Wednesday, April 12, 2023

Karunia-Karunia Rohani

 

Thema            : Karunia-Karunia Rohani

Nats                : Roma 12:6

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

A.        PENDAHULUAN

Setiap orang dilahirkan ke dunia ini dengan kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut membuat satu dengan yang lain saling membutuhkan dalam kehidupan. Dalam kehidupan rohani pun tentunya setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan yang lain dalam hal mengerjakan pelayanan. Perbedaan tersebut membuat kita membutuhkan sebuah tim dalam mengerjakan pekerjaan Tuhan. Tidak ada seorang pun yang super dalam mengerjakan pelayanan. Semua harus saling bergandengan tangan sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan. Bahwa karunia itu datang dari Tuhan dan dikembalikan untuk kemuliaan Tuhan. Mari pergunakan karunia yang kita miliki untuk saling membangun dalam memperluas kerajaan Tuhan di dunia.  

B.        ISI

1.      Arti karunia rohani.

·      Kemampuan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada seseorang (ay. 3 dan 6). Artinya itu bukan semata karena usaha seseorang untuk menemukannya.

·      Kemampuan yang dimiliki seseorang oleh karena pekerjaan Roh Kudus (1 Kor. 2:13). Artinya Roh Kudus yang mengajari dan memberi hikmat sehingga seseorang mampu mengejakannya.

2.      Apa sajakah karunia rohani dari Tuhan?

Ada berbagai karunia yang dijelaskan dalam Alkitab yaitu: Bernubuat, melayani, mengajar, menasihati, bermurah hati dan memimpin (Rm. 12). Kata-kata hikmat, kata-kata pengetahuan, iman, menyembuhkan, mengadakan mujizat, bernubuat, membedakan roh, berbahasa roh dan menafsir bahasa roh (1 Kor. 12:7).

3.      Tujuan Tuhan memberikan karunia-karunia rohani.

·      Agar orang percaya tahu apa yang menjadi tugasnya (ay. 4). Bahwa setiap orang memiliki peran yang berbeda-beda dalam sebuah pelayanan walaupun tujuannya sama untuk kemuliaan Tuhan.

·      Agar orang percaya tetap semangat dalam melayani Tuhan (ay. 11). Bahwa setiap orang yang memiliki karunia idealnya akan semangat ketika diberikan kesempatan melayani Tuhan.

·      Agar orang percaya sehati sepikir mengerjakan pelayanan (ay. 16). Bahwa antara satu dengan yang lain harus berkolaborasi dalam melayani sehingga pekerjaan Tuhan akan semakin efektif dan efisien.

4.      Respon kita terhadap karunia rohani yang diberikan Tuhan.

·      Mempersembahkannya untuk kemuliaan Tuhan (ay. 1). Artinya karunia yang kita miliki bukan agar kita dipuji dan disanjung, tetapi agar Tuhan yang dipermuliakan lewat hidup kita.

·      Menguasai diri (ay. 3). Artinya karunia yang Tuhan berikan jangan sempat membuat kita tinggi hati dan merasa paling dibutuhkan dalam suatu pelayanan. Ingat tanpa kita pun pekerjaan Tuhan tetap berjalan dengan baik.

·      Mengerjakan karunia dengan hati yang ikhlas (ay. 8). Jangan tanyakan apa yang kuperoleh dalam pelayanan ini, tetapi katakan pelayanan ini adalah utang yang harus kubayar karena Kristus telah menebusku (Rm. 1:14-15).

·      Mengerjakan karunia dengan rajin (ay. 8 dan 11). Dalam PL beberapa kali ada dikatakan TUHAN menyesal (Kej. 6:6, 1 Sam. 15:11). Artinya, jangan sempat Tuhan menyesal telah memberi kita karunia rohani tetapi kita tidak mengerjakannya dengan baik. Mari terus melatih karunia yang Tuhan berikan dengan semangat (1 Taw. 25:7)

·      Mengerjakannya dengan sukacita (ay. 8 dan 12). Bahwa dalam sebuah pelayanan pun situasi tidak selalu normal dan akan ada hal-hal yang menjadi penghambat bagi kita. Tetapi tetaplah layani Tuhan dengan sukacita dan jangan bersungut-sungut.

C.        PENUTUP

Berbahagialah jika Tuhan melibatkan kita dalam proyekNya. Layanilah Tuhan sesuai karunia yang diberikan dengan semangat dan sukacita. Tuhan bisa mengunakan siapa dan apapun untuk kemuliaanNya. Jika kita tidak mau, maka batu-batupun bisa Ia suruh memuliakan namaNya. Jangan pernah merasa berjasa di hadapan Tuhan oleh karena pelayanan yang kita lakukan. Sebab sesungguhnya melayani adalah utang kita bersama. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

No comments:

Post a Comment