Thema :
Bahagia itu Sederhana
Nats :
Wahyu 1:3
Oleh :
Ev. Nelson Sembiring, S.Pd., M. Th©.
A.
PENDAHULUAN
Dapat
dipastikan bahwa apapun yang dilakukan oleh setiap orang, baik dengan cara yang
wajar maupun yang tidak wajar semua tujuannya adalah menemukan kebahagian.
Menurut ukuran dunia kebahagiaan akan diperoleh jika memiliki banyak harta,
memiliki kekuasaan (jabatan) dan dikenal oleh semua orang (popularitas). Untuk
memperoleh ketiga hal tersebut manusia melakukan segala cara, seorang pemuda menuntut ilmu sampai ke negeri Cina
(pendidikan yang tinggi), seorang bapak bekerja siang-malam-pagi-petang. Bahkan
lebih dari itu tidak jarang kita melihat orang melakukan hal-hal yang ekstrim
hanya untuk memperoleh ketiga hal itu (Mis: Mr. Limbad). Pertanyaannya :
Bahagiakah mereka yang melakukan itu semua? Sekilas pandang sepertinya bahagia,
tetapi sebenarnya semua itu semu. Sehingga sering kita mendengar berita para
selebrtiti yang kawin-cerai, terjerumus ke narkoba. Seorang pengusaha sukses
akhirnya bunuh diri. Seorang mahasiswa terbaik Indonesia yang kuliah di
Singapura membunuh dosennya kemudian bunuh diri dengan terjun bebas dari lantai
5 kampusnya. Mengapa semua itu bisa terjadi? Karena bahagia menurut mereka terlampau
rumit, padahal menurut Firman Tuhan bahagia itu sederhana.
B.
ISI
Siapakah
yang berbahagia?
1.
Orang yang
membaca Firman Tuhan
Pepatah mengatakan “membaca adalah jendela
melihat dunia” artinya dengan membaca kita akan memilki pengetahuan yang luas.
Membaca adalah satu bagian dalam proses belajar. Dapat dipastikan bahwa:
·
Orang Majus
(ahli Astronomi) selalu belajar sehingga sangat mengerti tentang ilmu
perbintangan.
·
Zakheus
(ahli Perpajakan) selalu belajar sehingga bisa menjadi kepala bea cukai pada
zamannya.
·
Paulus (ahli
Taurat) selalu belajar sehingga dia tahu tentang semua hukum Taurat.
Namun, ternyata apa yang mereka baca dan
pelajari selama ini dan membawa mereka kepada kesuksesan secara duniawi tidak
membuat mereka menemukan kebahagiaan yang sejati, sehingga akhirnya mereka
beralih dan belajar Firman Tuhan. Ketika mereka membaca Firman Tuhan maka
mereka menjadi orang yang berbahagia, orang Majus tahu tentang memberi
persembahan, Zakheus menjadi orang yang murah hati, Paulus menjadi orang yang
selalu bersukacita. Sehingga nyatalah yang dikatakan dalam Maz. 1:1-3.
2.
Orang yang
mendengarkan Firman Tuhan
Setiap orang dikarunia 2 telinga dan sebuah
mulut artinya manusia harus lebih banyak mendengar dari pada berkata-kata.
Dalam hal ini tentu harus dipertimbangkan apa yang kita dengarkan. Sebab banyak
orang ingin telinganya dipuaskan oleh dongeng-dongeng (2 Tim. 4:3-4). Apa yang
harus kita dengarkan?
·
Didikan dari
guru (Ams. 5:12-13). Secara umum guru akan mengajarkan kebaikan kepada
murid-muridnya.
·
Didikan orang
tua (Ams. 1:8-9). Secara umum orangtua akan mengajarkan kebaikan kepada
anak-anaknya.
·
Suara
Tuhan/Firman Tuhan. Saat kita mendengarkan suara Tuhan maka kita akan:
v
Menjadi
berkat bagi orang lain. Cth: Abraham (Kej. 22:18).
v
Menjadi
harta kesayangan Tuhan. Cth: Musa (Kel. 19:5)
v
Menjadi
orang yang bijaksana (Mat. 7:24)
v
Dipulihkan
(Kis. 14:8-10).
v
Diselamatkan
(Rm. 1:16)
3.
Orang yang
melakukan Firman Tuhan
Membaca dan mendengarkan Firman Tuhan juga
akan menjadi kebahagian semu (sesaat) jika tidak bermuara kepada melakukan apa
yang dibaca dan didengar tersebut. Sehingga tidak menjadi benih yang jatuh di
pinggir jalan, di atas bebatuan dan di
semak berduri tetapi ditanah yang baik dan menghasilkan buah. Saat kita melakukan
Firman Tuhan maka kita akan:
·
Diselamatkan
Tuhan. (Kej. 7:5)
·
Dijauhkan
malpetaka (Kel. 15:56), bdg. Yun. 1
·
Dibela oleh
Tuhan (Kel. 23:22)
·
Dibenarkan
oleh Tuhan (Ul. 6:25)
·
Memperoleh
kehidupan yang kekal (Mat. 7:21)
C.
KESIMPULAN
Mari kita
menjadi orang yang berbahagia dengan cara yang sederhana.sebab kebahagian tidak
ditentukan dengan benda-benda yang ada disekitar kita, tetapi kebahagian yang
sejati ditentukan dengan apa yang ada didalam hati kita. Hati yang selalu rindu
membaca, mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan akan membuat hidup penuh
dengan kebahagiaan walau ditengah badai sekalipun. Saya dan anda berhak untuk
bahagia. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
No comments:
Post a Comment