Thema :
Kepribadian Penginjil Tentang Keselamatan
Nats :
Roma 5:1-11
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Mungkinkah
seseorang yang belum menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya mengajarkan tentang
berbuat baik? Sangat mungkin, bahkan yang tidak pernah ke gereja pun bisa
mengajarkan tentang moral yang baik kepada orang lain. Mungkinkah seseorang
yang belum menerima Yesus sebagai Juru Selamat mengajak orang lain untuk
menerima Yesus ? Yesus berkata: “Dapatkah orang buta menuntun orang buta?
Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?” (Luk. 6:39). Kita semua
diharapkan sebagai pemberita kabar baik (Injil) bahwa Yesus Kristus adalah Juru
Selamat satu-satunya yang dengan pasti menyelamatkan manusia yang percaya
kepadaNya. Namun sebelum kita memberitakannya maka kita sendiri haruslah sudah
menerima Yesus sebagai Juru Selamat dan mengerti tentang konsep keselamatan itu
sendiri. Mari kita pelajari tentang bagaimana keselamatan di dalam Yesus sebelum memberitakannya
kepada orang lain.
B.
ISI
1.
Kepribadian penginjil
tetang konsep keselamatan sebelum memberitakan kepada orang lain.
a.
Memiliki pengetahuan
yang benar bahwa keselamatan itu pasti (ay. 9-10).
Seorang
penginjil jangan pernah memberitakan bahwa keselamatan itu “mudah-mudahan(insyaallah)
tetapi pasti. Dalam ilmu Probability (peluang) ada 3 jenis peristiwa.
Kemustahilan (peluangnya 0%), kemungkinan (peluangnya diantara 0%-100%) dan
kepastian (peluangnya 100%). Bagi orang orang percaya keselamatan itu 100%.
b.
Memiliki pengetahuan
yang benar bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan (ay. 8).
Semua ajaran
agama (kecuali Kristen) mengajarkan bahwa keselamatan itu diupayakan oleh
manusia. Tetapi Kristen mengajarkan bahwa keselamatan itu datang dari pihak
Allah. Karena kasihNya maka Ia datang mencari manusia. Saat Adam dan Hawa jatuh
ke dalam dosa maka Allah sendiri datang mencari mereka (Kej.3:9).
c.
Memiliki pengetahuan
yang benar bahwa manusia selamat hanya karena iman (ay.1).
Semua ajaran
agama (kecuali Kristen) menekankan bahwa manusia harus berbuat kebaikan
sebanyak-banyaknya agar beroleh keselamatan. Tetapi Kristen mengajarkan bahwa
untuk selamat orang Kristen hanya bermodalkan iman (percaya) kepada Tuhan.
Paulus berkata kepada jemaat di Efesus bahwa keselamatan hanya oleh karena
iman, bukan hasil usaha, bukan hasil pekerjaan (Ef. 2:8). Jadi tidak perlukah
orang Kristen berbuat baik? Tidak, jika itu untuk maksud beroleh keselamatan.
Tetapi sebagai bukti bahwa ia orang yang telah diselamatkan, berbuat baik itu adalah
keharusan dan itu terjadi secara otomatis.
d.
Memiliki
pengetahuan yang benar bahwa keselamatan adalah sekali untuk selamanya
(6:10-11). Bahwa seseorang menerima Kristus (mati bagi dosa) itu hanya terjadi
sekali saja. Orang yang sudah menerima Kristus masih mungkin berbuat dosa (kesalahan)
tetapi itu takkan pernah membatalkan keselamatan yang sudah ia terima. Sebab
ada sebuah jaminan itulah meterai Roh Kudus (2 Kor. 1:22, Ef. 1:13).
2.
Kepribadian
penginjill tentang bukti keselamatan telah menjadi milik seseorang. Dalam
memberitakan keselamatan seorang penginjil harus menyampaikan bahwa saat
seseorang diselamatkan maka ia akan:
a.
Bangga (bermegah)
beroleh kasih karunia (ay. 2). Mengapa bangga? Karena memilki pengharapan menerima
kemuliaan Allah. Menerima piala dari Kepala Desa saja kita bangga, apalagi menerima
mahkota dari pencipta langit dan bumi.
b.
Bangga
(bermegah) dalam kesengsaraan (ay. 3). Sengsara kok bangga? Bahwa melalui
penderitaan akan semakin memurnikan kita, membuat kita semakin tekun. Dan
ketekunan membuat kita menjadi tahan uji (ay. 4).
c.
Bangga (bermegah)
sebagai pengikut Kristus (ay. 11). Mengapa bangga? Karena bisa membawa damai bagi
dunia. Ketika manusia berdamai dengan Allah maka ia sendiri akan membawa damai bagi
dunia.
d.
Sadar sebagai
orang lemah, durhaka dan berdosa (ay. 6 dan 8). Oleh karena lemah maka kita
butuh Tuhan untuk menguatkan. Karena durhaka maka kita butuh darah Kristus
menyucikan. Karena berdosa maka kita butuh pengampunan dan kasih karunia Tuhan.
C.
PENUTUP
Dengan
memastikan telah menjadi pribadi yang beroleh keselamatan dan memiliki
pemahaman yang benar tentang keselamatan serta bisa memberi dan menyampaikan bukti
seseorang yang telah diselamatkan maka kita sudah memiliki modal yang cukup
untuk melangkahkan kaki memberitakan Injil. Tetapi mulailah semua dengan doa
agar Tuhan memberi keberanian dan menyiapkan tuaian-tuaian sebagai sasaran
pemberitaan Injil keselamatan. Mari beritakan selagi ada kesempatan. Tuhan
Yesus memberkati. Amin.
No comments:
Post a Comment