Monday, July 18, 2016

Belajar dari Pengalaman



Belajar dari Pengalaman (Ibr 12 : 1 – 4)
Oleh    : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.

a.      PENDAHULUAN
Ada pepatah mengatakan pengalaman adalah pelajaran yang sangat berharga” atau “pengalaman adalah guru yang sangat mulia”. Mengapa sedemikian orang mengatakannya? Karena banyak sekali pribadi yang sukses di dalam hidupnya oleh karena belajar dari pengalaman hidup yang dialami sebelumnya. Tentu pendidikan hal yang tidak bisa diabaikan tetapi tidaklah cukup jika hanya berpedoman kepada pendidikan formal, sehingga sangatlah beralasan mengapa setiap lowongan pekerjaan selalu disertai dengan status pengalaman kerja.  
Sebagai orang percaya kita juga harus banyak belajar dari pengalaman atau kesaksian hidup tokoh-tokoh di dalam Alkitab (Ibr 11). Dengan belajar pada pengalaman atau kesaksian hidup para tokoh tersebut penulis kitab Ibrani menaruh harapah agar kita hidup lebih baik lagi dan dijauhkan dari kegagalan-kegagalan untuk terus hidup di dalam iman. 

b.      ISI
1.      Pengalaman hidup saksi-saksi Iman
a.       Kata “awan” pada ayat 1 menunjuk kepada para saksi iman yang telah menyelesaikan pertandingan iman mereka dan beroleh kemenangan oleh karena pertolongan Tuhan.
b.      Kata “awan” ini juga mengikatkan kita kepada perjalanan bangsa Israel di padang gurun, di saat terik matahari yang dirasakan bangsa Israel maka Tuhan membuat tiang awan (Kel 13:21, 14:19). Namun orang Israel gagal secara rohani saat dipadang gurun, dari generasi pertama hanya Yosua dan Kaleb yang sampai di tanah Kanaan. Apa penyeban kegagalan bangsa Israel?
1.      Selalu hidup dalam dosa (ayat 1b). Hal yang paling tragis saat mereka membuat patung lembu emas sebagai ilah yang mereka sembah (Kel 32 : 1 – 35)
2.      Selalu hidup bersungut-sungut. Kitab Keluaran dan Bilangan mencatat tema bagaimana bangsa ini terus bersungut-sungut dan tidak pernah bersyukur kepada Tuhan yang selalu menyertai mereka. Meskipun secara de jure mereka telah bebas dari perbudakan, tetapi secara  de facto mereka masih bermental budak sehingga mereka masih ingin kembali ke Mesir. Seharusnya padang gurun menjadi arena perlombaan menuju suatu kemenangan, demikian  juga dengan kita di dalam hidup ini harus terus berlomba (ayat 1c).
3.      Mata orang Israel selalu tertuju pada padang gurun bukan kepada Tanah Perjanjian. Jelas mereka melihat dengan mata jasmani bagaimana pertolongan Tuhan dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian tetapi mata Rohani mereka tetap saja kabur dan meragukan penyertaan Tuhan. Oleh karena itu agar perjalanan hidup kita tidak seperti yang dialami bangsa Israel maka Rasul Paulus mengajak kita agar kita melakukan segala sesuatu dengan mata yang tertuju kepada Yesus (ayat 2, Kol 3 : 23). 
  
2.      Pengalaman hidup Yesus Kristus
a.       Ungkapan “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus”(ayat 2) berarti kita harus hidup meneladani Tuhan Yesus dan berusaha hidup semakin menyerupai Kristus (Pil 3: 10)
b.      Ungkapan “Ingatlah selalu akan Dia” (ayat 3) berarti bahwa sepanjang perjalanan kehidupan ini kita harus selalu mengingat dan memikirkan bagaimana Kristus hidup, bagaimana Ia dicobai tetapi tidak jatuh, dihina dan direndahkan tapi tidak membalas dan akhirnya Dia ditinggikan. Dengan mengingat dan memikirkannya maka kita tidak menjadi lemah dan putus asa saat memikul salib menapaki perjalanan kehidupan ini.
c.       Kata “tekun” (ayat 3) diterjemaahkan dari kata Yunani “hupomeno” yang berarti menahan, bertahan, berdiri teguh, bersabar, mengalami,tinggal. Tekun bukan berarti memiliki kesabaran untuk menunggu apa yang akan terjadi dengan berpangku tangan tetapi bersabar dengan terus berusaha untuk mencapai tujuan. Artinya bahwa kesabaran yang dimaksudkan adalah suatu keputusan yang tidak tergesa-gesa tetapi juga tidak menunda-nunda. Ketekunan yang sudah ditunjukkan Yesus untuk kita teladani adalah:
1.      Tekun beriman (ayat 2)
2.      Memikul salib atau penderitaan (ayat 2)
3.      Menanggung bantahan (ayat 3)
4.      Tekun melawan dosa sampai memcucurkan darah (ayat 4)

c.       KESIMPULAN
Sebagai orang percaya marilah kita terus belajar dari pengalaman hidup saksi-saksi iman terdahulu yang telah menunjukkan kelas imannya dan kemenangannya oleh karena pertolongan Tuhan. Terlebih kita terus belajar dari pengalaman hidup Tuhan Yesus yang telah menunjukkan kasih dan keadilanNya terhadap kita. Tuhan Yesus memberkati.AMIN.

No comments:

Post a Comment