Thema : Karunia-Karunia Rohani
Nats : Roma 12:6
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Setiap orang dilahirkan ke dunia ini dengan kemampuan yang
berbeda-beda. Perbedaan tersebut membuat satu dengan yang lain saling
membutuhkan dalam kehidupan. Dalam kehidupan rohani pun tentunya setiap orang memiliki
kemampuan yang berbeda satu dengan yang lain dalam hal mengerjakan pelayanan.
Perbedaan tersebut membuat kita membutuhkan sebuah tim dalam mengerjakan
pekerjaan Tuhan. Tidak ada seorang pun yang super dalam mengerjakan pelayanan.
Semua harus saling bergandengan tangan sesuai dengan karunia yang Tuhan
berikan. Bahwa karunia itu datang dari Tuhan dan dikembalikan untuk kemuliaan
Tuhan. Mari pergunakan karunia yang kita miliki untuk saling membangun dalam
memperluas kerajaan Tuhan di dunia.
B.
ISI
1.
Arti karunia
rohani.
· Kemampuan yang dianugerahkan oleh
Tuhan kepada seseorang (ay. 3 dan 6). Artinya itu bukan semata karena usaha
seseorang untuk menemukannya.
· Kemampuan yang dimiliki seseorang
oleh karena pekerjaan Roh Kudus (1 Kor. 2:13). Artinya Roh Kudus yang mengajari
dan memberi hikmat sehingga seseorang mampu mengejakannya.
2.
Apa sajakah
karunia rohani dari Tuhan?
Ada berbagai karunia yang dijelaskan dalam Alkitab yaitu:
Bernubuat, melayani, mengajar, menasihati, bermurah hati dan memimpin (Rm. 12).
Kata-kata hikmat, kata-kata pengetahuan, iman, menyembuhkan, mengadakan
mujizat, bernubuat, membedakan roh, berbahasa roh dan menafsir bahasa roh (1
Kor. 12:7).
3.
Tujuan Tuhan
memberikan karunia-karunia rohani.
· Agar orang percaya tahu apa yang
menjadi tugasnya (ay. 4). Bahwa setiap orang memiliki peran yang berbeda-beda
dalam sebuah pelayanan walaupun tujuannya sama untuk kemuliaan Tuhan.
· Agar orang percaya tetap semangat
dalam melayani Tuhan (ay. 11). Bahwa setiap orang yang memiliki karunia
idealnya akan semangat ketika diberikan kesempatan melayani Tuhan.
· Agar orang percaya sehati sepikir
mengerjakan pelayanan (ay. 16). Bahwa antara satu dengan yang lain harus
berkolaborasi dalam melayani sehingga pekerjaan Tuhan akan semakin efektif dan
efisien.
4.
Respon kita
terhadap karunia rohani yang diberikan Tuhan.
· Mempersembahkannya untuk
kemuliaan Tuhan (ay. 1). Artinya karunia yang kita miliki bukan agar kita
dipuji dan disanjung, tetapi agar Tuhan yang dipermuliakan lewat hidup kita.
· Menguasai diri (ay. 3). Artinya
karunia yang Tuhan berikan jangan sempat membuat kita tinggi hati dan merasa
paling dibutuhkan dalam suatu pelayanan. Ingat tanpa kita pun pekerjaan Tuhan tetap
berjalan dengan baik.
· Mengerjakan karunia dengan hati
yang ikhlas (ay. 8). Jangan tanyakan apa yang kuperoleh dalam pelayanan ini,
tetapi katakan pelayanan ini adalah utang yang harus kubayar karena Kristus
telah menebusku (Rm. 1:14-15).
· Mengerjakan karunia dengan rajin
(ay. 8 dan 11). Dalam PL beberapa kali ada dikatakan TUHAN menyesal (Kej. 6:6,
1 Sam. 15:11). Artinya, jangan sempat Tuhan menyesal telah memberi kita karunia
rohani tetapi kita tidak mengerjakannya dengan baik. Mari terus melatih karunia
yang Tuhan berikan dengan semangat (1 Taw. 25:7)
· Mengerjakannya dengan sukacita
(ay. 8 dan 12). Bahwa dalam sebuah pelayanan pun situasi tidak selalu normal
dan akan ada hal-hal yang menjadi penghambat bagi kita. Tetapi tetaplah layani
Tuhan dengan sukacita dan jangan bersungut-sungut.
C.
PENUTUP
Berbahagialah jika Tuhan melibatkan kita dalam proyekNya.
Layanilah Tuhan sesuai karunia yang diberikan dengan semangat dan sukacita.
Tuhan bisa mengunakan siapa dan apapun untuk kemuliaanNya. Jika kita tidak mau,
maka batu-batupun bisa Ia suruh memuliakan namaNya. Jangan pernah merasa
berjasa di hadapan Tuhan oleh karena pelayanan yang kita lakukan. Sebab
sesungguhnya melayani adalah utang kita bersama. Tuhan Yesus memberkati kita.
Amin.
No comments:
Post a Comment