Sunday, February 20, 2022

Ekspresi Iman

 

Thema            : Ekspresi Iman

Nats                : Roma 10:8-10

Oleh                : Pdt.Nelson Sembiring, M. Th.

 

 

A.      PENDAHULUAN

Ketika kita beriman kepada Allah maka itu harus dinyatakan sehingga iman itu menjadi hidup. Bagaimanakah kita menyatakan iman kita? Banyak tokoh Alkitab menyatakan imannya kepada Allah dengan caranya masing-masing. Habel menyatakan imannya lewat persembahan terbaiknya kepada Allah. Nuh menyatakan imannya dengan taat membuat bahtera. Abraham menyatakan imannya dengan pergi meninggalkan kampung halamannya memenuhi panggilan Allah. Karena iman Musa lebih memilih menderita bersama umat Allah dari pada menjadi anak puteri Firaun. Demikian juga tokoh-tokoh yang lain menyatakan imannya kepada Tuhan. Artinya seorang yang beriman kepada Allah akan menyatakan atau mengekspresikan imannya dengan suatu tindakan nyata. Mari ekspresikan iman kita sehingga menjadi berkat bagi orang lain.

 

B.      ISI

1.      Dasar kita mengekspresikan iman kepada Allah. Kapankah seseorang bisa mengekspresikan atau menyatakan imannya kepada Allah?

a.       Saat seseorang dekat dengan Allah (ay. 8). “Firman itu dekat kepadamu”. Bahwa saat seseorang dekat dengan firman, baik firman dalam arti perkataan (Rhema) maupun firman sebagai pribadi Yesus Kristus (Logos) maka ia akan mampu mengekspresikan imannya.

b.      Saat seseorang percaya kepada Allah (ay. 9). “dan percaya dalam hatimu”. Saat seseorang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan maka ia akan mampu mengekspresikan imannya.

c.       Saat seseorang telah dibenarkan (ay. 10). “dan dibenarkan”. Bahwa saat seseorang dibenarkan (diampuni dosanya) akan mampu mengekspresikan imannya. Ekspresi orang yang berdosa (bersalah) akan jelas berbeda dengan mereka yang sudah dimaafkan (diampuni) kesalahannya.

 

2.      Cara orang percaya mengekspresikan iman. Saat kita dekat dengan Allah, percaya dan dibenarkan oleh Allah maka maka itu akan terlihat dari cara hidup kita.

a.       Rindu memberitakan firman (ay. 8). “Itulah firman iman, yang kami beritakan”. Rasul Paulus mengekspresikan imannya dengan senantiasa memberitakan firman Tuhan. Ada 14 kitab yang ditulis Rasul Paulus kepada berbagai jemaat yang ia layani. Inilah ekspresi iman orang percaya.

b.      Mengakui Yesus sebagai Tuhan (ay. 9). “Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan”. Banyak orang memiliki identitas (KTP) Kristen tetapi enggan mengakui Yesus sebagai Tuhannya dihadapan orang lain. Bahkan hanya karena pekerjaan, perkawinan, dll. mereka tak lagi mengakui Yesus Tuhan. Orang percaya harus mengskspresikan imannya dengan mengakui dihadapan orang lain bahwa Yesus adalah Tuhannya.

c.       Senantiasa berseru memanggil nama Tuhan (ay. 13). “Barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan”. Orang percaya akan mengekspresikan imannya dengan memanggil nama Tuhan melalui pujian (yg biasa bernayayi “Anak Medan” akan berganti “Aku anak Raja”) dan memanggil Tuhan di dalam doanya.      

 

C.      KESIMPULAN

Mari ekspresikan iman kita kepada Tuhan, sebab iman tanpa ekspresi (perbuatan) adalah iman yang mati. Iman yang mati bukanlah iman yang menyelamatkan. Semua saksi-saksi iman mengekspresikan imannya dengan suatu tindakan atau perbuatan sehingga mereka beroleh keselamatan dan pengalaman iman mereka menjadi berkat bagi banyak orang. Biarlah kita menjadi saksi-saksi iman berikutnya yang akan dikenang orang walaupun tidak tercatat dalam sejarah dunia. Mari ubah dunia dengan memulai dari diri kita. Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment