Saturday, December 10, 2016

Prinsip Pernikahan Kristen



Thema : Prinsip Pernikahan Kristen
Syalom,
Bapak/ibu/saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, kita bersyukur hari ini kita bisa bersama-sama hadir di Rumah Tuhan ini untuk berbahagia bersama, terkhusus kepada kedua mempelai yang akan memulai suatu bahtera rumah tangga. Kita tahu bersama bahwa pernikahan merupakan suatu hal yang sangat sakral dalam kehidupan kekristenan, sebab Tuhan sendirilah yang membentuk suatu rumah tangga, sebab Ia tahu tidak baik kalau manusia hidup seorang diri saja, sehingga Tuhan berkata : Aku akan menjadikan penolong yang sepadan dengan dia (Kej. 2 : 18). Ingat bapak/ibu/ saudara sekalian terkhusus kedua mempelai, isteri itu penolong bukan pembantu, isteri itu penolong bukan penodong atau perongrong. Sebab banyak kita lihat dalam suatu rumah tangga seorang suami menjadi tuan dan isteri menjadi pembantunya dan sebaliknya seorang isteri yang seharusnya menolong tapi kenyataannya menodong atau merongrong suaminya. Ketika seorang laki-laki dan perempuan memilih untuk membentuk suatu rumah tangga yang baru maka ia harus memahami beberapa prinsip dalam pernikahan Kristen. Adapun prinsip tersebut adalah:
1.      Keduanya adalah pasangan yang sepadan.
Apakah makna sepadan dalam hal ini? Tentu yang sepadan dalam hal ini tidak mengacu kepada kecocokan secara jasmani (fisik, pendidikan, status sosial, dll) namun lebih mengarah kepada perkara rohani. Sepadan secara rohani berarti bahwa seorang laki-laki dan seorang perempuan yang akan membentuk suatu rumah tangga haruslah kedua-duanya orang percaya, sebab jika salah satu orang percaya dan yang lain tidak, maka itu bukanlah pasangan yang sepadan seperti dikatakan dalam 2 Kor. 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Suatu perbandingan yang sangat kontras di pakai oleh Tuhan yaitu terang dan gelap yang tidak akan pernah dapat bersatu sampai kapan pun. Dan jelas Tuhan sendiri sangat tidak terima ketika anak-anakNya memilih orang-orang yang tidak percaya menjadi pasangan hidupnya, hal ini ditunjukkan dengan suatu rasa penyesalan Tuhan dan pilu hatiNya ketika melihat anak-anakNya mengambil isteri dari orang yang tidak percaya (Kej.6:1-2, 6). Jadi, jelas bahwa pasangan yang akan menikah haruslah pasangan yang sepadan secara rohani.
2.      Pernikahan bersifat monogami
Tuhan tidak pernah membuat aturan pernikahan lebih dari satu isteri atau suami (poligami), namun dari semula Tuhan menetapkan pernikahan yang monogami. Ketika Tuhan menjadikan Hawa maka yang diambil satu rusuk Adam bukan dua atau lebih, dan dari rusuk yang satu itu dibentukNya seorang perempuan bukan dua orang atau lebih  (Kej.2:21-22). Ini berarti bahwa Tuhan menetapkan monogami dalam pernikahan Kristen. Pada bagian yang lain dikatakan bahwa Dan Firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Mat.19:5-6). Dari ayat ini jelas bahwa dua menjadi satu, bukan tiga atau empat menjadi satu. Banyak orang bertanya, kalu memang benar monogami mengapa banyak tokoh di Alkitab memiliki isteri lebih dari satu? Benar memang banyak tokoh yang demikian, tetapi jelas kita juga bisa melihat bahwa Tuhan tidak pernah membenarkan tindakan mereka, bahkan yang kita lihat bahwa ketika mereka memilih untuk berbuat yang salah dimata Tuhan maka akan datang masalah di dalam kehidupan mereka.
Jadi, jelas bapak/ibu/ saudara sekalian terkhusus kedua mempelai bahwa pernikahan Kristen bersifat monogami, sehingga tidak ada alasan apapun yang membuat orang untuk menambah jumlah isteri atau suaminya.
3.      Tidak dibenarkan bercerai dalam pernikahan Kristen
Masalah perceraian merupakan masalah yang cukup menarik perhatian dikalangan orang Kristen, sebab ada sebagian gereja yang tetap mengizinkan untuk memberkati orang-orang yang jelas statusnya bercerai dengan isterinya kemudian menikah lagi. Tentu kita tidak berpedoman kepada ajaran gereja namun kembali kepada firman Tuhan bahwa apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia (Mat. 19:6), bahwa seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya (1 Kor. 7:10-11).  Bahkan dengan Jelas Tuhan mengatakan bahwa Ia sangat membenci perceraian (Mal. 2:15).
Jadi, jelas bapak/ibu/ saudara sekalian terkhusus kedua mempelai yang berbahagia, bahwa dalam pernikahan Kristen tidak dibenarkan ada perceraian kecuali oleh karena kematian.
4.      Suami-isteri sederajat dihadapan Tuhan
Banyak pandangan bahwa lelaki (suami) memiliki derajat yang lebih tinggi di banding dengan perempuan (isteri). Padahal dari sejak semula Allah menciptakan manusia itu sederajat dihadapanNya. Lelaki dan perempuan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1 : 26-27), ini berarti bahwa tidak ada perbedaan derajat laki-laki dan perempuan di mata Allah. Bahkan pada bagian lain Firman Tuhan mengatakan bahwa: Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus (Gal. 3:28). Memang tidak dapat dipungkiri bahwa seorang laki-laki ditetapkan Allah sebagai pemimpin(kepala) di dalam suatu rumah tangga (Ef. 5:22-23) tetapi ini tidaklah menunjukkan kepada kedudukan laki-laki dan wanita di hadapan Allah sebab itu lebih mengacu kepada hubungan Kristus dengan jemaat, dimana kristus adalah adalah kepala atas jemaat.
5.       Suami-isteri menjadi satu di dalam Tuhan
Banyak sekali kita melihat keluarga Kristen mengalami permasalahan yang berujung pada perceraian. Hal yang paling sering menjadi alasan mengapa memilih jalan ini adalah karena satu sama lain sudah merasa tidak ada kecocokan. Ketika ditanya mengapa tidak ada kecocokan, maka jawaban yang paling sering muncul adalah terlalu banyak perbedaan. Apakah yang salah dengan perbedaan? Tidak ada yang salah dengan perbedaan itu, sebab Tuhan menjadikan memang berbeda dan Tuhan tidak pernah mengatakan keduanya akan menjadi sama tetati Tuhan berfirman: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Mat.19:5-6). Jadi antara seorang laki-laki dan perempuan bukan diminta menjadi sama tetapi menjadi satu, sehingga jika keduanya menyadari hal tersebut maka setiap perbedaan yang ada tidak akan menjadi suatu masalah tetapi mejadi suatu keindahan dalam suatu rumah tangga.

Ilustrasi:
Sebuah keluarga yang telah dijalani beberapa tahun mulai mengalami masalah-masalah sehingga sering terjadi peselisihan-perselisihan. Masing-masing mencoba untuk lebih sabar, terlebih si suami sebab ia sungguh menyadari bahwa perempuan adalah penolong dalam hidupnya sehingga ia tidak akan sanggup hidup tanpa seorang penolong.namun si isteri yang lebih banyak menggunakan perasaan sepertinya sulit untuk sabar. Setiap ada hal yang membuat hatinya terganggu maka ia meluapkan isi hatinya dengan amarah terutama kepada suaminya . Suatu hari isteri marah kepada suami, sehingga di malam harinya mereka tidur saling membelakangi. Kemarahan terus berlanjut, sehingga si suami mencoba mencari jalan keluar. Dia mengajak isterinya untuk berdoa, walaupun dengan wajah yang muram isterinya tidak menolak ajakan suaminya, di dalam doa yang dilantunkan oleh sang suami dinyatakan permohonan ampun mereka kepada Tuhan atas segala sikap, perkataaan dan perbuatan mereka yang tidak berkenan kepada Tuhan. Setelah selesai berdoa, si suami mengambil dua lembar kertas dan dua buah pulpen dan berkata kepada isterinya, ma mala mini biarkan papa tidur di sopa dan mama di kamar, bawalah kertasdan pulpen ini ke kamar, tolong mama tuliskan semua hal yang mama anggap sebagai kesalahan dan kekurangan papa selama kita bersama dan papa juga akan melakukan hal yang sama. Dengan wajah yang masih muram si isteri mengambil kertas dan pulpen yang diberikan suami dan berlalu meninggalkan suaminya. Sepanjang malam si isteri menuliskan sebanyak-banyaknya hal yang tidak ia sukai tentang suaminya tanpa peduli bahwa suaminya yang tidur diluar yang juga mungkin melakukan hal yang sama. Keesokan harinya mereka  bertemu di meja makan, si isteri sedikit terkejut karena ketika ia bangun dan keluar ternyata suaminya telah mempersiapkan srapan pagi mereka dan duduk manis menunggu isterinya. Dengan lembut suami menyapa, selamat pagi isteriku tersayang, si isteri tidak menjawba, hanya sedikit senyuman dibibirnya sambil menyerahkan selembar kertas dan berkata, bacalah dan tuliskanlah yang lain yang mungki aku lupa. Si suami meneriam kertas itu dan mulai membaca. Hal yang tidak kusukai dari kamu adalah: 1, 2, 3, dst ia terus membaca dengan air mata yang mulai membasahi pipinya sampai akhirnya habis 2 halaman yang penuh ditulis isterinya. Setelah selesai membaca ia berkata, terimakasih ma karena engkau telah mengingatkan papa tentang semua hal yang tidak mama sukai dari papa. Papa akan berusaha lebih baik lagi menjadi seperti yang mama inginkan. Kemudian ia memberikan kertas yang ia tulis kepada isterinya dan isterinya menerima. Isterinya kemudian membolak-balik kertas yang ia terima dan tidak menemukan sepatah katapun untuk ia baca, ia terdiam sejenak kemudian berkata, mana hal yang tidak kamu sukai tentang aku,ayo mana? Si suami menjawab, ma setelah sekian lama kita bersama aku tidak menemukan sesuatu yang tidak baik dari diri mama sebab diri mama adalah diriku dan sebaliknya, sebab Tuhan menjadikan kita satu tidak menjadikan kita sama sehingga setiap perbedaan diantara kita papa anggap sebagai bunga-bunga yang yang membuat perjalanan kita semakin indah, sebab jika ditaman hanya ada satu warna maka tidak akan terasa indah,tetapi jika ada warna-warni maka semua akan terasa indah, dan mama adalah hadiah teridah yang Tuhan berikan bagi papa, papa akan tetap mencintai mama dalam segala kekurangan dan kelebihan sampai Tuhan yang akan memisahkan kita kelak, diakhir perkataanya dia mendekati isterinya dan mengecup keningnya. Isterinya hanya diam terpaku dan tanpa terbendung air matanya mengalir tanpa berkedip dan merangkul suaminya sambil berkata maafkan mama pa yang hanya selalu melihat kekuranganmu tanpa melihat bahwa papa adalah suami yang sangat baik. Mulai saat itu keluarga itu menjadi keluarga yang semakin harmonis.

Jadi, di dalam pernikahan Kristen memilki prinsip-prinsip yang jelas sesuai dengan firman Tuhan dan tidak dapat ditawar-tawar, meskipun banyak kalangan termasuk kalangan gereja yang membuat aturan-aturan sesuai dengan kebutuhan mereka bahkan dengan memanfaatkan Firman Tuhan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Namun sebagai orang percaya kita tidak berpegang kepada ajaran manusia meskipun dia seorang pemimpin besar. Kita tetap berpegang teguh kepada firman Tuhan. Demikianlah bapak/ibu/saudara sekalian terkhusus kepada pasangan yang berbahagia, semoga apa yang kita dengarkan hari ini menjadi pedoman bagi kita untuk tetap menjalani rumah tangga yang Tuhan percayakan untu kita jalani sampai akhir nanti. Tuhan Yesus memberkati.

Donasi Untuk Pengembangan Pelayanan. 
No. Rekening BNI : 0330445252 (Cabang Medan)
Nama : Bpk NELSON

2 comments:

  1. saya sangat terberkati sekali , ini mnjdi bekal ktika saya akan berumah tangga

    ReplyDelete
  2. saya sih kadang merasa pernikahan saya , ancur krna istri bersma dngn org kwtiga

    ReplyDelete