Friday, August 11, 2017

Bahagia Itu Sederhana

Thema                        : Bahagia itu Sederhana
Nats                : Wahyu 1:3
Oleh                : Ev. Nelson Sembiring, S.Pd., M. Th©.

A.      PENDAHULUAN
Dapat dipastikan bahwa apapun yang dilakukan oleh setiap orang, baik dengan cara yang wajar maupun yang tidak wajar semua tujuannya adalah menemukan kebahagian. Menurut ukuran dunia kebahagiaan akan diperoleh jika memiliki banyak harta, memiliki kekuasaan (jabatan) dan dikenal oleh semua orang (popularitas). Untuk memperoleh ketiga hal tersebut manusia melakukan segala cara, seorang pemuda  menuntut ilmu sampai ke negeri Cina (pendidikan yang tinggi), seorang bapak bekerja siang-malam-pagi-petang. Bahkan lebih dari itu tidak jarang kita melihat orang melakukan hal-hal yang ekstrim hanya untuk memperoleh ketiga hal itu (Mis: Mr. Limbad). Pertanyaannya : Bahagiakah mereka yang melakukan itu semua? Sekilas pandang sepertinya bahagia, tetapi sebenarnya semua itu semu. Sehingga sering kita mendengar berita para selebrtiti yang kawin-cerai, terjerumus ke narkoba. Seorang pengusaha sukses akhirnya bunuh diri. Seorang mahasiswa terbaik Indonesia yang kuliah di Singapura membunuh dosennya kemudian bunuh diri dengan terjun bebas dari lantai 5 kampusnya. Mengapa semua itu bisa terjadi? Karena bahagia menurut mereka terlampau rumit, padahal menurut Firman Tuhan bahagia itu sederhana.

B.      ISI
Siapakah yang berbahagia?
1.      Orang yang membaca Firman Tuhan
Pepatah mengatakan “membaca adalah jendela melihat dunia” artinya dengan membaca kita akan memilki pengetahuan yang luas. Membaca adalah satu bagian dalam proses belajar. Dapat dipastikan bahwa:
·         Orang Majus (ahli Astronomi) selalu belajar sehingga sangat mengerti tentang ilmu perbintangan.
·         Zakheus (ahli Perpajakan) selalu belajar sehingga bisa menjadi kepala bea cukai pada zamannya.
·         Paulus (ahli Taurat) selalu belajar sehingga dia tahu tentang semua hukum Taurat.
Namun, ternyata apa yang mereka baca dan pelajari selama ini dan membawa mereka kepada kesuksesan secara duniawi tidak membuat mereka menemukan kebahagiaan yang sejati, sehingga akhirnya mereka beralih dan belajar Firman Tuhan. Ketika mereka membaca Firman Tuhan maka mereka menjadi orang yang berbahagia, orang Majus tahu tentang memberi persembahan, Zakheus menjadi orang yang murah hati, Paulus menjadi orang yang selalu bersukacita. Sehingga nyatalah yang dikatakan dalam Maz. 1:1-3.

2.      Orang yang mendengarkan Firman Tuhan
Setiap orang dikarunia 2 telinga dan sebuah mulut artinya manusia harus lebih banyak mendengar dari pada berkata-kata. Dalam hal ini tentu harus dipertimbangkan apa yang kita dengarkan. Sebab banyak orang ingin telinganya dipuaskan oleh dongeng-dongeng (2 Tim. 4:3-4). Apa yang harus kita dengarkan?
·         Didikan dari guru (Ams. 5:12-13). Secara umum guru akan mengajarkan kebaikan kepada murid-muridnya.
·         Didikan orang tua (Ams. 1:8-9). Secara umum orangtua akan mengajarkan kebaikan kepada anak-anaknya.
·         Suara Tuhan/Firman Tuhan. Saat kita mendengarkan suara Tuhan maka kita akan:
v  Menjadi berkat bagi orang lain. Cth: Abraham (Kej. 22:18).
v  Menjadi harta kesayangan Tuhan. Cth: Musa (Kel. 19:5)
v  Menjadi orang yang bijaksana (Mat. 7:24)
v  Dipulihkan (Kis. 14:8-10).
v  Diselamatkan (Rm. 1:16)

3.      Orang yang melakukan Firman Tuhan
Membaca dan mendengarkan Firman Tuhan juga akan menjadi kebahagian semu (sesaat) jika tidak bermuara kepada melakukan apa yang dibaca dan didengar tersebut. Sehingga tidak menjadi benih yang jatuh di pinggir jalan, di  atas bebatuan dan di semak berduri tetapi ditanah yang baik dan menghasilkan buah. Saat kita melakukan Firman Tuhan maka kita akan:
·         Diselamatkan Tuhan. (Kej. 7:5)
·         Dijauhkan malpetaka (Kel. 15:56), bdg. Yun. 1
·         Dibela oleh Tuhan (Kel. 23:22)
·         Dibenarkan oleh Tuhan (Ul. 6:25)
·         Memperoleh kehidupan yang kekal (Mat. 7:21)

C.      KESIMPULAN

Mari kita menjadi orang yang berbahagia dengan cara yang sederhana.sebab kebahagian tidak ditentukan dengan benda-benda yang ada disekitar kita, tetapi kebahagian yang sejati ditentukan dengan apa yang ada didalam hati kita. Hati yang selalu rindu membaca, mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan akan membuat hidup penuh dengan kebahagiaan walau ditengah badai sekalipun. Saya dan anda berhak untuk bahagia. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment