Thema : Iman Yang Menyelamatkan
Nats : Yak. 2:14
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A. PENDAHULUAN
Di Abad 10, Gunung Mokattam di
Mesir menjadi bukti nyata dari iman yang dapat memindahkan gunung. Saat itu
Mesir diperintah oleh Khalifah Al Mu’izz. Ia meminta kepada pemimpin
gereja bernama Abraam bin Zara untuk
memindahkan Gunung Mokattam karena ia ingin membuktikan apa yang tertulis dalam
Matius 17:20. Jika tidak bisa, Abraam dan
umat Kristen di Mesir harus meninggalkan iman Kristen dan berpindah
agama sebagai pemeluk agama Islam; apabila mempertahankan keimanan Kristennya,
mereka harus berpindah keluar dari tanah Mesir; atau mereka akan dibunuh.
Abraam berkata, ”Kami tidak dapat berbuat apa-apa tanpa campur tangan Tuhan.”
Ia memerintahkan semua orang Kristen di seluruh tanah Mesir untuk berdoa dan
berpuasa selama 3 hari. Di saat yang telah ditentukan, di depan gunung
Mokattam, umat Kristen berseru dengan iman, ”Tuhan kasihanilah kami.” Setelah
400 kali menyerukan kalimat itu, gempa besar melanda gunung dan menyebabkan
gunung itu bergeser hingga 3km dari timur ke barat. Ini adalah sebuah peristiwa
iman yang luar biasa. Sehingga dengan tegas Yesus berkata kepada seorang
perempuan : Imanmu telah menyelamatkanmu. Namun timbul sebuah pertanyaan. Bagaimanakah
jika gunung itu tidak berpindah? Apakah orang Kristen di Mesir saat itu tidak
selamat?
Di abad ke-20, seorang hamba
Tuhan bernama Pdt. Bigman Sirait dalam bahasa imannya berkata: “Iman yang besar
sanggup memindahkan gunung, tetapi iman yang benar adalah tetap percaya
meskipun gunung tidak berpindah”. Bagaimanakah iman yang menyelamatkan?
B. ISI
1.
Arti
Iman
Ibrani 11:1 berkata: “Iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat”. Dari pernyataan ini berarti iman adalah:
·
Dasar
kita berharap, artinya bahwa dengan memiliki iman maka kita memiliki suatu
pengharapan baik untuk kehidupan saat ini maupun kehidupan yang akan
datang. Dengan harapan itulah maka
kehidupan yang terkadang melelahkan ini tidak membuat menjadi lemah tetapi
sebaliknya tetap kuat. Sebab pengharapan itu tidak pernah mengecewakan (Rm.
5:4-5)
·
Bukti
dari sesuatu yang belum terlihat, artinya bahwa dengan memiliki iman maka kita
dapat melihat sesuatu jauh ke depan yang belum tampak oleh mata. Dengan Iman
Abraham melihat tanah perjanjian sehingga ia berangkat dari Ur-Kasdim (Kej.
12:1) Dengan iman pula ia melihat keturunannya seperti bintang di langit (Kej.
15:5). Apakah Abraham sampai di Tanah Perjanjian? Jangankan Abraham, Musa yang
adalah pelopor Hukum Taurat, nabi Eksodus yang membawa umat Tuhan dari
perbudakan di Mesir pun hanya sampai di Nebo. Namun dalam kacamata iman mereka
telah melihat Tanah perjanjian itu.
2.
Iman
Yang Menyelamatkan
Sering kita mendengar ungkapan
dari seorang Kristen : “Yesus Kaulah
segalanya bagiku”. Apakah ungkapan itu sebagai bahasa orang beragama, bahasa
orang berTuhan atau bahasa orang beriman. Sebab banyak orang beragama tetapi
tidak berTuhan apalagi beriman. Bagaimanakah iman yang membawa seseorang pada
keselamatan?
·
Iman
yang disertai perbuatan (Yak. 2:17). Apakah Abraham akan dipanggil “Bapa Orang
Beriman” jika ia tidak membawa Ishak ke gunung Muria untuk dipersembahkan
kepada Tuhan?(Kej.22:2-3). “Iman berharga karena perbuatan, perbuatan
bernilai karena iman”
·
Iman
yang dipenuhi dengan ucapan syukur (Luk. 17:15-16 dan 19). Dari 10 yang
berpenyakit kusta hanya 1 yang kembali menemui Yesus sambil memualikan Allah
dan mengucap syukur. Siapakah yang 1 itu? Orang Samaria yang di mata orang
Yahudi adalah orang Kafir.
·
Iman
yang tulus dan penuh keyakinan (Mrk. 5:28 dan 33-34). Seorang wanita mengalami
pendarahan 12 tahun berkata: “Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh”.
Penyataan iman yang luar biasa.
·
Iman
yang mengabaikan cacian orang lain (Mrk. 10:48 dan 52). Seorang buta bernama
Bartimeus di bentak dan disuruh diam saat memanggil Yesus. Biarlah kita terhina
dihadapan manusia tetapi bernilai dimataNya.
·
Iman
yang berani membayar harga (Luk.7:38 dan 50). Seorang wanita meminyaki kaki
Yesus dengan minyak wangi. Dalam Yoh. 12:3 dikatakan minyak Narwastu murni yang
mahal harganya sehingga muridnya khususnya
Yudas Iskariot menganggapnya sebagai pemborosan dan lebih baik dijual
dan dan diberikan kepada orang miskin (munafik).
·
Iman yang tetap teguh meski gunung tidak
berpindah. Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Dan. 3:17-18). Duri dalam daging/penyakit Rasul Paulus yang
tidak diangkat Tuhan (2 Kor. 12:8-10). Elisa sakit dan mati padahal dia
memiliki karunia penyembuhan (2 Raj. 5:10), bahkan mayat yang dicampakkan ke
kubur Elisa hidup kembali setelah mengenai tulang-tulangnya (2 Raj. 13:21).
Tetapi ia tetap percaya walau sakitnya tidak sembuh.
C.
KESIMPULAN
Milikilah iman yang membawa kita
kepada keselamatan. Dengan iman segala perkara hidup kita (kesehatan, perekonomian,
masa depan, dll) akan Tuhan pulihkan. Tetapi jangan sekali-kali kita beri label
iman untuk kepuasan kita. Dan ingat puncak dari iman kita adalah tetap percaya
walau gunung tidak berpindah. TYM. Amin.
Donasi Untuk Pengembangan Pelayanan.
No. Rekening BNI : 0330445252 (Cabang Medan)
No. Rekening BNI : 0330445252 (Cabang Medan)
Nama : Bpk NELSON