Thema : Sikap Anak Dalam Menghormati Orang Tua
Nats : Efesus 6:1-4
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Semua orang pernah menjadi anak dari seorang ayah dan ibu walaupun
tidak semua orang akan menjadi seorang ayah atau ibu. Seorang anak yang patuh
dan taat serta menghargai orangtua adalah harapan dari setiap orangtua. Sehingga
pernah seorang ibu berkata: “Biarlah
engkau menjadi bayi kecilku selamanya”. Apa makna ungkapan ibu tersebut?
Bahwa ketika seorang ibu berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk menghadirkan
seorang anak ke tengah dunia terbayar ketika melihat senyuman, tangisan,
kelucuan dan keceriaan bayinya tersebut. Namun kebahagiaan itu terkadang pudar
bahkan bisa hilang tatkala anak tumbuh menjadi dewasa terlebih saat seorang
anak kurang atau bahkan tidak peduli dengan didikan dan nasihat dari
orangtuanya. Maka kerinduan seorang ayah atau ibu adalah melihat anaknya tetap “bayi”
yang bisa ia peluk, selalu dekat dengannya sebab ada kalanya si anak harus
meninggalkannya saat generasi berganti. Wahai anak-anak dengarlah jeritan hati
ayah dan ibumu yang selalu merindukanmu dalam setiap desahan nafasnya. Igatlah
bahwa ada kalanya nanti engkau takkan bersamanya lagi. Buatlah ia bahagia
selama ia ada didunia ini dengan jalan jadilah kamu anak yang berbakti kepadanya.
B.
ISI
1.
Arti menghormati
orang tua (ay. 2)
a.
Menurut KBBI
menghormati berarti: menaruh hormat (sopan), menghargai, menjunjung tinggi,
mengakui dan menaati.
b.
Secara
teologis: Hormat (Kavood) yang
berarti “menjadi bernilai”. Bahwa saat kita menghormati seseorang maka kita
memberi nilai tinggi (menghargai) orang tersebut (Ul. 32:3)
Jadi menghormati orang tua
berarti menaruh hormat kepada orang tua sebagai pribadi yang bernilai tinggi
dalam kehidupan seorang anak.
2.
Sikap seorang
anak yang menghormati orang tua
a.
Menaati orang
tua di dalam Tuhan (ay. 1). Selama apa yang dikatakan orang tua masih sesuai
firman Tuhan maka itu haruslah ditaati.
b.
Mendengar didikan
dan nasehat orang tua di dalam Tuhan (ay. 4b, Ams. 13:1). Bahwa secara umum
orang tua akan mendidik dan menasihati anaknya ke jalan yang benar. Orang tua yang
tak berTuhanpun mendidik anaknya ke arah yang baik apalagi orang tua yang
mengenal Tuhan.
c.
Memiliki rasa
segan kepada orangtua (Im. 19:3). Bahwa seseorang yang takut (segan) kepada
Tuhan akan terlihat saat ia juga segan kepada orantuanya.
d.
Berusaha
membuat orang tua bangga (Ams. 10:1).
3.
Hasil bagi
seorang anak yang menghormati orang tua
a.
Berbahagia
atau baik keadaannya (ay. 3, Ul. 5:16). Saat seorang anak menghormati orangtuanya
maka orangtua akan bahagia dan kebahagiaan itu akan dirasakan oleh semua keluarga.
Timotius menjadi pibadi yang berbahagia saat ia menaati ibunya Eunike dan
neneknya Lois (2 Tim. 1:5). Sementara Simson menderita saat tidak mau mendengar
nasihat orangtuanya (Hak. 14:3).
b.
Panjang umur
atau lanjut umur (ay. 3, Ul.5:16). Tentu seorang anak yang menghormati orang
tua pikirannya akan lebih tenang. Dengan pikiran yang tenang ditambah doa orang
tua maka tak berlebihan jika dikatakan umur si anak akan panjang walaupun
bicara umur semua kembali kepada Tuhan.
4.
Sikap orang
tua terhadap anak.
Sebagai orangtua di dalam Tuhan
maka harus memberikan rasa nyaman kepada seorang anak dengan cara:
a.
Menjaga
perasaan anak-anak (ay. 4). Marahi dan cintai.
b.
Menghukum
dengan kasih (Ams. 23:4). Dipukul kemudian dirangkul.
C.
PENUTUP
Menghormati orang tua adalah kewajiban setiap anak sejak ia terlahir
sampai ia kembali ke alam keabadian. Saat menghormati orangtua sesungguhnya
kita sedang merancang suatu kebahagiaan dimasa yang akan datang. Setidaknya
dengan memperlakukan orangtua kita dengan baik kita sedang mempersiapkan
seorang anak yang akan memperlakukan kita dengan baik kelak. Sebab apa yang
kita tanam maka itu yang kemudian akan kita tuai. Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment