Saturday, August 26, 2023

Melayani untuk kebaikan jemaat

 

Thema            : Melayani untuk kebaikan jemaat

Nats                : 2 Kor. 8:16-19

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

A.        PENDAHULUAN

Melayani adalah tugas setiap orang percaya. Bahwa setiap orang yang sudah dipanggil keluar dari kegelapan menuju terangnya yang ajaib bertanggung jawab untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar (1 Pet. 2:9). Setiap orang mempunyai karunia yang berbeda-beda di tengah pelayanan. Tapi yang penting bagaimana akhirnya pelayanan kita mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Sebab tidak bisa dipungkiri banyak orang melayani dengan motivasi yang keliru. Mari kita belajar dari pesan yang ditulis oleh rasul Paulus saat mengutus Titus dan dua orang rekannya untuk melaksanakan pelayanan ke jemaat yang ada di Korintus.

 

B.        ISI

Sikap atau karakter yang layak kita teladani dari Titus, dkk. dalam melakukan tugas pelayanan sehingga mendatangkan kebaikan di tengah jemaat adalah:

 

1.      Memiliki kesungguhan dalam melayani (ay. 16)

Artinya ketika Titus diutus oleh Paulus maka ia tidak setengah hati melakukan pelayanan tetapi dengan sungguh-sungguh. Kepada jemaat di Roma Paulus menasihatkan “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan (Rm. 12:11). Ketika seorang hamba Tuhan melayani dengan sungguh-sungguh dan semangat maka jemaat yang dilayani juga akan mengalami pertumbuhan hari lepas hari.

 

2.      Memiliki keikhlasan (sukarela) dalam melayani (ay. 17)

Artinya Titus berangkat melayani jemaat dengan sukarela. Bukan karena ada sesuatu yang ia terima sehingga ia mengerjakan pelayanan itu. Ia meneladani Yesus yang berkata: Anak manusia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani (Mat. 20:28). Sebab dari masa lalu sampai hari ini ada orang yang melayani dengan motivasi yang tidak benar.  Paulus mengingatkan jemaat di Roma bahwa ada orang yang melayani untuk kepentingan perut mereka (Rm. 16:18). Bahwa melalui pelayanan yang dilakukan oleh seorang hamba Tuhan ia beroleh berkat secara jasmani itu adalah cara Tuhan memberkatinya, tetapi jika ada hamba Tuhan melayani dengan tujuan mendapatkan berkat (amplop) maka sadarlah anda bukan melayani Tuhan. Dengan ketulusan seorang pelayan maka jemaat pun akan merasa nyaman dan mengalami pertumbuhan.

 

3.      Memiliki reputasi yang baik (ay. 18)

Mengapa Paulus mengutus Titus dan bukan yang lain? Karena  ia seorang “yang terpuji di semua jemaat”. Menjadi seorang pelayan Tuhan tidak hanya selalu berbicara kepintaran dan kecakepan, tetapi nama baik itu sangat penting. Bagaimana seseorang menyampaikan kebenaran jika ia sendiri hidup tidak benar. Rasul Paulus mengatakan kepada Timotius: Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai bukan hamba uang (1 Tim. 3:2-3). Jika hamba Tuhan memiliki reputasi yang baik maka akan bisa menjadi teladan bagi semua jemaat.

      

C.        PENUTUP

Mari melayani Tuhan dengan hati. Bahwa Tuhan telah memberikan kepada kita keselamatan dan damai sejahtera maka itu harus kita bagikan kepada orang lain melalui pelayanan yang kita lakukan. Apapun pekerjaan dan profesi yang kita lakukan, mari melayani Tuhan melalui pekerjaan itu, terlebih lagi di tengah jemaat. Jika Tuhan mempercayakan sebuah pelayanan kepada kita di tengah jemaat Tuhan, maka kerjakanlah dengan sepenuh hati sehingga mendatangkan kebaikan bagi semua dan kemuliaan bagi nama Tuhan.

No comments:

Post a Comment