Thema : Keluarga Yang Kuat
Nats : Maz. 112 : 1 – 10
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd.,
M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Berkeluarga
bukanlah sekedar memiliki teman hidup atau memiliki keturunan. Tetapi lebih
dari itu bahwa berkeluarga adalah memenuhi panggilan Tuhan. Ketika berkeluarga
merupakan suatu panggilan maka sebuah keluarga akan melibatkan Tuhan di dalam
menjalani mahligai rumah tangga sehingga menjadi kuat disaat badai hidup
menerpa. Banyak keluarga bubar ditengah jalan sehingga anak-anak menjadi
korban. Mengapa bisa demikian? Karena berkeluarga hanya sekedar memenuhi
keinginan, sehingga saat keinginan tidak tercapai maka seseorang akan mencari
jalan lain termasuk dengan membentuk keluarga baru dengan mengorbankan keluarga
yang lama. Tetapi jika sungguh berkeluarga memenuhi panggilan dan Tuhan hadir
sebagai nakhoda di dalamnya maka tak ada badai yang mampu menenggelamkannya. Sebab
dari awal tujuannya sudah jelas yaitu untuk mengarungi samudera luas hingga sampai
di dermaga kebahagiaan. Untuk menjadi keluarga yang kuat dibutuhkan suatu usaha
di dalam Tuhan.
B.
ISI
1.
Arti Keluarga yang kuat.
·
Keluarga yang membangun pondasi yang benar untuk anak
cucunya (ay. 1 – 2).
Mewariskan harta kekayaan (ay. 5) bagi anak cucu adalah
sesuatu yang baik, tetapi lebih dari itu mewariskan karakter takut akan Tuhan
atau iman (ay. 1) adalah hal yang paling utama.
·
Keluarga yang menanamkan keteguhan hati (mental dan moral)
dalam keluarga (ay. 8).
2.
Cara hidup agar keluarga kuat.
·
Aspek spiritual
Menjadi
keluarga yang kuat harus dimulai dari sisi spiritual (kerohanian) yang baik.
Yosua berkata berkata: Aku dan seisi rumahku hanya akan beribadah kepada Tuhan
(Yos. 24:15). Bagaimana agar spiritual kuat dalam keluarga?
Ø
Hidup takut akan Tuhan (ay. 1)
Ø
Menyukai perintah (Firman) Tuhan (ay. 2, Maz. 1:2)
Ø
Percaya sepenuh hati pada Tuhan (ay. 7, Amsal 3:5)
·
Aspek mental
Ø Memiliki
pendirian yang tetap (ay. 6). Tidak mudah terpengaruh oleh situasi yang ada.
Ø
Memiliki keteguhan hati/tidak penakut (ay. 8). Tidak penakut
bukan berarti nekat menembus bahaya tetapi lebih kepada sikap berani ketika
benar.
·
Aspek moral
Ø Suka
berbuat kebajikan (ay. 3)
Ø Selalu
berlaku adil (ay. 4)
Ø Memiliki
belas kasihan (ay. 5 dan 9)
3.
Hasil bagi keluarga yang kuat.
Ketika sebuah keluarga kuat dalam aspek spiritual, mental
dan moral maka akan ada hasil yang diperoleh yaitu:
·
Menjadi keluarga yang berbahagia (ay. 1)
·
Anak cucunya akan diberkati Tuhan (ay. 2, Maz. 37:25).
·
Hidupnya selalu beruntung (ay. 5, Yos. 1:8-9)
·
Memiliki nama baik yang akan dikenang orang (ay. 6)
C.
KESIMPULAN
Keluarga
yang kuat bukan hanya berbicara tentang apa yang dimiliki sebuah keluarga
tentang dunia ini. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa materi sangat menentukan
langgeng tidaknya perjalanan sebuah keluarga. Tetapi lebih dari itu bahwa
kehadiran Tuhanlah yang paling utama dalam menentukan kuat tidaknya sebuah
keluarga untuk menjalaninya sampai akhir nanti. Bekerja dan berusahalah menghasilkan
rupiah pada saatnya tetapi berdoa dan beribadahlah pada waktunya agar rupiah yang dihasilkan
dapat dinikmati untuk beroleh kebahagiaan. Amin.
No comments:
Post a Comment