Thema :
Manajemen Konflik
Nats :
Yak. 4 : 1 – 10
Oleh : Pdt. Nelson
Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Ketika kita
hidup berdampingan satu dengan yang lain baik ditengah keluarga, pekerjaan,
masyarakat bahkan sampai dilingkungan gereja ada kalanya kita diperhadapkan
dengan yang namanya konflik atau perselisihan. Ada berbagai macam cara
seseorang mengatasi konflik yang terjadi. Ada yang dengan lantang berkata : “Sampai
mati pun aku takkan lagi memijak rumahnya !”. Lebih jauh lagi ada yang berkata
: “Adi banci sada matawari pe ateku lang ras ia”. Jika ini terjadi di kalangan
orang yang tak mengenal Tuhan mungkin masih bisa dimaklumi. Tetapi jika hal
seperti ini masuk dalam kehidupan orang percaya maka perlu dipertanyakan,
sungguhkan ia orang percaya? Konflik akan selalu ada sebab manusia sudah jatuh
ke dalam dosa. Maka yang perlu dipahami adalah bagaimana kita mengelola konflik
yang ada sehingga mendatangkan kebaikan bagi semua. Ingat prinsip pegadaian: “Mengelola
masalah tanpa masalah”. Mari belajar mengelola atau memanajemen konflik yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep firman Tuhan.
B.
ISI
1.
Arti konflik
dan manjemen konflik
·
Konflik adalah
perselisihan atau pertentangan yang terjadi di antara satu individu dengan
individu lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya (ay. 1)
·
Manajemen
Konflik adalah suatu cara untuk mengelola masalah yang terjadi sehingga diperoleh
suatu penyelesaian yang baik.
2.
Penyebab terjadinya
suatu konflik
·
Hawa nafsu
atau keinginan daging (ay. 1b). Tidak salah ketika kita memiliki keinginan jika
itu sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi saat keinginan itu untuk kepuasan semata
maka akan rentan dengan konflik. Saat keinginan itu tidak tercapai maka timbullah
kebencian. Bahwa seseorang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh (1
Yoh. 3:15). Ketika melihat orang lain berhasil timbullah iri hati dan bisa
berujung pertengkaran atau perkelahian (ay. 2).
·
Pengaruh kuasa
iblis (ay. 7). Iblis tidak suka melihat manusia berdamai satu dengan yang lain.
Iblis memang sudah kalah tetapi ia masih terus berada disekitar kita mencari orang yang dapat ditelannya
(dipengaruhinya) untuk melakukan yang jahat di mata Tuhan (1 Pet. 2:8). Iblis
tahu dimana kelemahan kita yang dapat ia manfaatkan. Dia akan memakai lidah
kita untuk memfinah (ay. 11), untuk marah (1:20), mengutuk (3:9), dll.
3.
Cara menyelesaikan
suatu konflik.
·
Berdoa (ay.
2). Saat timbul suatu konflik maka langkah pertama dalam menyelesaikannya
adalah dengan berdoa. Saat kita berdoa maka setengah bahkan lebih dari masalah
itu sudah terselesaikan. Mengapa? Karena ada ketenangan di dalam doa (1 Pet.
4:7b). Orang yang tenang akan berpikir dengan jernih sehingga masalah akan
terselesaikan dengan baik. Tapi perlu diingat, janganlah kita sampai salah
dalam berdoa (ay. 3). Karena salah berdoa takkan menghasilkan apapun bahkan
bisa mempersulit keadaan.
·
Merendahkan hati/diri
(ay. 6 dan 10). Jika ada dua orang (kelompok) yang sedang berada dalam sebuah
konflik maka dibutuhkan kerendahan hati salah satunya bahkan jika memungkinkan
keduanya. Jika masing-masing mempertahankan egonya maka konflik tidak akan pernah
selesai. Meminta maaf takkan pernah menurukan harga diri kita dan memaafkan
kesalahan orang lain takkan membuat kita hina.
·
Tunduk dan
mendekat pada Allah (ay. 7-8a). Saat kita tuduk kepada Allah maka iblis takkan
mengambil bagian dalam konflik yang sedang terjadi.
·
Memohon pengampunan
pada Allah (8b). Jika hati kita dipenuhi kebencian dan amarah maka sampai kapanpun
masalah takkan selesai. Jangan pernah berniat menyelesaikan masalah dengan orang
lain jika belum menyucikan hati (memohon ampun) atas kesalahan yang diperbuat
dalam konflik yang terjadi.
C.
KESIMPULAN
Konflik akan
selalu ada dimanapun kita berada sebab konflik memang bagian dari hidup.
Konflik akan berakhir setelah kita kembali pada kekekalan. Selagi bisa kita
berusaha untuk hidup damai dengan setiap orang tetapi janganlah menghindar atau
lari dari konflik yang sedang terjadi. Kelolalah konflik itu dengan melibatkan
Tuhan. Bahwa dalam konflik yang sedang terjadi Tuhan sesungguhnya sedang
bekerja dan memurnikan iman kita dan semuanya akan mendatangkan kebaikan.
Selamat mengelola konflik atau masalah yang terjadi. Bersama Tuhan kita semua
akan bersama-sama jadi pemenang. AMIN.
No comments:
Post a Comment