Thema :
Disiplin
Nats :
Ef. 5:15-16
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Sebuah pepatah mengatakan “Time is money” yang artinya “Waktu
adalah uang”. Memang tidak semua hal di ukur dengan uang, tetapi pepatah
ini ingin menyampaikan suatu pesan bahwa waktu itu sangat berharga sehingga
harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Siapakah yang dapat memanfaatkan dan
mengatur waktu dengan baik? Tentulah mereka yang memiliki disiplin yang baik
juga. Orang Jepang sangat terkenal dengan pengaturan waktu yang sangat efektif.
Padahal secara umum mereka bukanlah orang-orang yang mengenal Yesus sebagai
Tuhan. Jika mereka yang tidak “berTuhan” saja mampu mengatur waktu dengan baik,
maka sebagai orang percaya seharusnya kita melebihi mereka. Sebab Alkitab
sendiri mengajarkan bagaimana seorang percaya harus menggiunakan waktu dengan
sebaik mungkin.
B.
ISI
1. Arti Disiplin
Disiplin merupakan
perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung
jawabnya.
2. Dalam hal apa sajakah kita harus disiplin?
Rasul Paulus menyampaikan pesan kepada jemaat di Efesus :” Karena itu,
perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup” (ayat 16). Ayat ini
menunjukkan bahwa seluruh aspek hidup haruslah teratur (disiplin). Namun secara
spesifik dikatakan bahwa kita harus berdisiplin dalam hal waktu (ayat 16).
Mengapa masalah waktu sangat ditekankan? Sebab sesungguhnya disiplin waktu
mencakup seluruh aspek hidup manusia. Bahwa ketika seseorang mampu mengatur dan
menggunakan waktu dengan baik maka sesungguhnya ia sudah disiplin dalam
hidupnya. Dari bangun tidur sampai kembali tidur lagi ia tahu apa yang harus ia
kerjakan.
3. Ciri-ciri Orang Disipiln
Disiplin bukanlah sekedar ungkapan tetapi suatu karakter
hidup dan akan terlihat dari ciri-ciri yang
dimiliki oleh seorang yang disebut disiplin. Bagaimanakah ciri-ciri
seseorang yang yang disiplin menurut Alkitab?
·
Teliti
“Perhatikanlah dengan saksama” (ayat 15). Seorang yang
disiplin serius dalam melakukan segala sesuatu (tidak asal). Segala sesuatu ia
perhatikan dengan saksama, sehingga ia tahu merancang dan merencanakan segala
sesuatu yang akan dikerjakan.
·
Tidak bebal (ayat 15)
Bebal berarti tidak cepat menanggapi sesuatu atau tidak
peduli dengan segala sesuatu. Seorang yang disiplin tidak memiliki sifat
seperti ini tetapi sebaliknya ia cepat tanggap dengan segala sesuatu yang
terjadi disekitarnya sehingga ia dapat memberi respon yang positif.
·
Arif (ayat 15)
Arif berarti bijaksana; cerdik dan pandai; berilmu.
Bijak bukan sekedar pandai, sebab banyak orang pandai tetapi tidak bijak. Bijak
lebih kepada memiliki hikmat yang bersumber dari Tuhan (Amsal 1:7).
·
On time / tepat waktu (ayat 16).
“Pergunakanlah waktu yang ada”. Seorang yang disiplin
tidak akan pernah menunda-nunda waktu dalam mengerjakan segala sesuatu. Dalam
hal ini kita masih sering gagal. Misalnya: menurut pembicaraan panitia maka
perayaan Natal akan di mulai pukul 16.00 kenyataannya pikul 18.00 baru dimulai.
Padahal panitia memberi tema kepada pembicara “Tepat Waktu”.
·
Belajar mengerti kehendak Tuhan (ayat 17).
Orang yang berdisiplin dalam konteks orang percaya tidak
bertindak sembarangan. Ia akan memohon tuntunan Tuhan (mendengar suara Tuhan)
melalui doa dan mendengar firmanNya.
C.
KESIMPULAN
Mari menjadi orang yang berdisiplin. Orang yang tak
mengenal Tuhan pun mampu berdisiplin dan memiliki kehidupan yang baik (berkat
jasmani), maka seharusnya kita sebagai orang yang percaya memiliki disipin yang
lebih baik lagi. Percayalah, saat kita memiliki disiplin yang tinggi kita akan
melihat karya Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita baik secara jasmani
terlebih secara rohani. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
No comments:
Post a Comment