Wednesday, March 2, 2022

Kepribadian Penginjil Tentang Keselamatan

 

Thema   : Kepribadian Penginjil Tentang Keselamatan

Nats       : Roma 5:1-11

Oleh       : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

A.      PENDAHULUAN

Mungkinkah seseorang yang belum menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya mengajarkan tentang berbuat baik? Sangat mungkin, bahkan yang tidak pernah ke gereja pun bisa mengajarkan tentang moral yang baik kepada orang lain. Mungkinkah seseorang yang belum menerima Yesus sebagai Juru Selamat mengajak orang lain untuk menerima Yesus ? Yesus berkata: “Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?” (Luk. 6:39). Kita semua diharapkan sebagai pemberita kabar baik (Injil) bahwa Yesus Kristus adalah Juru Selamat satu-satunya yang dengan pasti menyelamatkan manusia yang percaya kepadaNya. Namun sebelum kita memberitakannya maka kita sendiri haruslah sudah menerima Yesus sebagai Juru Selamat dan mengerti tentang konsep keselamatan itu sendiri. Mari kita pelajari tentang bagaimana  keselamatan di dalam Yesus sebelum memberitakannya kepada orang lain.    

 

B.      ISI

1.       Kepribadian penginjil tetang konsep keselamatan sebelum memberitakan kepada orang lain.

a.       Memiliki pengetahuan yang benar bahwa keselamatan itu pasti (ay. 9-10).

Seorang penginjil jangan pernah memberitakan bahwa keselamatan itu “mudah-mudahan(insyaallah) tetapi pasti. Dalam ilmu Probability (peluang) ada 3 jenis peristiwa. Kemustahilan (peluangnya 0%), kemungkinan (peluangnya diantara 0%-100%) dan kepastian (peluangnya 100%). Bagi orang orang percaya keselamatan itu 100%.

b.       Memiliki pengetahuan yang benar bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan (ay. 8).

Semua ajaran agama (kecuali Kristen) mengajarkan bahwa keselamatan itu diupayakan oleh manusia. Tetapi Kristen mengajarkan bahwa keselamatan itu datang dari pihak Allah. Karena kasihNya maka Ia datang mencari manusia. Saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa maka Allah sendiri datang mencari mereka (Kej.3:9).

c.       Memiliki pengetahuan yang benar bahwa manusia selamat hanya karena iman (ay.1).

Semua ajaran agama (kecuali Kristen) menekankan bahwa manusia harus berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya agar beroleh keselamatan. Tetapi Kristen mengajarkan bahwa untuk selamat orang Kristen hanya bermodalkan iman (percaya) kepada Tuhan. Paulus berkata kepada jemaat di Efesus bahwa keselamatan hanya oleh karena iman, bukan hasil usaha, bukan hasil pekerjaan (Ef. 2:8). Jadi tidak perlukah orang Kristen berbuat baik? Tidak, jika itu untuk maksud beroleh keselamatan. Tetapi sebagai bukti bahwa ia orang yang telah diselamatkan, berbuat baik itu adalah keharusan dan itu terjadi secara otomatis.   

d.       Memiliki pengetahuan yang benar bahwa keselamatan adalah sekali untuk selamanya (6:10-11). Bahwa seseorang menerima Kristus (mati bagi dosa) itu hanya terjadi sekali saja. Orang yang sudah menerima Kristus masih mungkin berbuat dosa (kesalahan) tetapi itu takkan pernah membatalkan keselamatan yang sudah ia terima. Sebab ada sebuah jaminan itulah meterai Roh Kudus (2 Kor. 1:22, Ef. 1:13).

2.       Kepribadian penginjill tentang bukti keselamatan telah menjadi milik seseorang. Dalam memberitakan keselamatan seorang penginjil harus menyampaikan bahwa saat seseorang diselamatkan maka ia akan:

a.       Bangga (bermegah) beroleh kasih karunia (ay. 2). Mengapa bangga? Karena memilki pengharapan menerima kemuliaan Allah. Menerima piala dari Kepala Desa saja kita bangga, apalagi menerima mahkota dari pencipta langit dan bumi.

b.       Bangga (bermegah) dalam kesengsaraan (ay. 3). Sengsara kok bangga? Bahwa melalui penderitaan akan semakin memurnikan kita, membuat kita semakin tekun. Dan ketekunan membuat kita menjadi tahan uji (ay. 4).

c.       Bangga (bermegah) sebagai pengikut Kristus (ay. 11). Mengapa bangga? Karena bisa membawa damai bagi dunia. Ketika manusia berdamai dengan Allah maka ia sendiri akan membawa damai bagi dunia.

d.       Sadar sebagai orang lemah, durhaka dan berdosa (ay. 6 dan 8). Oleh karena lemah maka kita butuh Tuhan untuk menguatkan. Karena durhaka maka kita butuh darah Kristus menyucikan. Karena berdosa maka kita butuh pengampunan dan kasih karunia Tuhan.

 

C.       PENUTUP

Dengan memastikan telah menjadi pribadi yang beroleh keselamatan dan memiliki pemahaman yang benar tentang keselamatan serta bisa memberi dan menyampaikan bukti seseorang yang telah diselamatkan maka kita sudah memiliki modal yang cukup untuk melangkahkan kaki memberitakan Injil. Tetapi mulailah semua dengan doa agar Tuhan memberi keberanian dan menyiapkan tuaian-tuaian sebagai sasaran pemberitaan Injil keselamatan. Mari beritakan selagi ada kesempatan. Tuhan Yesus memberkati. Amin.  

No comments:

Post a Comment