Thursday, October 7, 2021

Manajemen Konflik

Thema                 : Manajemen Konflik

Nats                     : Yak. 4 : 1 – 10
Oleh                     : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

A.      PENDAHULUAN

Ketika kita hidup berdampingan satu dengan yang lain baik ditengah keluarga, pekerjaan, masyarakat bahkan sampai dilingkungan gereja ada kalanya kita diperhadapkan dengan yang namanya konflik atau perselisihan. Ada berbagai macam cara seseorang mengatasi konflik yang terjadi. Ada yang dengan lantang berkata : “Sampai mati pun aku takkan lagi memijak rumahnya !”. Lebih jauh lagi ada yang berkata : “Adi banci sada matawari pe ateku lang ras ia”. Jika ini terjadi di kalangan orang yang tak mengenal Tuhan mungkin masih bisa dimaklumi. Tetapi jika hal seperti ini masuk dalam kehidupan orang percaya maka perlu dipertanyakan, sungguhkan ia orang percaya? Konflik akan selalu ada sebab manusia sudah jatuh ke dalam dosa. Maka yang perlu dipahami adalah bagaimana kita mengelola konflik yang ada sehingga mendatangkan kebaikan bagi semua. Ingat prinsip pegadaian: “Mengelola masalah tanpa masalah”. Mari belajar mengelola atau memanajemen konflik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep firman Tuhan.

 

B.      ISI

1.       Arti konflik dan manjemen konflik

·         Konflik adalah perselisihan atau pertentangan yang terjadi di antara satu individu dengan individu lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya (ay. 1)

·         Manajemen Konflik adalah suatu cara untuk mengelola masalah yang terjadi sehingga diperoleh suatu penyelesaian yang baik.

2.       Penyebab terjadinya suatu konflik

·         Hawa nafsu atau keinginan daging (ay. 1b). Tidak salah ketika kita memiliki keinginan jika itu sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi saat keinginan itu untuk kepuasan semata maka akan rentan dengan konflik. Saat keinginan itu tidak tercapai maka timbullah kebencian. Bahwa seseorang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh (1 Yoh. 3:15). Ketika melihat orang lain berhasil timbullah iri hati dan bisa berujung pertengkaran atau perkelahian (ay. 2).

·         Pengaruh kuasa iblis (ay. 7). Iblis tidak suka melihat manusia berdamai satu dengan yang lain. Iblis memang sudah kalah tetapi ia masih terus berada disekitar kita  mencari orang yang dapat ditelannya (dipengaruhinya) untuk melakukan yang jahat di mata Tuhan (1 Pet. 2:8). Iblis tahu dimana kelemahan kita yang dapat ia manfaatkan. Dia akan memakai lidah kita untuk memfinah (ay. 11), untuk marah (1:20), mengutuk (3:9), dll.

3.       Cara menyelesaikan suatu konflik.

·         Berdoa (ay. 2). Saat timbul suatu konflik maka langkah pertama dalam menyelesaikannya adalah dengan berdoa. Saat kita berdoa maka setengah bahkan lebih dari masalah itu sudah terselesaikan. Mengapa? Karena ada ketenangan di dalam doa (1 Pet. 4:7b). Orang yang tenang akan berpikir dengan jernih sehingga masalah akan terselesaikan dengan baik. Tapi perlu diingat, janganlah kita sampai salah dalam berdoa (ay. 3). Karena salah berdoa takkan menghasilkan apapun bahkan bisa mempersulit keadaan.

·         Merendahkan hati/diri (ay. 6 dan 10). Jika ada dua orang (kelompok) yang sedang berada dalam sebuah konflik maka dibutuhkan kerendahan hati salah satunya bahkan jika memungkinkan keduanya. Jika masing-masing mempertahankan egonya maka konflik tidak akan pernah selesai. Meminta maaf takkan pernah menurukan harga diri kita dan memaafkan kesalahan orang lain takkan membuat kita hina.

·         Tunduk dan mendekat pada Allah (ay. 7-8a). Saat kita tuduk kepada Allah maka iblis takkan mengambil bagian dalam konflik yang sedang terjadi.

·         Memohon pengampunan pada Allah (8b). Jika hati kita dipenuhi kebencian dan amarah maka sampai kapanpun masalah takkan selesai. Jangan pernah berniat menyelesaikan masalah dengan orang lain jika belum menyucikan hati (memohon ampun) atas kesalahan yang diperbuat dalam konflik yang terjadi.

 

C.       KESIMPULAN

Konflik akan selalu ada dimanapun kita berada sebab konflik memang bagian dari hidup. Konflik akan berakhir setelah kita kembali pada kekekalan. Selagi bisa kita berusaha untuk hidup damai dengan setiap orang tetapi janganlah menghindar atau lari dari konflik yang sedang terjadi. Kelolalah konflik itu dengan melibatkan Tuhan. Bahwa dalam konflik yang sedang terjadi Tuhan sesungguhnya sedang bekerja dan memurnikan iman kita dan semuanya akan mendatangkan kebaikan. Selamat mengelola konflik atau masalah yang terjadi. Bersama Tuhan kita semua akan bersama-sama jadi pemenang. AMIN.


No comments:

Post a Comment