Wednesday, October 2, 2019

Tunaikan Tugas Panggilan


Thema             : Tunaikan Tugas Panggilan
Nats                 : Yosua 1: 1-15
Oleh                 : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.

A.  PENDAHULUAN
Menunaikan sebuah tugas adalah suatu kewajiban. Ketika kita melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh pimpinan maka itu menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang bertanggung jawab. Orang-orang Jepang terkenal sebagai pekerja keras dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya. Jika mereka yang tak mengenal Tuhan saja memiliki kualitas kerja yang tinggi maka sebagai orang percaya maka kita seharusnya lebih dari itu baik dalam menunaikan tugas sehari-hari terlebih dalam menunaikan tugas dan panggilan kita sebagai orang percaya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menunaikan panggilan tersebut ada tantangan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tetapi sejatinya bahwa tantangan yang ada tersebut akan membuat kita menjadi pribadi-pribadi yang tangguh. Mari tunaikan panggilan kita dengan segala tantangan yang ada.

B.   ISI
1.      Arti Menunaikan Tugas Panggilan.
·      Tunai berarti menyelesaikan pembayaran (melunasi).
·      Menunaikan tugas panggilan berarti mengerjakan tugas (pelayanan) yang dipercayakan oleh Tuhan dalam segala situasi (2 Tim. 4:2).
2.      Tantangan Dalam Menunaikan Tugas Panggilan
Tiada lautan yang tak bergelombang sebab jika tak bergelombang maka pasti bukanlah lautan. Tiada tugas yang tak memiliki tantangan sebab jika tak ada tantangan maka itu bukanlah suatu tugas terlebih tugas dalam melayani Tuhan.
·      Tantangan Internal (dari dalam diri kita).
Ø  Kurang menguasai diri (tidak sabar).
Sesudah Musa hamba Tuhan itu mati (ay. 1). Oleh karena tidak menguasai diri (emosi), Musa di hukum Tuhan dan tidak masuk tanah perjanjian (Bil. 20:11-12).
Ø  Mental yang lemah
Tuhan meneguhkan Yosua sebanyak tiga kali: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu (ay. 6, 7 dan 9). Mengapa sampai 3 kali, sebab Tuhan tahu tidak mudah bagi Yosua untuk memimpin bangsa Israel yang keras.
Ø  Godaan untuk mengikuti cara dunia (menyimpang ke kana/ke kiri, ay. 7).
Orang percaya/pelayan/hamba Tuhan juga adalah manusia biasa yang memiliki kebutuhan yang sama dengan semua orang pada umumnya. Bedanya, bahwa bagi mereka yang di luar Tuhan tidak masalah menyimpang dari kebenaran dalam pemenuhan kebutuhan itu. Dalam hal ini orang percayapun terkadang tergoda untuk melakukannya.
·      Tantangan Eksternal (dari luar diri kita)
Ø  Alam yang kadang kurang mendukung.
Para imam pengangkat Tabut Perjanjian harus menyeberang sungai Yordan yang meluap (3:15).
Ø  Bangsa/orang yang tidak mengenal Tuhan (3:10). Yosua dan bangsa Israel harus berperang melawan bangsa-bangsa yang menghalangi perjalanan mereka.
Ø  Bangsa sendiri/umat Tuhan. Dengan tegas Yosua berkata: pilihlah kepada siapa kamu beribadah, kepada allah nenek moyangmu diseberang sungai Efrat ... tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan (24:15).
Ø  Sesama hamba Tuhan. Sering sekali tantangan dalam pelayanan juga datang dari rekan sepelayanan. Misalnya antara Daud dan Saul (Saul Iri kepada Daud), Euodia dan Sintikhe (tidak sehati/sejalan, Fil. 4:2), Paulus dan Petrus (perbedaan pandangan tentang adat Yahudi, Gal. 2:11)
3.      Sikap Dalam Menunaikan Tugas Panggilan.
Apapun tantangan dan masalahnya tugas panggilan harus tetap ditunaikan. Kita harus memiliki sikap dalam menunaikan tugas panggilan tersebut yaitu:
·      Selalu siap sedia (ay. 2). Siap atau tidak, Yosua harus siap menggantikan kepemimpinan Musa. Sebab tidak mungkin pekerjaan Tuhan berhenti di tangan kita.
·      Terus maju/pantang mundur (ay. 3). Jangankan untuk mundur, berhenti pun kita tidak boleh dalam melayani Tuhan.
·      Tidak menyimpang dari jalur (ay. 7) Bagaimana agar tidak menyimpang? Jadikan Firman (Taurat) Tuhan sebagai tolok ukur (ay. 8).
·      Menghindari perbantahan (Am. 20:3) dan mengabaikan cemooh (Ams. 12:16). Menghindari perbantahan bukan karena kita salah, mengabaikan cemooh bukan karena kita tidak punya hati. Tetapi semua untuk kebaikan. Sebuah pohon yang buahnya manis akan dilepari dan dijolok, segelas kopi membutuhkan sebuah sendok untuk mengaduk-aduk (mengacau) kopi dan gula agar menjadi manis dan nikmat.

C.   KESIMPULAN
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (2 Tim. 4:5). Tidak ada tantangan yang terlalu berat untuk dilalui. Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi kita untuk menunaikan tugas panggilan kita. Tantangan yang kecil untuk orang kecil dan tantangan yang besar untuk orang besar. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment