Friday, June 26, 2020

Sasaran Pemberitaan Injil


Thema            : Sasaran Pemberitaan Injil.
Nats                : Mat. 9:12-13
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.


A.       PENDAHULUAN
Sebuah aliran teologi yaitu Teologi Pliralisme berpendapat bahwa kebenaran tidak hanya ada pada salah satu agama, artinya bahwa menurut teologi ini bahwa ada kebenaran di luar agama Kristen. Oleh karena pendapat ini maka ada sebagian orang Kristen berpendapat bahwa tidak perlu lagi melakukan penginjilan, sebab semua orang sudah memiliki agama. Hal ini menyebabkan banyak hamba Tuhan hanya fokus pada pengembangan gereja sebagai organisasi bukan sebagai lembaga misi. Mereka hanya sibuk mengurus gereja dari sisi administrasi tetapi mengabaikan pekerjaan menjangkau jiwa-jiwa yang hidup tanpa tujuan yang pasti. Tentu ini bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh Alkitab sebagai pegangan hidup orang percaya.

B.       ISI
1.      Pesan Tuhan tentang pemberitaan Injil.
a.       Menjadikan semua bangsa menjadi murid Kristus (Mat. 28:19).
b.      Orang percaya menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8).
c.       Tuhan ingin semua orang diselamatkan (1 Tim. 2:3-4).
Jadi jelas bahwa pesan Kristus tentang pemberitaan Injil ada sebagai tugas setiap orang percaya, sebab seorang yang memiliki agama tidak menjadi jaminan bahwa ia beroleh keselamatan.
2.      Sasaran pemberitaan Injil (Kis. 1:8)
a.       Yerusalem dan seluruh Yudea. Tentu kita sebagai orang percaya tidak pergi ke sana, tetapi yang dimaksudkan untuk konteks hari ini Yerusalem dan Yudea adalah keluarga dan tetangga sekitar kita.
Percakapan Yesus dengan Nikodemus adalah suatu penginjilan kepada tetangga (Yoh. 3:1-2).
Nikodemus seorang ahli agama tetapi ternyata dia tidak mengerti tentang keselamatannya (ay.4). Jadi, sebagai orang percaya mari kita bercerita Injil kepada keluarga dan tetangga kita apapun profesi mereka.
b.      Samaria. Tentu juga kita tidak akan jauh-jauh pergi ke sana. Samaria berarti kita bergerak lebih jauh lagi meninggalkan keluarga dan tetangga untuk memberitakan injil. Kita menjangkau masyarakat yang lebih luas (mis: dilingkungan pekerjaan kita).
Percakapan dengan perempuan Samaria adalah sebuah penginjilan Fenomenal yang dilakukan Yesus. Sebab ratusan tahun orang Yahudi dan Samaria terpisah, berseteru (Yoh. 4:9). Tetapi lewat penginjilan tembok pemisah yaitu kebencian yang berkarat selesai oleh karena Injil Kristus. Lewat penginjilan kaum wanita yang dianggap tidak terlalu penting menjadi berharga, perempuan Samaria dipercaya Tuhan menjadi saksi di kotanya sehingga banyak orang percaya (Yoh. 4:39).
c.       Ujung Bumi. Tentu bumi tidak berujung, sebab berbagai teori mengatakan bahwa bumi ini bulat. Tetapi Paulus telah membuktikannya. Ia pergi ke kota Filipi melayani kepala penjara (Kis. 16:23), pergi ke Atena/Yunani sebagai pemberita Injil Kristus yang disebut Dewa Asing oleh orang-orang Yunani (Kis. 17:18). Paulus menjelajahi banyak tempat dan menulis banyak surat kepada tiap-tiap jemaat yang ia injili. Di abad-abad selanjutnya Bunda Teresia peri ke India, Nomensen pergi ke Indonesia (Tapanuli).
Mari kita memberitakan Injil kepada keluarga, tetangga,  masyarakat, bangsa dan negara kita setidaknya melalui doa-doa kita dan segala sesuatu yang kita miliki.

C.        PENUTUP
Mari beritakan Injil, jangan katakan mulutku tak mampu berbicara. Sebab, Tuhan yang memampukan kita. Jika kita berat mulut, berbicaralah lewat perbuatan kita. Tidak semua orang suka dengan pemberitaan kita tapi semua orang akan suka dengan perbuatan baik kita. Jangan juga katakan, ah nanti aku ditolak dan pemberitaanku tak membuat mereka percaya. Percaya atau tidak bukanlah pekerjaan kita sebab yang membuat mereka percaya adalah Roh Kudus. Tetapi memberitakannya adalah tugas kita sebagai orang percaya. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment