Saturday, July 6, 2019

Yang Tak Terpandang Dimata Dunia DipilhNya


Thema                        : Yang Tak Terpandang Dimata Dunia DipilhNya
Nats                : 1 Sam. 16 : 7
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.        PENDAHULUAN
Secara umum manusia menilai seseorang dari tampilan luarnya, padahal tidak ada suatu jaminan bahwa tampilan tersebut mewakili diri orang tersebut yang sebenarnya. Sebuah handphone bekas pun jika cassingnya diganti maka akan kelihatan baru dan menarik, sementara bisa jadi mesinnya sudah tidak layak pakai lagi. Itulah manusia, sebab memang ia terbatas. Jika manusia melihat apa yang di depan mata maka sebaliknya Allah melihat apa yang ada di dalam hati. Pentingkah kita bernilai dihadapan manusia? Penting, tetapi jauh lebih penting bernilai di hadapan Allah. Berharga di dunia bernilai dimataNya adalah sesuatu yang sangat kita harapkan. Tetapi jika oleh karena pilihan kita untuk taat kepada Allah akhirnya membuat dunia tidak menghargai bahkan membenci kita, maka itulah bahagia kita. Kita tidak dapat menyenangkan semua orang tetapi menyenangkan hati Tuhan adalah tugas kita.
B.        ISI
1.      Prinsip Penilaian Manusia
a.       Menilai dengan pikiran (ay. 6)
·      Samuel yang adalah utusan Tuhan (Hamba Tuhan) pun masih berpatokan pada pikiran untuk memberi penilaian.
·      Saudara-saudara Yusuf menyepelekan Yusuf dan meledeknya sebagai si “tukang mimpi” (Kej. 37:19). Menurut mereka Yusuf tidak layak menjadi seorang raja/penguasa (ay. 8), karena Yusuf dianggap tidak memiliki suatu kelebihan.
b.      Menilai dengan mata/melihat fisik (ay. 7)
·      Samuel melihat Eliab yang memiliki paras dan perawakan yang tinggi.
·      Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel untuk dipilih (ay. 10). Artinya, bahwa Isai sendiri menilai secara pisik dan yakin salah satu dari antaranya akan dipilih Tuhan melalui Samuel.
c.       Memandang muka (Yak. 2:1-3)
·      Melihat pakaiannya dan perhiasannya.
·      Membedakan tempat duduk antara yang satu dengan yang lain.
2.      Prinsip Penilaian Allah
a.       Menilai hati (ay. 7)
·      Dari anak pertama sampai ketujuh Tuhan tidak pilih (ay. 10), tetapi Tuhan memilih anak kedelapan, itulah Daud (ay. 12).
·      Tuhan Yesus melihat hati Zakheus yang sesungguhnya rindu dengan keselamatan (Luk. 19:5, 9).
b.      Tidak memandang muka (Gal. 2:6)
·      Tidak melihat kedudukan
·      Mengasihi orang miskin (ay. 10)
3.      Sikap kita saat dunia tak memandang kita.
a.       Tetap berbahagia (Mat. 5:3, Fil. 1:18b,c).  Orang yang berbahagia bukanlah mereka yang terpandang di dunia ini (Why. 1:3).
b.      Tetap berharap pada Allah (Maz. 27:10). Daud berkata: Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. Walaupun ayahnya sendiri tak memperhitungkannya tetapi Tuhan memilihnya melalui Samuel.
c.       Meneladani Tuhan Yesus (Yoh. 15:18). Yesus yang adalah Tuhan pun tidak dihargai oleh dunia ini, maka sebagai seorang murid kita pun harus siap jika dunia tidak menghargai bahkan membenci kita.
d.      Tidak perlu takut (Fil. 1:13). Seorang Paulus yang seharusnya mendapat penghargaan oleh karena pelayanannya tetapi sebaliknya dunia membenci bahkan memenjarakannya.
C.        KESIMPULAN
Diabaikan dunia namun dipilih oleh Allah, Daud telah meninggalkan satu pelajaran penting bagi kita. Disaat ayahnya sendiri tak memperhitungkannya Tuhan hadir dan memilihnya menjadi seorang Raja dan melalui dia lahirlah Raja di atas segala raja. “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud anak Abraham”. Jangan habiskan waktu dan energi kita untuk memikirkan dunia yang tidak menghargai kita, sebab kita berharga di mata Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment