anak sulung menerima kembali adiknya setelah mendengar nasihat dari bapanya (Luk. 15:31-32).    

C.        PENUTUP

Mari terus belajar memahami orang yang ada di sekitar kita. Kita tidak kompromi dengan kesalahan orang lain, tetapi jangan sempat kesalahan yang dilakukan orang lain membuat kita menjadi hakim atas mereka. Jangan sempat kesalahan orang lain membuat tujuan utama hidup kita menjadi terganggu. Bahwa melalui keluarga, pekerjaan dan pelayanan kita ingin memuliakan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment