Thema : Sasaran Pemberitaan Injil.
Nats : Mat. 9:12-13
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Sebuah aliran teologi yaitu
Teologi Pliralisme berpendapat bahwa kebenaran tidak hanya ada pada salah satu
agama, artinya bahwa menurut teologi ini bahwa ada kebenaran di luar agama
Kristen. Oleh karena pendapat ini maka ada sebagian orang Kristen berpendapat
bahwa tidak perlu lagi melakukan penginjilan, sebab semua orang sudah memiliki
agama. Hal ini menyebabkan banyak hamba Tuhan hanya fokus pada pengembangan
gereja sebagai organisasi bukan sebagai lembaga misi. Mereka hanya sibuk
mengurus gereja dari sisi administrasi tetapi mengabaikan pekerjaan menjangkau
jiwa-jiwa yang hidup tanpa tujuan yang pasti. Tentu ini bertentangan dengan apa
yang disampaikan oleh Alkitab sebagai pegangan hidup orang percaya.
B.
ISI
1.
Pesan Tuhan tentang pemberitaan Injil.
a.
Menjadikan semua bangsa menjadi murid Kristus (Mat. 28:19).
b.
Orang percaya menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi (Kis.
1:8).
c.
Tuhan ingin semua orang diselamatkan (1 Tim. 2:3-4).
Jadi jelas bahwa pesan Kristus
tentang pemberitaan Injil ada sebagai tugas setiap orang percaya, sebab seorang
yang memiliki agama tidak menjadi jaminan bahwa ia beroleh keselamatan.
2.
Sasaran pemberitaan Injil (Kis. 1:8)
a.
Yerusalem dan seluruh Yudea. Tentu kita sebagai orang percaya
tidak pergi ke sana, tetapi yang dimaksudkan untuk konteks hari ini Yerusalem
dan Yudea adalah keluarga dan tetangga sekitar kita.
Percakapan
Yesus dengan Nikodemus adalah suatu penginjilan kepada tetangga (Yoh. 3:1-2).
Nikodemus seorang ahli agama
tetapi ternyata dia tidak mengerti tentang keselamatannya (ay.4). Jadi, sebagai
orang percaya mari kita bercerita Injil kepada keluarga dan tetangga kita
apapun profesi mereka.
b.
Samaria. Tentu juga kita tidak akan jauh-jauh pergi ke sana.
Samaria berarti kita bergerak lebih jauh lagi meninggalkan keluarga dan
tetangga untuk memberitakan injil. Kita menjangkau masyarakat yang lebih luas
(mis: dilingkungan pekerjaan kita).
Percakapan dengan perempuan
Samaria adalah sebuah penginjilan Fenomenal yang dilakukan Yesus. Sebab ratusan
tahun orang Yahudi dan Samaria terpisah, berseteru (Yoh. 4:9). Tetapi lewat
penginjilan tembok pemisah yaitu kebencian yang berkarat selesai oleh karena
Injil Kristus. Lewat penginjilan kaum wanita yang dianggap tidak terlalu
penting menjadi berharga, perempuan Samaria dipercaya Tuhan menjadi saksi di
kotanya sehingga banyak orang percaya (Yoh. 4:39).
c.
Ujung Bumi. Tentu bumi tidak berujung, sebab berbagai teori
mengatakan bahwa bumi ini bulat. Tetapi Paulus telah membuktikannya. Ia pergi
ke kota Filipi melayani kepala penjara (Kis. 16:23), pergi ke Atena/Yunani
sebagai pemberita Injil Kristus yang disebut Dewa Asing oleh orang-orang Yunani
(Kis. 17:18). Paulus menjelajahi banyak tempat dan menulis banyak surat kepada
tiap-tiap jemaat yang ia injili. Di abad-abad selanjutnya Bunda Teresia peri ke
India, Nomensen pergi ke Indonesia (Tapanuli).
Mari kita
memberitakan Injil kepada keluarga, tetangga, masyarakat, bangsa dan negara kita setidaknya
melalui doa-doa kita dan segala sesuatu yang kita miliki.
C.
PENUTUP
Mari beritakan Injil, jangan
katakan mulutku tak mampu berbicara. Sebab, Tuhan yang memampukan kita. Jika
kita berat mulut, berbicaralah lewat perbuatan kita. Tidak semua orang suka
dengan pemberitaan kita tapi semua orang akan suka dengan perbuatan baik kita.
Jangan juga katakan, ah nanti aku ditolak dan pemberitaanku tak membuat mereka
percaya. Percaya atau tidak bukanlah pekerjaan kita sebab yang membuat mereka
percaya adalah Roh Kudus. Tetapi memberitakannya adalah tugas kita sebagai
orang percaya. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
No comments:
Post a Comment