Belajar dari Pengalaman (Ibr 12 : 1 –
4)
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.
a.
PENDAHULUAN
Ada pepatah mengatakan “pengalaman
adalah pelajaran yang sangat berharga” atau “pengalaman adalah guru yang
sangat mulia”. Mengapa sedemikian orang mengatakannya? Karena banyak
sekali pribadi yang sukses di dalam hidupnya oleh karena belajar dari
pengalaman hidup yang dialami sebelumnya. Tentu pendidikan hal yang tidak bisa
diabaikan tetapi tidaklah cukup jika hanya berpedoman kepada pendidikan formal,
sehingga sangatlah beralasan mengapa setiap lowongan pekerjaan selalu disertai
dengan status pengalaman kerja.
Sebagai orang percaya kita juga harus
banyak belajar dari pengalaman atau kesaksian hidup tokoh-tokoh di dalam Alkitab
(Ibr 11). Dengan belajar pada pengalaman atau kesaksian hidup para tokoh
tersebut penulis kitab Ibrani menaruh harapah agar kita hidup lebih baik lagi
dan dijauhkan dari kegagalan-kegagalan untuk terus hidup di dalam iman.
b.
ISI
1.
Pengalaman hidup
saksi-saksi Iman
a.
Kata
“awan” pada ayat 1 menunjuk kepada para saksi iman yang telah menyelesaikan
pertandingan iman mereka dan beroleh kemenangan oleh karena pertolongan Tuhan.
b.
Kata
“awan” ini juga mengikatkan kita kepada perjalanan bangsa Israel di padang
gurun, di saat terik matahari yang dirasakan bangsa Israel maka Tuhan membuat tiang
awan (Kel 13:21, 14:19). Namun orang Israel gagal secara rohani saat dipadang
gurun, dari generasi pertama hanya Yosua dan Kaleb yang sampai di tanah Kanaan.
Apa penyeban kegagalan bangsa Israel?
1.
Selalu
hidup dalam dosa (ayat 1b). Hal yang paling tragis saat mereka membuat patung
lembu emas sebagai ilah yang mereka sembah (Kel 32 : 1 – 35)
2.
Selalu
hidup bersungut-sungut. Kitab Keluaran dan Bilangan mencatat tema bagaimana
bangsa ini terus bersungut-sungut dan tidak pernah bersyukur kepada Tuhan yang
selalu menyertai mereka. Meskipun secara de jure mereka telah bebas dari
perbudakan, tetapi secara de
facto mereka masih bermental budak sehingga mereka masih ingin kembali
ke Mesir. Seharusnya padang gurun menjadi arena perlombaan menuju suatu
kemenangan, demikian juga dengan kita di
dalam hidup ini harus terus berlomba (ayat 1c).
3.
Mata
orang Israel selalu tertuju pada padang gurun bukan kepada Tanah Perjanjian.
Jelas mereka melihat dengan mata jasmani bagaimana pertolongan Tuhan dalam
perjalanan menuju Tanah Perjanjian tetapi mata Rohani mereka tetap saja kabur
dan meragukan penyertaan Tuhan. Oleh karena itu agar perjalanan hidup kita
tidak seperti yang dialami bangsa Israel maka Rasul Paulus mengajak kita agar
kita melakukan segala sesuatu dengan mata yang tertuju kepada Yesus (ayat 2,
Kol 3 : 23).
2.
Pengalaman hidup
Yesus Kristus
a.
Ungkapan
“Marilah kita melakukannya dengan mata
yang tertuju kepada Yesus”(ayat 2) berarti kita harus hidup meneladani
Tuhan Yesus dan berusaha hidup semakin menyerupai Kristus (Pil 3: 10)
b.
Ungkapan
“Ingatlah selalu akan Dia” (ayat 3)
berarti bahwa sepanjang perjalanan kehidupan ini kita harus selalu mengingat
dan memikirkan bagaimana Kristus hidup, bagaimana Ia dicobai tetapi tidak
jatuh, dihina dan direndahkan tapi tidak membalas dan akhirnya Dia ditinggikan.
Dengan mengingat dan memikirkannya maka kita tidak menjadi lemah dan putus asa
saat memikul salib menapaki perjalanan kehidupan ini.
c.
Kata
“tekun” (ayat 3) diterjemaahkan dari
kata Yunani “hupomeno” yang berarti
menahan, bertahan, berdiri teguh, bersabar, mengalami,tinggal. Tekun bukan
berarti memiliki kesabaran untuk menunggu apa yang akan terjadi dengan
berpangku tangan tetapi bersabar dengan terus berusaha untuk mencapai tujuan.
Artinya bahwa kesabaran yang dimaksudkan adalah suatu keputusan yang tidak
tergesa-gesa tetapi juga tidak menunda-nunda. Ketekunan yang sudah ditunjukkan
Yesus untuk kita teladani adalah:
1.
Tekun
beriman (ayat 2)
2.
Memikul
salib atau penderitaan (ayat 2)
3.
Menanggung
bantahan (ayat 3)
4.
Tekun
melawan dosa sampai memcucurkan darah (ayat 4)
c.
KESIMPULAN
Sebagai orang percaya marilah kita terus
belajar dari pengalaman hidup saksi-saksi iman terdahulu yang telah menunjukkan
kelas imannya dan kemenangannya oleh karena pertolongan Tuhan. Terlebih kita
terus belajar dari pengalaman hidup Tuhan Yesus yang telah menunjukkan kasih
dan keadilanNya terhadap kita. Tuhan Yesus memberkati.AMIN.
No comments:
Post a Comment